Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
5.294 views

Subyektivitas Negara melalui Perppu No. 2/2017 Mulai Makan "Korban"

JAKARTA (voa-islam.com)- Menurut salah satu poltitisi Gerindra, Menristek Dikti pernah mengatakan bahwa Indonesia masih kekurangan tenaga pendidikan di perguruan tinggi. Tapi keinginan itu justru nampaknya bertolok belakang saat sikap Menristek Dikti memperlakukan para dosen yang diduga dari anggota Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

“Jika pemerintah menganggap terlibat HTI adalah pelanggaran, harusnya Menristek Dikti bisa mengedepankan upaya merangkul, bukannya menindak. Apalagi Dikti juga pernah mengumumkan jika Indonesia saat ini masih kekurangan sekitar 38 ribu dosen.

Lha, kita saja masih kekurangan dosen, tapi dosen-dosen yang sudah ada malah mau disingkarkan?! Tulis Fadli Zon, di akun Twitter pribadi miliknya, Kamis (27/07/2017). Menurutnya, seharusnya aparat pemerintah paham bahwa bentuk keterlibatan orang dalam organisasi itu macam-macam, sehingga tidak pantas ditangani dengan cara yang sama.

Apabila pemerintah mengaku Pancasilais, sepatutnya pemerintah benar-benar menggunakan sikap yang terdapat di dalam butir-butir Pancasila. “Kalau titik berangkatnya benar-benar jiwa Pancasila, pemerintah harusnya berusaha merangkul mereka, menginklusi, dan bukan malah mengenklusinya.”

Pun termasuk Menpora yang membekukan dana hibah ke organisasi Pramuka, yang dinilai Fadli sebagai tindakan tidak benar hanya karena Ketua Kwarnas-nya diduga terlibat HTI. “Saya menilai, pembekuan dana hibah APBN sebesar Rp. 24 miliar untuk organisasi Pramuka oleh Imam Nahrawi (Menpora) juga tindakan yang tidak bisa dibenarkan.

Pemerintah bekukan dana hibah rutin Rp. 10 miliar untuk Kwarnas, dan Rp. 24 miliar untuk Raimuna Nasonal 2017, karena mereka menilai Ketua Kwarnasnya terlibat HTI. Bayangkan, karena penilaian yang sifatnya subyektif, dan tanpa punya dasar hukum, lalu pemerintah menghukum organisasi Pramuka secara keseluruhan.”

Perppu Nomor 2 Tahun 2017 pun dianggap Fadli sudah berbahaya karena pemerintah bersikap subyektif. “Ini yang saya sebut sebagai bahayanya subyektivitasnya negara. Dan Perppu Ormas berbahaya karena makin memperluas subyektivitas negara semacam ini.” (Robi/voa-islam.com)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Politik Indonesia lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X