Hampir 10 Tahun Menjadi Gubernur, Kali Pertama Insiden Ahmadiyah Muncul di NTB

JAKARTA (voa-islam.com)- Gubernur NTB, Tuan Guru Bajang (TGB) M. Zainul Majdi menanggapi adanya insiden antara sesama masyarakat di tempatnya berkuasa. Insiden antara minoritas dan mayoritas yang terjadi di akhir-akhir masa jabatannya sebagai Gubernur NTB setidak dapat menjadi pertanyaan, karena selama memimpin NTB hampir 10 tahun riak ini menurutnya hampir tidak ada.

Berikut pernyataan TGB, Ahad (20/5/2018), di akun Twitter pribadi miliknya: 

Menyikapi kasus kekerasan yang menimpa warga Ahmadiyah di Desa Gereneng  Kabupaten Lombok Timur NTB, Tuan Guru Bajang (TGB) menyampaikan beberapa hal sebagai berikut:

1. Hentikan semua perbuatan permusuhan apalagi kekerasan, hormati Ramadhan, hormati hak setiap orang untuk hidup dengan aman dan damai sesuai keyakinannya

2. Perangkat Pemda bersama TNI dan Polri sudah memulihkan situasi. Sebagian warga Ahmadiyah di lokasi diamankan di mapolres Lotim, sebagian mengungsi ke tempat keluarga mereka.

3. Pemulihan rumah milik warga segera dilakukan, mediasi juga sudah dimulai

4. Penegakan hukum terhadap pelaku pengrusakan akan dilakukan oleh pihak Kepolisian

Demikian pernyataan kami setelah hampir 10 tahun tidak pernah ada masalah dengan warga Ahmadiyah di NTB. (Robi/voa-islam.com)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Politik Indonesia lainnya:

• Rilis 200 Mubaligh Kemenag Pengaruhi Persatuan Umat
• Reaksi DPR terkait Alquran Kerap Dijadikan Barang Bukti Tindakkan Teror oleh Polri
• Fadli Zon: Kebijakan 200 Mubaligh Kemenag Cacat secara Metodik
• 2019 Selamatkan Indonesia, Gerindra Ajak Partai-partai Ini untuk Bersatu
• Fahri: Curiga dan Branding ke Umat Islam adalah Proyek Gagal Amerika
• Pemuda Anggap UAS dan UAH Pantas Masuk Daftar Mubaligh versi Kemenag, Politisi: Tambah HRS
• Daftar 200 Mubaligh dari Kemenag Berpotensi Ganggu Toleransi, Dosen: Cabut Kebijakannya!
• Fahri: Kegagalan Tangani dan Deteksi Teroris malah Menjadi Dasar Meminta Uang