Rabu, 28 Jumadil Akhir 1446 H / 23 September 2015 12:06 wib
9.232 views
FSLDK Indoensia Ikrar 1000 Penjaga Al Aqsha
PUSKOMNAS FSLDK Indonesia dan PUSKOMDA Solo Raya
20 September 2015 Bundaran Gladak, Kota Surakarta
Press Release
Bismillah, alhamdulillaah. Menyikapi aksi anarkis dan pelecahan yang dilakukan Zionis Israel kepada Palestina, aliansi lembaga dakwah kampus solo raya yang digawangi puskomda solo raya serta elemen mahasiswa solo raya mengadakan aksi solidaritas yang dipimpin oleh pusat komunikasi nasional forum silaturrahim lembaga dakwah kampus Indonesia (Puskomnas FSLDK Indonesia) pada 20 September 2015 di Bundaran Gladak Kota Surakarta. Aksi ini merupakan wujud kepedulian serta bentuk konsistensi dukungan Mahasiswa Indonesia kepada kemerdekaan Palestina yang sampai detik ini masih dijajah oleh Zionis Israel. Dalam aksi ini digelar orasi dari berbagai elemen mahasiswa, aksi teatrikal, pernyataan sikap, pernyataan ikrar 1000 penjaga Al-Aqsha serta penggalangan dana.
Massa mulai berkumpul di Bundaran Gladak pada pukul 15.15, dengan membawa berbagai atribut aksi. Pada pukul 15.30, setelah pemasangan peralatan aksi, massa mulai memasuki area bundaran gladak dan menjalankan sholat ashar berjamaah di jalan raya. Setelah prosesi sholat ashar berjamaah, aksi dimulai dengan bacaan basmalah dan menyanyikan lagu-lagu yang menyuarakan perjuangan Palestina, serta pengibaran puluhan bendera Indonesia dan Palestina oleh massa. Sebelum memasuki rangkaian orasi, diawali terlebih dahulu dengan pembacaan Al-Qur’an oleh Yahya Ayyasy Al Hafidz.
Memasuki rangkaian orasi, setelah bersama menyanyikan lagu “Untukmu Palestina”, orasi pertama disampaikan oleh perwakilan dari lembaga dakwah kampus UNS, Muhammad Abdullah ‘Azzam. Dengan mengangkat tema besar peran dan tanggung jawab pemuda serta hutang bangsa Indonesia kepada Palestina, beliau meminta kesediaan peserta aksi dan masyarakat secara umum untuk memberikan apa yang terbaik untuk Palestina, meskipun maknanya sangat sederhana.
Orasi kedua disampaikan oleh perwakilan dari pusat komunikasi nasional FSLDK Indonesia, ketua komisi A, Hanafi Ridwan. Beliau menyampaikan bahwa aksi-aksi terorisme, pelecehan dan perusakan masjid Al-Aqsha merupakan hal yang tidak dapat diterima. Maka, guna membantu perjuangan Rakyat Palestina, diperlukan konsistensi dalam aksi, keikhlasan serta ketulusan. Terakhir, keberadaan peserta aksi yang ikhlas digambarkan seolah-olah seperti barisan pejuang Izzuddin Al-Qassam dalam paradenya.
Selepas kedua orasi tersebut, kembali dinyanyikan lagu perjuangan oleh para peserta aksi guna memasuki orasi ke tiga yang disampaikan perwakilan puskomda FSLDK Soloraya, Nugroho Sunu Pratama. Beliau menyampaikan bahwa sudah saatnya aksi nyata mahasiswa dutunjukkan untuk memerdekakan Palestina. Sebagai negara tempat berdirinya kiblat pertama ummat islam, kemerdekaan Palestina adalah harga mati, dan pelecehan terhadap Masjid Al-Aqsha merupakan penghinaan besar bagi ummat islam.
Kemudian, orasi ke empat disampaikan oleh saudara Hisyam Latief, perwakilan dari kesatuan aksi mahasiswa muslim Indonesia (KAMMI) komisariat UNS. Beliau menyampaikan sudah sewajarnya pemerintah dan politik luar negeri Indonesia memihak kepada kepentingan bangsa Palestina. Serta pelajaran mahal harus diterima Bangsa Yahudi atas kelancangan yang diperbuat. Orasi terakhir disampaikan oleh saudara Aditya dari himpunan mahasiswa islam (HMI). Beliau menyampaikan, kemerdekaan Palestina dapat dicapai jika terciptanya Republik Indonesia yang kokoh, serta tegaknya khilafah. Maka, sepatutnya bangsa Indonesia menjaga kesatuan negaranya, serta memperjuangkan khilafah.
Setelah rangkaian orasi, aksi dilanjutkan dengan teatrikal dengan lakon "Bangsa Indonesia yang Pengecut". Digambarkan seorang Bangsa Palestina diinjak-injak dan dihinakan, sedang Bangsa Indonesia tidak mampu berbuat apa-apa kecuali hanya terdiam dan melakukan perlawanan tidak berarti.
Setelah acara teatrikal, dibacakanlah pernyataan sikap dari FSLDK Indoensia yang menyadur dari kesepakatan-kesepakatan NGO serta LSM yang memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Poin-poin pernyataan sikap tersebut adalah :
1. Mengutuk keras segala upaya Yahudisasi wilayah Al-Quds dan penyerangan Masjid Al-Aqsha oleh Zionis Israel.
2. Mengajak semua ummat islam untuk melakukan kondolidasi umum guna melindungi kiblat pertama kaum muslimin dan tempat isra’ Nabi besar Muhammad Shallallahu Alaihi wa Salam dari semua serangan yang dilakukan oleh Zionis Israel dari waktu ke waktu.
3. Mendukung para Murabithun (warga Al-Quds yang secara bergiliran melakukan i’tikaf, menjaga dan mempertahankan Masjid Al-Aqsha) dari serangan dan penistaan Zionis Israel dan penduduk illegal.
4. Mendukung langkah rekonsiliasi dan persatuan nasional untuk semua faksi di Palestina sebagai upaya menyongsong kemerdekaan Negara Palestina kedepan dalam bingkai persatuan dan kesatuan.
5. Menyeru kepada Pemerintah Indonesia dan negra-negara kawasan serta internasional untuk mendukung kemerdekaan Palestina yang berdauat serta melindungi situs-situs bersejarah dari perusakan dan penistaan yang bisa berakibat menggangu keharmonisan antar ummat bergama.
6. Kami berdoa, semoga Bangsa Arab dan Dunia Islam serta kaum muslimin di seluruh dunia berada dalam satu barisan mendukung perjuangan Bangsa Palestina dalam meraih kemerdekaannya dan Masjid Al-Aqsha tetap berada di bawah bendera kaum muslimin.
Selepas pernyataan sikap, agenda dilanjutkan dengan ikrar 1000 penjaga Al-Aqsha. Ikrar tersebut dipimpin oleh Hanafi Ridwan selaku koordinator aksi, dan diikuti seluruh peserta aksi. Adapun poin-poin ikrar tersebut adalah :
1.Menolak segala bentuk penjajahan Zionis Israel di Palestina.
2.Secara konsisten mendukung kemerdekaan Palestina dengan cara apapun.
3. Secara bertahap dan konsisten memblokade seluruh produk Yahudi.
4. Secara konsisten mendoakan seluruh Pejuang Palestina dan para mujahidin di seluruh dunia.
5. Secara konsisten berproses menjadi penjaga Al-Aqsha yang setia.
Setelah ikrar, peserta aksi menuliskan pernyataan sikapnya di selembar kain putih yang disediakan, pernyataan sikap tersebut berupa perjuangan yang akan dilakukan demi perjuangan kemerdekaan Palestina. Ditutup dengan doa, aksi selesai pada pukul 17.15 dan sepanjang berjalannya aksi, peserta menyebarkan beberapa kotak donasi, dan hasil donasi yang terkumpul sejumlah Rp. 4.000.000 yang akan disalurkan menuju Palestina melalui Komite Nasional Rakyat Palestina (KNRP).
Aksi yang dilakukan di Bundaran Gladak Surakarta berhasil mengumpulkan massa sejumlah 100 orang dari berbagai kalangan. Aksi ini juga merupakan aksi nasional yang dilakukan secara bersama, diawali dari Aceh pada hari sabtu (19/09/2015), lalu, pada hari ini juga dilakukan aksi serupa di Banten, Bandung, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Sekali lagi, aksi ini merupakan wujud kepedulian Mahasiswa Indonesia kepada penjajahan yang dialami Bangsa Palestina, serta wujud konsitensi mengenyahkan penjajahan Zionis Israel atas Palestina untuk selamanya.
FSLDK Indonesia
Muhammad Abdullah ‘Azzam
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!