Progres 98 Tuding PDIP Dibalik Manuver Hancurkan KPK

JAKARTA (voa-islam.com) - Ketua Progres 98, Faizal Assegaf menuding para politisi PDIP berada dibalik manuver untuk  menghancurkan KPK melalui penangkapan salah satu komisionernya Bambang Widjojanto.

Dia pun menghimbau agar para aktivis anti korupsi jangan terpancing atas manuver tersebut.

"Kawan-kawan jangan terpancing oleh manuver para politisi PDI-P yang sedang berupaya menghancurkan KPK," kata Faizal melalui pesan Blackberry yang diterima voa-islam.com, Jumat (23/1).

Mantan aktivis 98 ini juga meminta kepada semua pihak untuk tetap waspada. Pasalnya, kasus Budi Gunawan  sedang ditunggangi oleh Megawati, Jokowi dan Surya Paloh untuk membenturkan Polri dengan KPK.

"Ketiga tokoh ini sudah lama sangat bernafsu memandulkan KPK agar berbagai skandal mereka tidak dibongkar, itu intinya," tegas Faizal.

Seperti diberitakan, Bambang Widjojanto ditangkap oleh aparat Bareskrim Mabes Polri pada Jumat pagi tadi. Penangkapan itu atas dasar  sangkaan mendorong saksi memberikan keterangan palsu saat sidang sengketa Pilbup Kotawaringin Barat di MK lima tahun silam.

Pihak Mabes Polri membantah anggapan penangkapan Bambang Widjojanto bernuansa politis. Polri beralasan Penangkapan itu adalah murni persoalan hukum. [robiawan/voa-islam.com]

image: pribuminews.com

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Politik Indonesia lainnya:

• Tidak Lazim! Freeport Larang Wartawan Masuk Saat Konpres dan Hanya Undang Wartawan Media Tertentu
• Ini Dia Sosok Dibalik Penangkapan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto
• Pemerintah Harus Tekan Freeport Agar Bangun Smelter Secepatnya
• PDIP Dituding Berada Dibalik Upaya Pelemahan KPK
• Andi Arief: Jokowi Jadi Presiden karena Memperalat KPK dan Polri, Pernyataan Hasto Jadi Bumerang?
• Di Tengah Gonjang-ganjing Abraham Samad, Johan Budi Kembali Berperilaku Ganjil
• Bambang Widjayanto Ditangkap Bareskrim, Presiden Jokowi Harusnya Berbuat apa?
• Kasus JIS: Tampaknya Sidang Hanya Legal Formal Semata, Sementara Hasilnya Sudah Ada di Tangan Hakim