IKAPPI: Blusukan Jokowi Hasilkan Penindasan yang Nyata

JAKARTA (voa-islam.com)- Era saat ini, pasar tradisional yang menjadi mata pencarian rakyat dengan hasil minimum telah terpinggirkan. Megahnya dan berderetnya kapitalis yang berupa mall-mall lah yang menggusurnya.

“Kini pasar-pasar dipinggirkan. Yang ada saat ini hanya mall-mall,” demikian kata Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI), Abdullah Mansuri beberapa waktu lalu di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat.

Apa yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo, yang dikenal dengan blusukannya ternyata tidak sama dengan realisasinya. Justru yang ada para pedagang mendapatkan penindasan dari hasil blusukan tersebut.

“Gemar aksi blusukan ke pasar-pasar, tetapi melakukan penindasan kepada pedagang pasar tradisional,” ucapnya.

Dengan lakukan perlawanan yang bersifat kolektif, pasar tradisional harus dihindari dari jeratan-jeratan pada paksaan membayar jutaan rupiah. Ini ia nyatakan kerena alasan pemerintah yang merevitalisasi dari tempat yang ada ke tempat yang lain.

Selain itu pemerintah dinilainya pun acapkali menghindar dari persoalan tersebut. Maka itu, ia yang hadir bersama para tokoh, aktivis, dan pemuda serta para pedagang pasar tradisional untuk melakukan konsolidasi untuk mengingatkan pemerintah bahwa apa yang dilakukan itu tidak berdampak baik pada masyarakat. “Pemerintahan ini bisanya ngeles terus. Kita harus sepakat. Kita harus melakukan konsolidasi,” tutupnya harap. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Politik Indonesia lainnya:

• IKAPPI: Untuk Soal Beras pun Indonesia Dijajah
• Aktivis Perempuan Ini Menilai TNI Telah Dimanfaatkan oleh Rezim Jokowi-JK
• Haedar Nashir Dorong Warga Muhammadiyah Gunakan Hak Pilih saat Pilkada
• Ratna Surampaet: Indonesia di Bawah Pengaruh George Soros
• Djoko Santoso Tak Rela Wanita-wanita Muda Indonesia Bekerja di Luar Negeri
• Muzakarah Ulama dan Tokoh Rangkul Calon-calon Gubernur DKI Jakarta Ikuti Konvensi
• Dinilai Pro Asing, Politisi PDIP Minta Menteri Sudirman Said dan Rini Soemarno Dicopot
• Buruh Tidak Akan Pernah Diam dan Menyerah Atas Tindakan Dholim Pemerintah