Alumni 212 Menduga Kriminalisai Ulama Ada Campur Tangan Penguasa

JAKARTA (voa-islam.com)- Kriminalisasi terhadap ulama dianggap tidak akan terjadi bila tidak ada campur tangan penguasa. Hal inilah yang dikatakan oleh Alumni 212 saat tengah mengadu ke Komnas HAM.

"Menurut kami di sini ada diskriminasi berat. Ketidak-adilan ini melanggar HAM. Sebab menurut kami hanya kekuasaan yang bisa melakukan ini semua (kriminalisasi ulama dan tokoh Islam)," kata Ketu Presidium Alumni 212, Ansufri Idrus Sambo, belum lama ini di Komnas HAM, Jakarta.

Kedatangannya ke lembaga pengawas persoalan hukum tersebut untuk mendukung agar tidak takut mengungkap apa yang ditemukan dalam penyelidikannya. "Kami tentu beri dukungan.

Insya Allah kami juga membuat 1 juta tandatangan di atas kain putih. Akan kita lebarkan dari Jabodetabek hingga ke seluruh daerah Indonesia. Dan akan kami berikan itu (petisi) ke Komnas HAM," tambahnya.

Ia juga menyatakan bahwa umat Islam dimungkinkan akan datang secara bertahap untuk memberikan dukungan ke Komnas HAM. "Komnas HAM itu didukung UU dan rakyat.

Kita juga akan datang bergelombang lagi untuk memberi dukungan setiap hari dari pagi hingga sore berupa tandatangan," tutupnya jelas. (Robi/voa-islam.com)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Politik Indonesia lainnya:

• YLKI: Pengerudukan Bandara Manado adalah Pelanggaran Berat
• Pakar Hukum Trisakti: JIka Pasal 156a KUHP Dihapus, Makin Banyak Penodaan Agama
• Anggota DPR Sodik Mudjahid: Jangan Dibalik, Penista Agama Dianggap Toleran
• Natalius Pigai: Vonis Ahok Tak Ada Kaitannya dengan Diskriminasi kepada Kaum Minoritas
• Jika Pemerintah Sewenang-wenang, Akan Jadi Babak Akhir Rezim Ini
• Tokoh: Rezim Jokowi Lebih Berbahaya daripada Rezim Soeharto!
• Pembubaran HTI, Ketua Presidium 212: Berangus Hak Nyatakan Pendapat & Berorganisasi
• Polri Dinilai Tidak Adil Hadapi Pendukung Ahok, Jawara: Saya Sendiri nanti yang Bubarkan!