Setya Novanto Sengaja Dibidik, Skenario Bubarkan Golkar?

JAKARTA (voa-islam.com)- Ketua Umum Golkar, Setya Novanto sedang menghadapi masalah atau persoalan hukum. Ia diduga terlibat melakukan korupsi atas proyek e-KTP. Kini statusnya tersangka.

Melihat banyaknya “adegan” KPK atas Setya Novanto, salah satu politisi Golkar memandang hal tersebut bagian adanya upaya untuk meruntuhkan partai berlambang pohon beringin itu. “Konsekuensi Bendum dan Ketum DPP Partai Golkar disatu-alirkan  dalam pemeriksaan KPK adalah pembubaran partai Golkar jika dinyatakan dana mengalir ke tubuh partai.

Ini bidikan yang dilakukan. Pertanyaannya: kenapa bukan DPR yang dibubarkan, saking banyaknya yang terlibat?” kata Indra J. Piliang, melalui akun Twitter pribadi miliknya, Minggu (19/11/2017).

Menurut Indra, apabila ingin fear, maka KPK mestinya melakukan pemeriksaan terhadap pimpinan partai lainnya, bukan hanya Golkar. Hal ini mengingat info banyaknya yang terlibat atas kasus e-KTP tersebut. “Mestinya semua Ketua Umum Partai politik atau mantan ketua umum partai politik yang punya wakil di DPR diperiksa KPK. Bukan hanya Bang Ical. kan menurut berita, semua partai dapat aliran dana. Ada apa? Miryam hanya dapat U$ 23.000. Yang lain dapat berapa? Kenapa tidak jadi tersangka?”

Atas kondisi tersebut, ia menyebutkan kemungkinan bisa saja Golkar menarik diri untuk mendukung Jokowi. “Salah satu ormas pendiri partai Golkar beberapa minggu lalu sudah bersikap untuk evaluasi dukungan kepada presiden. Jika dua ormas lainnya setuju, armada Golkar bakal gabung dengan partai-partai oposisi.” (Robi/voa-islam.com)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Politik Indonesia lainnya:

• Demi Selamatkan Uang Negara (PLN), Pemerintah Dituding Kelabui Rakyat
• Utang PLN hampir 200 Triliun, Pemerintah Berencana Hapus Pelanggan Listrik 900 VA
• Rencana Pemerintah Jokowi Ini Dianggap Terselubung dan Jahat kepada Rakyat
• Sukses Buru Setya Novanto, KPK Ditantang Buru Sumber Waras, Reklamasi, dan BLBI
• Nasib Ekonomi Masyarakat Papua Dianggap Stagnan, DPR RI akan Audit Dana Otsus
• Pemerintah Dihimbau jangan Lengah Soal Papua jika Tidak Ingin seperti Timor Timur
• Apresiasi Kerja TNI-Polri, Fadli: Kian Jelas Kelompok Teroris dengan Semangat Separatis
• Apa Hubungannya Kereta Cepat Jakarta-Bandung dengan Meikarta?