Ini 4 Pasangan Cagub-Cawagub yang akan Bertarung di Pilkada Jabar

BANDUNG (voa-islam.com) - Teka-teki siapa Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) yang akan bersaing pada perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Provinsi Jawa Barat terjawab sudah, walaupun belum resmi terdaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Barat (Jabar).

Setidaknya akan ada 4 (Empat) pasangan yang pada pertengahan 2018 nanti akan memperebutkan kursi no 1 dan 2 di Jabar ini. Empat pasangan Cagub dan Cawagub itu berdasarkan urutan abjad adalah sebagai berikut.

Ada pasangan Dedy Mizwar-Dedi Mulyadi, yang diusung oleh Partai Golkar dan Partai Demokrat. Pasangan berikutnya Ridwan Kamil-UU Ruzhanul Ulum yang diusung oleh Partai Nasdem, PPP, dan Hanura. Kemudian ada pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu yang diusung oleh Partai Gerindra dan PKS. Terakhir ada pasangan yang diusung oleh PDIP yaitu TB Hasanudin-Anton Charliyan.

Berdasarkan informasi yang didapat dari KPU Jabar, pasangan yang sudah konfirmasi akan mendaftar secara resmi ada pasangan Dedy Mizwar-Dedi Mulyadi, Sudrajat-Ahmad Syaikhu, dan TB Hasanudin-Anton Charliyan. Sementara pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul belum melakukan konfirmasi.

Pendaftaran resmi Cagub dan Cawagub Jabar ke KPU sendiri dimulai dari tanggal 8-10 Januari 2018. Jika tidak ada perubahan lagi, dari empat pasangan  ini kira-kira pasangan manakah yang akan dipilih oleh warga Jabar untuk menjadi pemimpin 5 (Lima) Tahun ke depan? Kita tunggu hasilnya pada Juni mendatang. [syahid/voa-islam.com] 

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Politik Indonesia lainnya:

• Katanya Jangan Bawa Hawa Pilkada DKI? Tapi kok PDIP Jagokan Djarot di Sumut?
• Katanya anti SARA Saat Pemilu, tapi kok Jual SARA?
• Pilkada DKI telah Usai, Buzzer dari Calon yang Kalah Cari Perhatian
• 10 Tahun SBY Berkuasa Ratio Utang Turun, di Tangan Jokowi justru Meningkat
• Surat Berharga Indonesia Dikuasai Asing hampir 40 Persen, Jokowi Diingatkan Hati-hati
• Berkacalah, jangan Samakan Indonesia dengan Negara Lain jika Berutang
• Pemerintahan Jokowi Menggampangkan Utang
• Karena Kebijakan Ini, Harga Diprediksi Naik dan Perusahaan Negara Merugi