Kenapa Ahok-Djarot Kalah walau Didukung Banyak Partai, Ini Jawabannya

JAKARTA (voa-islam.com)- Kekalahan terdakwa penoda agama, Ahok di Pilkada DKI Jakarta beberapa waktu lalu dikatakan oleh Direktur Polmark Indonesia, Eep Saefullah karena tidak taatnya para kader partai pendukung. Dan hal itu terbukti dengan 50 persen lebih kader tidak pilih Ahok.

"Pemilukada 2007, 2012, dan 2017, kesimpulannya sama. Pemilih partai tidak taat terhadap partainya sendiri. Bahkan salah satunya ditunjukkan oleh kader Nasdem yang awalnya mendukung Ahok tetapi akhirnya pemilih di bawah 60 persen," katanya, Sabtu (22/04/2017), di kawasan Cikini, Jakarta.

Hanya satu partai menurutnya yang taat mendukung Ahok, yakni PDIP sendiri. Dan sisanya menumpuk mendukung Anies-Sandi.

"Satu-satunya partai yang disiplin dukung Ahok adalah PDIP. Sisa lainnya menumpuk di Anies-Sandi. Dan seharusnya ini alarm keras untuk kelola partai jika pada akhirnya pemilih partai membelot," tambahnya.

Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahuddin diketahui memenangi Pilkada tahun 2017. Suara keduanya selisih cukup besar dibanding suara Ahok-Djarot. (Robi/voa-islam.com)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Politik Indonesia lainnya:

• Setengah Juta Diprediksi Turun ke Jalan Peringati May Day
• Tuntutan JPU ke Ahok Disebut Din Bentuk Keberpihakan Pemerintah
• Tak Sesuai Visi Membahagiakan Warga, Sandiaga akan Jual Saham Bir Pemprov DKI Jakarta
• Tuntutan JPU Belum Pernah Ada Indonesia, Ahok Berpontensi Kuat Bebas Dakwaan
• Tuntutan ke Ahok, Mantan Anggota DPR: JPU Amatir dan Curang
• Hasil Tuntutan JPU Diduga Kuat Hasil Kompromi Partai Pendukung Ahok
• Setalah Ahok Kalah, Djan Faridz Merapat ke Anies-Sandi
• Tuntutan Hukum Nistakan Agama, Era Orba lebih Peduli daripada Era Jokowi