Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
7.254 views

Mencari Dosa Anies

Tony Rosyid

Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa

Apa dosamu Anies? Itulah pertanyaan publik yang tak berhenti hingga hari ini. Kamera TV diawasi agar wajah Anies tak muncul. Demonstrasi dikirim setiap hari di Balaikota. Media menghindar saat Anies menerima tiga kategori penghargaan dari KPK. 40 Marbot masjid diumrohkan Ahok, media gempar. Anies memberangkatkan 267 marbot, tak ada kabar beritanya. Mau bangun GOR untuk Persija di BMW, anggaran dihadang di DPRD.

Peristiwa dan drama ini adalah sebagian dari fakta yang bocor ke publik. Banyak peristiwa yang kabarnya hanya disimpan oleh Anies sendiri. Kenapa tidak dipublis? Anies seorang gubernur. Itu jabatan politik. Politisi mesti berani mengahadapi risiko politik. Anies seorang  pemimpin, Ibu Kota Jakarta lagi, pantang untuk mengeluh.

Sekali lagi, publik yang awam masih penasaran, apa dosamu Anies, sehingga harus menghadapi kekuatan-kekuatan yang terus menghambat untuk membangun prestasi Jakarta?

Dalam salah satu wawancara TV swasta, Jaya Suprana mengungkap bahwa dosa Anies terbesar adalah karena ia menjadi gubernur DKI. Seandainya di Pilgub DKI Anies kalah, nasibnya tak seperti sekarang. Jaya Suprana jujur. Ini sebuah ungkapan yang otentik. Tapi, ini baru salah satu dosa Anies. Ada dosa lainnya?

Reklamasi disegel. Alexis ditutup. Proyek-proyek raksasa yang telah direncanakan tak dapat ruang untuk dilanjutkan. Semua berhenti, karena kesempatan ijin tak ada. Ini tentu adalah ancaman. Anies adalah sumber ancaman bagi proses kapitalisasi Jakarta. Inilah dosa besar Anies kedua. Masih ada satu dosa lagi, dan ini lebih besar. Apa itu?

Publik memberi identitas bahwa Anies adalah Gubernur rasa Presiden. Dari cara bicara, bersikap dan jaga wibawa, terutama di hadapan para pemimpin internasional, Anies menunjukkan kelasnya sebagai pemimpin kelas dunia. Sederhana cara mengukurnya. Bandingkan Anies dengan presiden yang ada. Akan kelihatan kelas Anies.

Yang dibutuhkan dari seorang pemimpin itu kerja, bukan bicara. Salah! Inilah yang selama ini meracuni pikiran rakyat. Kerja, kerja, kerja. Perlu diluruskan. Kerja itu penting. Bahkan sangat penting. Tapi bukan kerja yang asal kerja. Mesti kerja yang smart, terencana, dan terukur semua manfaat dan risikonya. Agar berhasil, kerja harus diawali dengan gagasan yang matang, konsep yang terukur, baru kerja bisa diwujudkan dengan baik. Soal ini, Anies telah membuktikannya. DP 0%, OK Oce dan transportasi terkoneksi adalah diantara hasil kerja yang terukur itu.

Bagi Anies, seorang pemimpin harus satu kata dan perbuatan. Menunaikan janji-janji politik yang terukur dan dirasakan manfaatnya oleh rakyat. Jelas keberpihakannya kepada rakyat yang layak mendapatkan pembelaaan. Dan Anies secara bertahap telah mulai membuktikannya. Inilah yang mungkin disebut Anies sebagai kerja berbasis gagasan dan narasi.

Tak terlalu salah jika publik kemudian memberi julukan Anies sebagai Gubernur rasa Presiden. Julukan ini di satu sisi membanggakan bagi rakyat Indonesia. Jakarta sebagai ibu kota dan estalase Indonesia dipimpin oleh seorang gubernur sekelas presiden. Tapi disisi lain, secara politis, akan menjadi ancaman bagi pihak yang merasa terancam. Gubernur rasa Presiden adalah strata sosial-politik yang melahirkan persepsi adanya dua matahari kembar di negeri ini. Inilah yang jadi salah satu sumber kerisauan, sehingga terjadi berbagai tragedi yang seharusnya tak perlu terjadi.

Anies adalah pemimpin potensial untuk Indonesia kedepan. Pohonnya terus tumbuh dan membesar. Akarnya makin kuat. Buahnya sudah mulai bisa dinikmati di negeri ini. Ada pihak yang tak ingin pohon itu terus berbuah. Mereka ingin memotong pohon itu. Caranya? Pertama, Jauhkan Anies dari media. Tekan sebisanya agar popularitas dan hasil kerja Anies tak tampak di mata publik. Sebaliknya, viralkan info yang berpotensi men-down grade nama Anies. Lakukan terus menerus negatif dan black campign. Kedua, hambat prestasinya. Ganjal usulan program dan anggaran Anies di DPRD. Ketiga, cari terus kesalahan dan dosanya.

Jika saat ini ada yang melaporkan salam dua jari Anies ke Bawaslu, itu tak terlalu mengagetkan. Sebelumnya, Anies juga pernah dilaporkan soal "pribumi". Publik punya persepsi bahwa itu adalah bagian dari proses pencarian dosa Anies dan negatif campign.

Kenapa pelapor tidak melaporkan sejumlah kepala daerah yang memberi dukungan secara vulgar kepada petahana? Kenapa juga tak melaporkan salah seorang bupati di Jawa Barat yang mengajak camat, lurah, RW dan RT untuk mengkampanyekan Paslon tertentu? Sekali lagi, karena mereka bukan ancaman. Sementara Anies? Dosanya dibutuhkan agar Gubernur rasa Presiden ini tidak lagi merisaukan pihak istana. [PurWD/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Opini Redaksi lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X