Petani yang Ditampung Dituding Berhaluan PKI, Ini Bantahan PP Pemuda Muhammadiyah

JAKARTA (voa-islam.com)- Dalam menolong pihak atau mungkin kelompok tertentu tidak lepas dari celotehan oknum yang tidak bertanggungjawab. Apalagi jika yang ditolong terkait dengan nasib dan tempat tinggal mereka untuk diperjuangkan. Inilah yang dialami oleh Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak.

“Ketika PP Pemuda Muhammadiyah memutuskan mendampingi dan menampung petani Karawang tersebut banyak pihak yang menemui saya menyampaikan hati-hati mereka ditunggai PKI,” akunya, melalui akun Twitter pribadinya belum lama ini.

Namun bisa jadi hal itu terbantahkan manakala yang menolong petani Karawang tersebut banyak tangan dari kelompok lain. “Siang-malam relawan Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah @dppimm @ppna Dompet Dhuafa, PGI, Katolik, dan lain-lain berjamaah membantu penampungan di panti asuhan Muhammadiyah.”

Dan bantuan itu akhirnya menurut Dahnil makin banyak kelompok yang ikutserta membantu para petani Karawang atas perjuangan terhadap tanah mereka. ““Saya selalu menjawab, bagi petani Karawang yang kehilangan harapan itu, mereka bisa jadi apa saja. Bsa PKI, bisa Islam, bisa Kristen dan lain-lain tergantung siapa yang membantu.

“Namun akhirnya setelah kami tampung dan damping, banyak kelompok masyarakat yang peduli dan simpati. Akhirnya menjadi kerja jamaah banyak pihak.” (Robi/voa-islam.com)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Politik Indonesia lainnya:

• Ahok Akhirnya Divonis 2 Tahun Kurungan Penjara
• PAHAM: Pembubaran Ormas Harus Lalui Sembilan Tahap, Tak Bisa Hanya dengan Konferensi Pers
• Jokowi akan Bayar Mahal jika Ahok Diputuskan Hakim dengan Tidak Adil
• Said Aqil Siroj Sebut HTI Terbukti Merongrong Keutuhan NKRI
• Bubarkan HTI, Komnas HAM: Pemerintah Tak Boleh Main Hakim Sendiri
• Sebelum Indonesia Merdeka Soal Bhineka dan Toleransi telah Selesai
• Ini Dugaan Pelanggaran yang Dilakukan oleh KPK dalam Menjalankan Aksinya
• Kenapa KPK Kencang ke Kasus e-KTP, tapi Lamban ke Kasus Sumber Waras?