Gerindra Sebut Pemerintah Tidak Mampu Kendalikan Nilai Tikar Rupiah

JAKARTA (voa-islam.com)- Partai Gerindra, melalui fraksinya di DPR menilai bahwa pemerintah tidak mampu mengendalikan gejolak nilai tukar rupiah yang saat ini tengah bergejolak.

“Fraksi partai Gerindra menilai bahwa pemerintah tidak mampu mengendalikan gejolak nilai tukar rupiah,” demikian tertulis di akun Twitter resmi milik DPR RI, @DPR_RI.

Partai besutan Prabowo Subianto ini juga selain mengkritisi pemerintah terhadap nilai rupiah, juga mengkritisi penghapusan subsidi untuk rakyat Indonesia. Dan Gerindra tidak menyetujui bila subsidi untuk rakyat saat ini dihapus.

“Fraksi partai Gerindra tidak menyetujui adanya penghapusan subsidi untuk rakyat.”

Hal ini dinyatakan saat partai Gerindra menyerahkan pandangan fraksi terhadap kerangka APBN untuk tahun 2017. Dan kerangka ini diserahkan langsung ke pimpinan sidang.

Seperti diketahui, saat ini nilai rupiah terhadap dolar terus kian menurun. Salah satunya sebabnya diperkirakan karena daya belanja dan serapan anggaran yang ada tidak memenuhi perencanaan.

Selain itu, daya utang yang dimiliki oleh pemerintah saat ini juga dinilai menjadi penyebab nilai tukar rupiah anjlok. Dan diketahui utang Indonesia saat ini tertinggi dari puluhan tahun terakhir.

Untuk mensiasatinya, pemerintah menggenjot infrastruktur yang ada di beberapa daerah di Indonesia. (Robi/voa-islam.com)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Politik Indonesia lainnya:

• Ini Doa Politisi untuk Pemimpin DKI Mendatang Paska Ramadhan
• KPK Tunggu Demonstrasi Besar Tersangkakan Ahok/Tunggu Perang Badar Antar Warga dengan DKI?
• Pengamat Ini Berharap Gerindra Tetap Menjadi Oposisi Hingga 2019
• Presiden Jokowi Umumkan Hukuman Kebiri bagi Pemerkosa
• Gerindra Dihimbau Jangan Andalkan Konferensi Pers Saat Mengkritik Kebijakan Jokowi
• Partai Oposisi Dihimbau Maksimalkan Perlawanan terhadap Kebijakan Anti Rakyat dari Pemerintah
• Mampukah Gerindra Menjadi Oposisi seperti PDIP terhadap SBY?
• Himbauan hanya Retorika, Kenaikan Harga Barang Jelang Ramadhan Tidak dapat Dihindari