Jum'at, 25 Jumadil Awwal 1446 H / 23 Desember 2016 12:03 wib
10.433 views
Mantan Ketum: Saya Dijadikan Tersangka, Kader IMM akan Bergerak dari Seluruh Indonesia
JAKARTA (voa-islam.com)- Polisi dan TNI diduga telah menjadi alat kekuasaan di rezim Joko Widodo. Hal ini misalnya saja terlihat sebelum adanya aksi Super Damai Bela Islam III, di mana Jokowi menyambangi beberapa instansi atau lembaga pertahanan dan keamanan negara.
"Polisi dan TNI sudah menjadi alat legitimasi kekuasaan. Lihat saja sebelum aksi 212, Jokowi datangi lembaga-lembaga pertahanan dan keamanan (Polisi dan TNI). Kunjungan itu sebenarnya untuk gembosi aksi 212," kata Beni Pramula, Rabu (21/12/2016), di Gedung Juang.
Presiden Organisasi Pemuda Asia-Afrika ini pun menceritakan bagaimana akhirnya ia juga diseret dan dituduh merugikan negara. Ia sempat dipanggil polisi dengan status saksi.
Jika, lanjutnya, dirinya menjadi tersangka hanya karena tuduhan tersebut, maka para kader dari mahasiswa Muhammadiyah sudah siap turun ke Jakarta. "Saya dipanggil saksi oleh polisi, langsung viral di media sosial. Jika saya nanti tersangka, kader IMM akan bergerak dari seluruh Indonesia," sampainya tegas.
Saat ini pun ia menceritakan bahwa ketua IMM juga dipanggil polisi sebagai saksi. "Ketum kami dipanggil sebagai saksi. Itu tujuannya untuk menakut-nakuti. Pemerintah kriminalisasi aktivis lewat tangan aparat kepolisian.
Ibnu Khaldun berkata: 'Kekuasaan yang dipilih dari amanah rakyat kerap tergelincir karena KKN'. Walau para aktivis diperlakukan demikian, gerakan tidak pernah berhenti. Jangan takut. Tuduhan makar mereka itu untuk gembosi kita," tutupnya. (Robi/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!