Pesan untuk Ngabalin dari Kawan Lama: Makan Gaji Uang Rakyat, Anda Tak Pantas Jadi Corong Penguasa

JAKARTA (voa-islam.com)—Lantaran kerap mengeluarkan pernyataan kontrovesional Tenaga Ahli Utama Deputi IV Kepala Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menjadi sorotan. Ngabali kerap mati-matian membela rezim Joko Widido. Bahkan, ia menyerang gerakan #2019GantiPresiden sebagai gerakan makar dan tidak beradab.

KH Tengku Zulkarnain, Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat mengaku prihatin dengan tingkah laku Ngabalin. Sebagai kawan lama, Kyai Tengku Zulkarnain pun mengingatkan Ngabalin melalui akun Twitter @ustadtengkuzul.

“Kawan, Anda sekarang makan gaji dari negara. Dan uang negara adalah uang rakyat. Jika mau kampanyekan penguasa, berhentilah lebih dulu makan gaji dari negara. Jika masih makan gaji dari uang rakyat, Anda tidak pantas jadi corong. Tanda sayang dari kawan lama mu,” tulis Kyai Tengku Zulkarnain dalam akun Twitter miliknya yang dimention ke @NgabalinAli, Ahad (2/9/2018).

Sebelumnya Ombudsman juga mengkritik Ngabali. Melalui Komisioner Ombudsman, Laode Ida, mengingatkan Ngabalin untuk tidak terang-terangan atau frontal mendukung paslon Jokowi dan Ma’ruf Amin. Hal ini terkait status Ngabalin sebagai pejabat negara.

Menurut Laode, penyelenggara negara sebagai pelayan publik dinilai haruslah netral. Bukan hanya Ngabalin, dia pun meminta semua penyelenggara negara yang mendukung paslon lain selain Jokowi yakni yang mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pun diminta untuk mengajukan cuti. *[Syaf/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Politik Indonesia lainnya:

• Ada Kekuatan Revolusi Informasi, Pemerintah jangan Anggap Rakyat Bodoh
• Gerakan Emak-emak Ini Dukung Penuh Prabowo-Sandi di Pilpres
• Banyak Kecolongan karena Tim Ekonomi Jokowi tak Mampu Antisipasi
• Ketidakpercayaan Demokrasi Sudah Dibangun Sejak Kompetisi (Pemilu)
• Jangan Persoalkan Pemilih Memilih dengan Latar Keyakinannya
• Penyebab Indeks Demokrasi Indonesia semakin Buruk
• Demokrasi/Pemilu bukan Budaya dan Watak Dasar Bangsa Indonesia
• Anak Muda punya Tes Politik Sendiri Pilih Pemimpin, jangan Berbohong dan Korupsi