Alasan Pilkada Serentak, Kepala BIN Minta Dana 10 Triliun

JAKARTA (voa-islam.com)- Kepala Intelejen Negara yang baru terpilih, Sutiyoso memiliki setidaknya dua agenda yang menurutnya dibutuhkan BIN saat ini. Pertama adalah persolan budgeting. Dan kedua adalah penambahan personil atau anggota BIN di setiap daerah.

Mantan Gubernu DKI Jakarta ini beralasan, misalnya saja untuk persolan penambahan budgeting. Ia mengatakan, sebagai contoh untuk menghadapi pemilu serentak dibutuhkan dana yang tidak sedikit. Yaitu idealnya 20 triliun.

"Kekuatan BIN sangat jauh dari kebutuhan saat ini. Apalagi untuk menghadapi Pilkada serentak. Idealnya anggaran Rp10 triliun," kata Sutiyoso sebegaimana yang dikutip dari Viva, di gedung DPR RI Jakarta beberapa waktu lalu.

Ia merencanakan, bila nantinya anggaran BIN ditingkatkan, alokasi itu akan disusun untuk memperkuat dan meningkatkan kualitas BIN. Termasuk di dalamnya adalah pembelian berbagai peralatan canggih, pendidikan anggota dan rekrutmen baru.

Untuk penambahan personil, ia akan merekrut setidaknya 5-6 orang. Di mana di setiap Kabupaten, Kota ia akan tugaskan satu anggota BIN.

"Idealnya satu kabupaten kota 5-6 orang," katanya.

Berdasarkan kebutuhan itu, Mantan Pangdam Jaya ini merencakan perekrutan setidaknya 1.000 orang anggota BIN yang baru. Penambahan jumlah anggota ini diyakini akan mempertajam kinerja BIN sebagai sumber informasi bagi presiden. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Politik Indonesia lainnya:

• Ayah Fahri Hamzah Tuding Anaknya Telah Jadi Karyawan Presiden Jokowi
• 9 Perusahaan Pembalut Berklorin akan Dipanggil Pemerintah
• Dukung LGBT, Ade Armando dan Musdah Mulia Simbol Penantang Allah
• Mendagri Bakal Jadi Tergugat Baru 'Class Action' Gubernur dan Wagub Lampung
• Presiden Joko Tambah Utang 106,25 Triliun/Bulan, Kemana Larinya APBN?
• Mungkinkah Indonesia Akan Bernasib Seperti Yunani Bangkrut?
• Kolumnis Australia; Dulu Memuji, Sekarang Bilang Presiden Jokowi Berantakan
• Freeport Siapkan USD18 Miliar demi Perpanjangan Kontrak