Sabtu, 27 Jumadil Akhir 1446 H / 25 Juni 2016 14:11 wib
7.714 views
Jurang Kaya dan Miskin di Bawah Gubenur Ahok Lebih Berbahaya daripada di Papua
JAKARTA (voa-islam.com)- Hampir di setiap perhitungan untuk sebuah kinerja Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok selaku Gubernur DKI Jakarta dinilai minus, terutama dari segi perekonomian warga DKI sendiri. DKI bahkan tercatat tidak lebih baik dari daerah paling Timur Indonesia, yakni Papua.
Untuk lebih lebih lengkapnya seperti apa akurasi kinerja minus tersebut, berikut analisa dan sajian yang dibutat oleh NSEAS, Muchtar Effendi Harahap melalui siaran persnya:
“….Mengacu BPS DKI Jakarta 2015, masalah ketimpangan ekonomi meningkat 0,44 dari tahun 2014. Berarti kelompok kaya menguasai 44 persen pendapatan DKI Jakarta. Sumber lain menyajikan Gini Rasio 0,43, menunjukkan DKI nomor dua terendah di Indonesia setelah Papua.
Versi Fraksi PPP DPRD DKI, Gini Rasio 0,47. Lalu ada pengakuan BPS DKI Gini Rasio 0,46.
Kepala BPS DKI Jakarta Syech Suhaimi tegaskan, jika pada 2014 Gini Ratio DKI mencapai 0,43 persen, angka ketimpangan masyarakat kelas atas dan bawah di Ibu Kota sepanjang 2015 tercatat naik ke 0,46. ‘Naiknya Gini Ratio di Jakarta disebabkan kenaikan pendapatan orang kaya terlalu cepat. Di sisi lain, kenaikan pendapatan masyarakat menengah dan bawah justru mengalami perlambatan,’ ujarnya (bisnis.com, 2/5/2016).
Menurut Suhaimi, jumlah 20 persen orang kaya di DKI Jakarta meningkat drastis dari 49,79 pada 2014 ke 56,20 pada tahun lalu. Sementara itu, jumlah 40 persen masyarakat berpendapatan rendah turun dari 14,66 ke 14,11 dan 40 persen masyarakat berpendapatan sedang turun dari 35,55 ke 29,70. ‘Pemerintah harus waspada. Berlari 20 perse masyarakat kaya ini sangat cepat. Jika dibiarkan, jarak antara si kaya dan si miskin di DKI pasti melebar.’
Walau angka gini ratio 0,46 versi BPS DKI ini tergolong rendah, namun masih ada yang mempertanyakan. Diduga, angka gini ratio 0,46 ini semacam ‘pembohongan publik’. Angka ketimpangan rakyat DKI jauh lebih melebar, diperkirakan mencapai 0,50 hingga 0,60. Bahkan, Bagi Letjen TNI (Purn.) J.Suryo Prabowo, Gini Rasio meningkat 0,72 persen. Berarti kelompok kaya menguasai 72 persen pendapatan DKI Jakarta….” (Robi/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!