Kepedulian terhadap Rupiah: Sandiaga Uno atau Erick Tohir?

JAKARTA (voa-islam.com)- Dugaan ancaman Menkeu Sri Mulyani atas para pengusaha yang memiliki banyak Dolar dikritik oleh politisi senior, MS Ka’ban. Menurut Ka’ban, Sri harus memberikan alasan atas dasar apa ancamannya itu jika pada penglihatan publik justru Joko Widodo berserta jajaran tidak diberi perhatian sama.

“Lucu, betul-betul lucu. Menkeu SMI tegas ancam para pengusaha yang tahan dolar. Lha, kasih contohlah mulai dari Pres Wapres Para Menteri dan seluruh pendukung yang jadi komisaris, kenapa pula SSU (Sandiaga Salahuddin Uno) lepas Dolar dibilang pencitraan, jangan-jangan ancaman menkeu SMI juga pencitraan, cemana Rupiah mau kuat? demikian cuitannya, belum lama ini.

Erik Tohir yang kini menjadi Ketua Timses pemenangan Jokowi-Ma’ruf pun menurut dia selayaknya diberi perhatian juga. Sebagai pengusaha, tentu Erik menurut Ka’ban akan menjadi contoh kepeduliannya kepada Rupiah.

Jika jadi dan betul-betul Erik Tohir menjadi Timses Pemenangan Jokowi-KH M. Amin, kasih contohlah lepas Dolar, jangan tahan-tahan dolar biar Rupiah 10.000, bantulah Menkeu SMI, ditunggu wujud ancaman, Bu Menkeu.”

Sebelumnya, bakal calon Wakil Presiden Sandiaga Uno telah menukarkan Dolar-dolarnya belum lama ini. Sandi melakukan demikian karena didorong kepedulian agar Rupiah menguat kembali. Bahkan ia juga tak lupa mengajak para pelaku usaha untuk berbuat hal yang sama agar kepentingan lebih besar terwujud di tengah masyarakat. (Robi/voa-islam.com)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Politik Indonesia lainnya:

• Andai Banyak Konglomerat Lakukan Ini untuk Naikkan Nilai Rupiah
• Rendahnya Rupiah akan Berakibat Ini
• BAKOMUBIN Siapkan Somasi kepada Ali Mochtar Ngabalin
• Global Alwakil Indonesia Gelar Pelatihan Standar Khusus untuk Pekerja Migran
• Teks Pidato Jokowi untuk Menjawab Melemahnya Ekonomi Baiknya Disiapkan
• Ekonomi Lemah, Pemuda: Kebijakan Ekonomi Kita Rabun Jauh Sejak Awal
• Jokowi, Akui saja bahwa telah Salah Urus Ekonomi (Rupiah)
• Jokowi ingin Selamatkan Rupiah atau Selamatkan Elektabilitas?