Warga Cina Geruduk RI: Pemerintah Harusnya Apresiasi, Bukan justru Mencurigai Info yang Beredar

JAKARTA (voa-islam.com)- Terungkapnya berbagai fakta dan temuan maraknya tenaga kerja asing (TKA) di Indonesia terutama yang berasal dari Tiongkok dengan berbagai aktivitasnya menjadi perbincangan hangat masyarakat terutama di medsos. Anggota DPD RI, Fahira Idris pun meminta pemerintah meresponnya dengan cepat.

"Kerisauan masyarakat ini harus disikapi dengan tegas dan cepat oleh pemerintah, karena kerisauan ini adalah bentuk atau tanda cinta rakyat kepada negara dan bangsanya," katanya, melalui akun Twitter pribadinya, kemarin, Kamis (22/12/2016).

Menurut Fahira, keresahan masyarakat terhadap kedatangan tenaga kerja Asing bukanlah karena anti terhadap mereka, melainkan ini adalah bentuk kecintaan terhadap negara. "Kerisauan kita soal TKA ilegal dan tindak-tanduknya termasuk WNA yang menyalahgunakan izin tinggal untuk bekerja, bukanlah sikap anti asing, tapi lebih kepada kecintaan masyarakat terhadap negaranya."

Pemerintah diminta keresahan ini segera ditanggapi, jangan justru menganggap sebagai hal biasa lalu dilewatkan. "Kerisauan masyarakat soal TKA illegal dan tindak tanduknya, seharusnya diapresiasi, bukan dianggap angin lalu.”

Sebagaimana tersebar di media, umunnya warga atau tenaga kerja Cina sudah memasuki angka 1,3 juta. Mereka masuk di beberapa daerah di Indonesia. Bahkan ada pula daerah Indonesia telah berkiabar Negara Cina. (Robi/voa-islam.com)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Politik Indonesia lainnya:

• Perwakilan Kapolda Metro: Tolong Mengerti, Tugas Saya Melindungi Masyarakat
• Astaghfirullah! Di Jambi Ada Pohon Natal Dikombinasi dengan Karpet Berlafaz Allah
• Jelang Natal, Bupati Purwakarta Ajak Pelajar Muslim Kerja Bakti Bersihkan Gereja
• Kritis Lewat Tulisan Buat Pemerintah Panik lalu Lahirlah UU ITE?
• Kebebasan Bicara di Rezim Jokowi Perlahan Lenyap
• Pemerintahan Jokowi Dianggap Berlaku Represif terhadap Media Sosial
• Semakin Aktivis Dibungkam, Semakin Kuat Perlawanan hingga Dapat Tumbangkan Rezim
• Sedikit-sedikit Kritik Pemerintah Disebut Makar, Aktivis: Aparat Gunakan Pasal Karet