Hizbut Tahrir Indonesia Sayangkan Perseteruan Erdogan-Gulen

JAKARTA (voa-islam.com)--Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) mengaku menyayangkan  perseteruan antara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dengan tokoh Turki yang tinggal di Amerika Serikat, Fethullah Gulen.

Perseteruan memanas setelah pencobaan kudeta militer dilakukan kepada pemerintahan sah Erdogan. Pada suatu kesempatan Erdogan mengatakan Gulen ikut terlibat didalamnya. Meski dalam pernyataan Gulen ikut mengecam kudeta tersebut.

“Ini (perseteruan) amat disayangkan sebenarnya,” kata Ismail Yusanto, juru bicara HTI saat ditemui di acara silaturrahim Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) yang digelar di Balai Sudirman, Jakarta selatan, Kamis (27/7/2016) pekan lalu.

Perseteruan yang dilanjutkan dengan penutupan asset-aset kelompok Gulen, Hizmet, seperti rumah sakit, universitas, dan yayasan sosial oleh Erdogan, dinilai akan tidak menguntungkan bagi Erdogan sendiri.

“Kalau tindakan Erdogan diteruskan menutup 15 universitas, sekolah, rumah sakit, yayasan sosial ini seperti membelah sebagian dari tubuh dia,” ujar Ismail.

Ismail melanjutkan, “Kita tahu Erdogan naik karena dukungan jaringan Fethullah Gulen, Hizmet. Ini amat tidak menguntungkan bagi erdogan sendiri, maupun kepentingan umat di Turki secara keseluruhan.”

Kendati demikian, Ismail menganggap rekonsiliasi sangat perlu dilakukan antar keduanya. Saat ini, kata dia, harus ada yang menengahi untuk mengakhiri masa pertikaian dua tokoh besar Turki tersebut.

"Saya pikir ini harus ada yang menengahi. Sebab kalau tidak ini sangat buruk. Saya tidak tahu rekonsiliasi itu tepat atau tidak, tapi itu harus dilakukan,” demikian Ismail.* [Nizar/Syaf/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Politik Indonesia lainnya:

• Pakar Ekonomi Ini Sebut Indonesia Masuk ke Dalam Perbudakan Modern
• Sri Mulyani Dijadikan Menteri dalam Rangka Calon Presiden Mendatang
• Terkuburnya Kasus Century Paska Sri Mulyani Menduduki Menteri di Kabinet Jokowi-JK
• Ekonom: Perombakan Kabinet ke Dua, RI Menjadi Neoliberal Sejati
• Pengamat: Jangan-jangan Ahok Maju Lewat Partai karena KTP yang Dikumpulkan Tidak Mencukupi
• Yusril: PDIP Dukung Ahok Semakin Bagus, seperti David Melawan Golliath
• Berpotensi Meluas, Konflik SARA Tanjungbalai Tidak Boleh Disepelekan
• Pupus Sudah Pecinta Keadilan Meminta Keadilan Paska Wiranto Diangkat menjadi Menteri