Ketua DKPP: Kasus Aliran Dana Teman Ahok Bisa Seret Pelaku, Pemberi, dan Penikmat

JAKARTA (voa-islam.com)--Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Jimly Assiddiqie mengatakan, bahwa dugaan aliran dana reklamasi dari pengembang kepada Teman Ahok yang digunakan untuk melakukan aktivitas kampanye bisa dijerat dengan kasus pidana suap.

Menurut mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu bukan hanya penerima saja yang dikenakan pidana, tetapi penerima sekaligus penikmat juga bisa terjerat hukum.

“Bisa saja (dipidanakan). Lo kalau suap kan pemberi, penerima, termasuk yang penikmat. Tidak menerima tapi penikmat,” kata Jimly di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Jakarta, Selasa (21/6/2016).

Jimly mengungkapkan, bahwa terkait kasus tersebut, jangan mudah untuk berkesimpulan. Hal tersebut menurut dia harus diserahkan pada proses hukum yang berlaku.

“Itu kan lagi diproses, kita jangan nilai dulu. Kita tunggu lah, kita percayakan pada proses hukum,” ungkap dia.* [Nizar/Syaf/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Politik Indonesia lainnya:

• Polemik RSI Purwokerto, Ketum PP Pemuda Muhammadiyah Intruksikan Kokam Jateng Siaga
• BPK Tetap Meminta KPK Menindaklanjuti Penemuan yang Rugikan Negara Rp. 191 Miliar di RSSW
• ICMI: Perda Toleran dan Intoleran Itu Hanya Soal Persepsi
• KPK dan BPK Sama-sama Pertahankan Wewenang Soal Sumber Waras, Ahok Sukacita?
• Hanya karena Ahok, KPK Lecehkan BPK sebagai Lembaga yang Sejajar dengan Presiden
• Bila Tito Terpilih, Bisakah Gejolak Ini Dihindarkan dari Tubuh Polri?
• Senior Pupus Harapan, Tito Anak Emas Presiden?
• Allahu Akbar! Ahok Kembali Ditolak Warga untuk Injakkan Kaki di Masjid