Sabtu, 3 Jumadil Awwal 1446 H / 9 Mei 2015 19:38 wib
6.644 views
Effendi Simbolon Ajak Rakyat Agar Tidak Mudah Tertipu Aksi Pemimpin Masuk Selokan
JAKARTA (Voa-Islam.com)- Anggota DPR RI Komisi VII Effendi Simbolon menyebut ekonomi Indonesia saat ini dipengaruhi oleh sistem neo-liberal. Sistem yang lahir, dan kini semakin berkembang karena ia menilai kepemimpinan yang dipegang presiden Joko Widodo begitu lemah. Misalnya saja salah satunya terkait dengan sektor migas.
Bicara untuk sejahterakan rakyat tetapi pada saat memimpin justeru berpihak pada para pemodal. “Pro rakyat adalah tipuan. Padahal ia (presiden) pro pemodal,” katanya di salah satu restoran di bilangan Jakarta Pusat, kemarin (08/05/2015).
Belum lagi, lanjutnya, para pemodal diberikan oleh presiden pengampunan jika di suatu waktu berbuat kesalahan. “Mengapa harus para pemodal? Mengapa bukan rakyat yang diberikan amnesty?” tanyanya.
Effendi yang juga politisi PDIP ini mengatakan bahwa untuk menghancurkan neo-liberal dibutuhkan pemimpin yang tangguh dan tegas. Bukan pemimpinan yang lemah dan penipu seperti sekarang ini.
Jangan (lagi) kita ditipu karena aksinya yang masuk selokan atau comberan,” tegas sampainya saat acara diskusi.
Maka tidak aneh jika bangsa Indonesia tidak pernah berdaulat dan berdiri di kaki sendiri, sekalipun kemerdekaan telah didapatkan. Penyebabnya hanya satu, ia menyebutkan uang, uang, dan para penghianat bangsa.
“Lawan kita adalah uang dan teman sendiri di Negara ini. Maka percuma merdeka jika nyatanya kita belum berdaulat,” tutupnya. (Robigusta Suryanto/Voa-Islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!
- Pengamat: Liberalisasi Ekonomi Tercipta Dari Asing, Dibantu Penghianat Bangsa
- Dominasi Oligarki, Kebijakan Ekonomi Jokowi Bukan Kepentingan Nasional
- Belum Terealisasi, DPD RI: Presiden Jokowi Hanya Manis di Bibir
- Membantah, Tetapi Jika Dibutuhkan TNI Siap Untuk KPK
- Tanyakan Nasib Buruh, Jurnalis Wanita Ini Diintimidasi Pihak Istana
- Kunjungi Papua, Presiden Ditolak Tokoh Adat, Masyarakat, dan Gereja
- Sudah Kooperatif, Mantan Menbupar Jero Wacik Tetap Dijebloskan Penjara
- Daripada Terbius Kata Radikal, Pemerintah Dihimbau Perkuat Ekonomi