Jum'at, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 24 April 2015 21:51 wib
6.916 views
Pidato Jokowi Tidak Akan Memiliki Pengaruh Apa-Apa Terhadap PBB
JAKARTA (voa-islam.com) - Apakah 'pidato' Presiden Jokowi mempunyai pengaruh? Tidak. Karena Jokowi tidak memiliki karisma seperti Bung Karno. Jokowi paling-paling juga tidak menghayati apa yang dipidokannya, karena 'pidato' itu, bukan bikinannya.
Selain itu, Indonesia sudah lama bukan lagi menjadi pelopor negara Selatan-Selatan (Dunia Ketiga), melawan penjajahan dan perbudakan negara-negara maju (industri) Barat, yang berkuasa atas kehidupan global sekarang ini. Indonesia setelah Soekarno tidak lagi menjadi kekuatan yang memiliki karisma melawan penjajah dan perbudakan negara-negara kapitalis Barat.
Indonesia sejak zaman Soeharto hingga Jokowi sudah menjadi jajahan dan budak kapitalis Barat. Kapitalis Barat sudah sangat mengakar di Indonesia. Bahkan, penjajahan dan penguasaan Indonesia itu sudah sejak zaman VOC.
Apalagi, sejak zaman Soeharto Indonesia sangat bergantung kepada kapitalis Barat. Soeharto menimbun 'utang' sejak lahirnya Orde Baru, utang kepada rentenir kapitalis Barat, dan dengan utang menutup defisit APBN, sampai hari ini. Utang menggunung. Semua berlangsung dibawah 'Tim Ekonomi' yang dikenal 'Mafia Berckely'.
Pemerintahan Jokowi setiap bulan menambah utangnya kepad asing, mencapai Rp 100 triliun. Ekonomi Indonesia diliberalkan secara total. Bagaiman Jokowi berpura-pura menjadi pahlawan diantara negara Asia dan Afrika, dan ingin unjuk gigi? Itu hanyalah impian kosong.
Indonesia hanyalah 'macan kertas' dihadapan kolonial Barat sekarang ini. Seluruh asset dan sumber alam Indonesia sudah dikuasai kapitalis Barat. Rakyat hanya bisa 'bengong' belaka.
Pidato Jokowi menyambut KAA itu, seakan berani melawan kepitalis Barat, dan PBB, itu hanyalah 'obat' tidur bagi rakyat Indonesia yang nasibnya sangat malang dibawah rezim Jokowi. Dengan ditimpa berbagai kenaikan harga, dan menghempaskan kehidupan mereka kelembah kemiskinan yang sangat masif. Karena rezim Jokowi menggunakan resep neo-lib dalam pemerintahannya, terutama dibidang ekonomi.
Tapi inilah sebagian pidato Jokowi itu :
“Dunia yang kita warisi sekarang masih sarat dengan ketidakdilan, kesenjangan dan kekerasan global, cita-cita bersama mengenai lahirnya sebuah peradaban baru, sebuah tatanan dunia baru berdasarkan keadilan, kesetaraan, dan kemakmuran, masih jauh dari harapan.
Ketidakadilan dan ketidakseimbangan global masih terpampang di hadapan kita.
Ketika negara-negara kaya yang hanya sekitar 20 persen penduduk dunia, menghabiskan 70 persen sumber daya bumi maka ketidakadilan menjadi nyata. Ketika ratusan orang di belahan bumi sebelah utara menikmati hidup super kaya, sementara 1,2 miliar penduduk dunia di sebelah selatan tidak berdaya dan berpenghasilan kurang dari 2 dolar per hari, maka ketidakadilan semakin kasat mata.
Ketika ada sekelompok negara kaya merasa mampu mengubah dunia dengan menggunakan kekuatannya, maka ketidakseimbangan global jelas membawa sengsara yang semakin kentara ketika PBB tidak berdaya.
……. Kita dan dunia masih berutang kepada rakyat Palestina. Dunia tidak berdaya menyaksikan penderitaan rakyat Palestina yang hidup dalam ketakutan dan ketidakadilan akibat penjajahan yang berlangsung begitu lama”.
Negara-negara Asia dan Afrika tidak akan pernah bisa keluar dari belenggu penjajah Barat yang sangat kapilistik itu, jika para jenis dan kualitas pemimpin hanya model para kolaborator dan komprador yang menikmati menjadi 'kacung' para penguasa Barat.
Apalagi menghadapi PBB. Sejak lahirnya PBB yang berkantor di New York itu, takdirnya sudah menjadi alat penjajah Barat terhadap negara-negara Dunia Ketiga (Selatan). Penyerbuan Irak, Afghanistan, Somalia, dan Yaman. Semuanya menunjukkan PBB itu hanyalah alat Barat.
Kasus Palestina lebih mengerikan lagi. PBB menjadi alat Zionis melanggengkan atas penjajahan atas Palestina. Menyelesaikan soal Palestina tidak bisa hanya mengandalkan pidatonya Jokowi, tapi harus bersama negara Asia dan Afrika memerangi Zionis-Israel dengan senjata. (dtta/dbs/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!