Sabtu, 27 Jumadil Akhir 1446 H / 26 Mei 2018 14:37 wib
8.769 views
Ini yang Ditemukan SBY dalam Lawatannya di 44 Kabupaten di tengah Naiknya Gaji ASN
JAKARTA (voa-islam.com)- Mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengamati kenaikkan gaji ASN yang baru-baru ini disampaikan oleh Joko Widodo. Dalam pengamatannya, misalkan SBY coba mengingatkan bahwa dalam memberikan perhatian kepada ASN, ada baiknya Jokowi juga memperhatikan rakyat bawah.
Pasalnya, dalam lawatannya ke 44 Kabupaten, SBY mengaku masih adanya kesulitan hidup bagi masyarakat. Berikut pandangan lengkap SBY yang ditulisnya di akun Twitter pribadi miliknya, Kamis (24/5/2018):
Saya bersyukur & mendukung pemerintah yg memberikan bantuan finansial kepada para abdi negara (ASN, TNI, Polri & pensiunan). Bantuan pemerintah itu tepat (terutama para abdi negara yg penghasilannya belum besar), dikala daya beli mereka sedang turun.
Saya juga menyarankan Presiden Jokowi untuk juga memikirkan & memberi bantuan kepada masyarakat tidak mampu & miskin di negeri ini. Dari lawatan saya ke 44 kabupaten/kota, saya tahu mereka juga mengalami kesulitan hidup sehari-hari, akibat sangat lemahnya daya beli.
Kita semua bertanggungjawab agar keadilan tegak & ketimpangan menurun, dgn berempati & membantu golongan miskin & tak mampu.
Jika akibat meningkatnya harga minyak & terus melemahnya nilai rupiah, harga BBM terpaksa dinaikkan, jangan lupa beri bantuan sosial.
Saya amat mengerti jika harga BBM dinaikkan agar fiskal/APBN kita tidak jebol. Tak perlu unjuk rasa besar-besaran seperti di era saya dulu.
Partai Demokrat tak perlu menentang secara membabi buta, seperti sejumlah parpol & pengamat dulu, karena pemerintah pasti terpaksa.
Namun, akan sangat bijaksana jika pemerintah tetap bantu rakyat miskin yang sangat terdampak akibat kenaikan BBM, listrik, angkot & sembako. *SBY*
Kalau pemerintah tak mau berikan "BLT/BLSM" era SBY, JK, Boediono, & Sri Mulyani dulu (karena dianggap salah) bisa pilih bentuk lain.
Kalau pemerintah tak mau berikan "BLT/BLSM" era SBY, JK, Boediono, & Sri Mulyani dulu (karena dianggap salah) bisa pilih bentuk lain. (Robi/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!