Rabu, 13 Jumadil Awwal 1446 H / 3 September 2014 13:14 wib
13.501 views
Daulah Islam Irak dan Suriah Sebuah Ancaman Masa Depan Peradaban Barat?
BAGDAD (voa-islam.com) - Daulah Islam Irak dan Suriah (ISIS) telah mengambil alih atau menguasai sebagian besar Suriah dan Irak. Kemudian, mendeklarasikan Khilafah, bahkan menyerukan kepada Muslim seluruh dunia, berpindah ke Irak. Banyak gerakan Islam di berbagai negara yang menyatakan 'berbai'at' kepada pemimpin Daulah Islam Irak dan Suriah, Abu Bakar al-Bagdadi.
Sebuah fenomena baru di Dunia Islam, yaitu lahirnya Khilafah atau Daulah Islam Irak dan Suriah, tak lama, sesudah tewasnya tokoh atau pemimpin al-Qaedah, Usamah bin Laden, di Pakistan oleh pasukan khusus Amerika 'SEAL'. Tewasnya Usamah bin Laden, membuat antusiasme para pemimpin Gedung Putih, Barack Obama, dan dikalangan rakyat Barat.
Hanya berselang waktu yang sangat pendek sejak kamatian Usamah bin Laden, di Pakistan, sekarang lahir gerakan baru, yang sudah menjelma menjadi Daulah Islam Irak dan Suriah, yang sebelumnya populer dengan ISIS. Seluruh dunia geger.
Apalagi, berbagai peristiwa yang menyertainya, menimbulkan gemetar para pemimpin Barat dan Arab. Mereka menjadi kecut melihat fenome baru ini. Termasuk pemenggalan dua orang wartawan (mata-mata) Amerika James Foley dan Soflott.
Sejak Amerika Serikat melakukan invasi militer ke Afghanistan, tahun 2003, dan menghancurkan pemerintahan Taliban, yang dipimpin Mullah Omar, tak serta merta, Amerika memenangkan perang di Afghanistan. Seperti Uni Soviet, yang melakukan invasi militer ke Afgahnistan, sejak 1979, dan baru berakhir, menjelang dekade l990, semuanya dengan tragedi dan ironi, yaitu hancurnya imperium Soviet dan komunisme.
Invasi Amerika Serikat di Afghanistan, Irak, dan invasi Zionis-Israel ke Gaza, berdampak membawa 'ledakan', seperti meteor yang sangat dahsyat, dan kobaran api menyulut ke mana-mana. Tanpa bisa dihentikan. Ini menjadi sebuah sejarah baru di Dunia Islam.
Sebuah 'magma' yang selama diredam dengan tangan besi oleh rezim-rezim kaki tangan kafir musyrik (Yahudi da Nasrani), meledak. Ledakannya menghancurkan semua bagian-bagian dari kaki tangan rezim yang sangat hegemonik yaitu kafir musyrik, bentuk formalnya, yaitu Amerika, Eropa, Zionis-Israel, dan rezim-rezim Arab sekuler.
Sekarang seluruh kekuatan dunia, terdiri Zionis-Israel, negara-negara Arab sekutu, dan Amerika Serikat, sangat sibuk mengantisipasi lahirnya sebuah fenomena yang sangat menakutkan, mengkawatirkan bagi masa depan kekuasaan mereka, yaitu lahirnya Daulah Islam Irak dan Suriah.
Koalisi antara kafir musyrik dengan kaum munafiq, kini berjuang dengan sangat keras, bagaimana menghentikan atau menghancurkan kekuatan baru, yang sekarang dikenal dengan Daulah Islam Irak dan Suriah atau ISIS. Mereka mengkonsolidasikan seluruh kemampuan dan kekuatan militer dan jaringannya menghadapi Daulah Islam Irak dan Suriah atau ISIS.
Siapakah Daulah Islam Irak dan Suriah yang dikenal dengan ISIS, yang sudah membuat Pentagon dan Gedung Putih kalang kabut ini?
ISIS menguasai dan mengendalikan sekitar sepertiga dari Irak dan Suriah, termasuk beberapa kota strategis penting seperti Fallujah dan Mosul di Irak, dan Raqqa di Suriah. Ini benar-benar sangat strategis.
Wilayah yang sekarang dalam genggaman kekuasaan Daulah Isam Irak dan Suriah ini, memiliki jumlah populasi yang sangat besar, dan menerapkan Syariah Islam secara ketat. Semua wilayah yang berada dalam genggaman Daulah Islam Irak dan Suriah, yang dipimpin oleh Abu Bakar al-Bagdadi wajib menjalankan Syariah Islam.
Puluhan ribu pejuang Daulah Islam Irak dan Suriah, sekarang telah telah mendirikan pemerintahan sipil dan sistem peradilan sendiri yang diatur oleh Syariah.
"Daulah Islam sekarang telah berfungsi sebagai sebuah negara di daerah yang telah mereka kuasai saat ini. Sistem pemerintahan ini berjalan efektif, karena memberikan layanan kepada rakyat, dan memiliki kekuatan militer, dan ia berbicara sebagai sebuah negara, "kata Hassan Hassan, seorang analis di The Delma Institute di Abu Dhabi.
Dalam video yang beredar luas, kelompok Daulah Islam Irak dan Suriah memaparkan rencana ekspansi yang sangat ambisius, mencakup target seperti Baghdad, Damaskus dan kota suci Islam Mekkah, Arab Saudi. Daulah Islam Irak dan Suriah akan terus melakukan ekspansi mereka dengan dukungan kekuatan yang sangat besar, termasuk persenjataan dan dana yang luar biasa.
Sumber Daya Daulah Islamiyah Irak?
Daulah Islam Irak dan Suriah atau ISIS mengontrol ladang minyak terbesar Irak, pembangkit listrik, bendungan dan pabrik-pabrik di Irak dan Suriah. Charles Lister, seorang analis yang melakukan penelitian terhadap kelompok Daulah Islam Irak dan Suriah, di Brookings Doha Center di Qatar, memperkirakan kelompok ini mampu menjual minyak Irak, rata-rata $ 2 juta dollar per-hari, dan ini hanya dari penjualan minyak.
Banyak sumber-sumber lainnya, dan menurut analis militer, Daulah Islam Irak dan Suriah, memiliki aset kekayaan bermiliar dollar. Cukup membiayai pasukan militernya, senjata, dan pemerintahan Daulah Islam Irak dan Suriah, selama 50 tahun dalam kondisi perang.
Secara militer, Daulah Islam Irak telah mengambil alih persenjataan berat, termasuk ratusan tank, artileri dan rudal darat-ke-darat dari pasukan Irak dan Suriah. Human Rights Watch menuduh Daulah Islasm Irak dan Suriah menggunakan senjata bom curah yang dilarang oleh konvensi internasional di Jenewa, saat berperang melawan rezim Bashar al-Assad di Suriah utara.
Bahaya Daulah Islam Irak dan Suriah Terhadap Dunia Arab?
Secara global dunia sekarang melihat risiko ancaman dari kelompok-kelompok Islamis disetiap negara yang bersimpati kepada kelompok Daulah Islam Irak dan Suriah dan al-Qaedah. Menurut laporan intelijen Barat, kekawatiran terhadap Al-Qaedah, mampu menciptakan skenario serangan 11 September 2001 di New York, dan serangan sebagian besar itu, berasal dari Afghanistan yang dikuasai Taiban.
Menurut Menteri Pertahanan Amerika, Chuck Hagel, ISIS adalah ancaman yang jauh lebih besar dan canggih dianding dengan al-Qaedah, yang meluluh-lantakan Gedung WTC, tahun 2001. Daulah Islam Irak dan Suriah (ISIS), ini jauh lebih kaya, beroperasi secara modern, efektif, dan menggunakan media dan memiliki kemampuan pengusaaan wilayah melebihi dari wilayah al-Qaedah.
Menurut analis militer, menilai sementara al-Qaedah beroperasi atas dasar jaringan yang sifatnya longgar dari berbagai sel di berbagai negara - melakukan desentralisasi dalam komando, dan bekerja dalam koordinasi yang longgar dan tidak kuat - sehingga al-Qaedah akhirnya tidak bisa lagi memusatkan perintah dalam cara yang koordinatif yang sistemik.
Sedangkan, "Daulah Islam kita melihat memiliki struktur perintah dan komando yang yang sangat terpusat, dan membutuhkan strategi kontraterorisme baru di wilayah ini," kata Lina Khatib, Direktur Carnegie Middle East Center di Beirut.
Colin Clarke, seorang ilmuwan politik di RAND Corporation yang meneliti keamanan global, mengatakan, bahkan tanpa simbol (ornamen) kebangsaan apapun, bahwa kelompok Daulah Islam mengontrol wilayah yang sangat luas, dan "masih bisa membuktikan menjadi inkubator bagi lahirnya kekuatan jihad global ... dan pengekspor terorisme", tegasnya.
Mengapa ISIS Menarik Banyak Kaum Muda Muslim?
Lahirnya, Daulah Irak dan Suriah hanya akibat dari kehidupan Dunia Islam yang sudah dikuasi oleh kaum 'mujrim-fasiq' alias 'pendosa', dan hancurnya tatanan Islam, dan penindasan yang sangat luar biasa oleh rezim-rezim penguasa Dunia Islam, terutama di Arab.
Mereka menghancurkan anak-anak muda yang masih bersih dan idealis, dan membiarkan kebejatan dan korupsi para Pangeran yang hidup dengan sangat bergelimang kemewahan, sembari menyerahkan 'leher' mereka kepada kafir musyrik (yahudi dan nasrani).
Dalam pidato audio yang dirilis pada bulan Juli lalu, pemimpin Daulah Islam, Abu Bakr al-Baghdadi, yang menyebut daftar panjang penindasan umat Islam di seluruh dunia. Dia menggambarkan "Daulah Islam", sebagai salah satu yang "akan mengembalikan martabat kaum Muslimin, termasuk hak dan kepemimpinan", yang sekarang berada di tangan kaum 'mujrim dan fasiq'.
Harus diakui Dunia Islam sekarang dirobek-robek para penguasa yang menjadi pengkhianat terhadap Islam dan umat Islam, dan menjadi agen penjajah, dan melakukan penindasan, bahkan perbudakan terhadap rakyat. Semuanya, mengakibatkan kemunduran, kemiskinan, dan kebodohan. Semuanya kondisi itu dinikmati oleh para pemimpin 'mujrim dan fasiq', serta kondisi diciptakan secara permanen.
Dengan agenda global, dan transnasional, Daulah Islam telah menjadi magnet bagi pemuda Muslim. Di mana mereka kehilangan haknya di seluruh dunia. Piliihan mereka hanya dengan terjun di medan jihad, memerangi penguasa-penguasa yang menjadi kaki tangan para penjajah kafir musyrik. Tidak menghiraukan lagi nasib mereka, tapi mereka memiliki keyakinan, yaitu kemenangan dan kemuliaan.
Abu Bakar al-Bagdadi telah meminta ulama, hakim, dokter dan insinyur untuk berimigrasi ke Daulah Islam Irak, dan membantu membangun negara Islam itu. Dalam sebuah artikel baru-baru, majalah berbahasa Inggris kelompok menawarkan kepada pemuda Muslim, "Jangan khawatir tentang uang atau akomodasi. ... Ada banyak rumah dan sumber daya untuk melindungi Anda dan keluarga Anda. "
Apakah ISIS Ingin Menyerang Barat?
ISIS selama ini menunjukkan sedikit keinginan, apalagi kemampuan, untuk melancarkan serangan besar di Barat. Tapi menurut analis militer dan intelijen ini bisa berubah.
Pejuang Daulah Islam telah melakukan hukum qishas atas jurnalis (mata-mata) Amerika James Foley, dan bagi masyarakat Barat, hal itu sangat mengerikan, saat sebuah pemenggalan James Foley direkam, sebagai bentuk hukuman atas serangan udara AS terhadap Daulah Islam, dan mereka masih menahan setidaknya tiga orang Amerika lainnya sandera, termasuk jurnalis (mata-mata) Steven Sotloff yang baru saja dipenggal lehernya.
Qishas terhadap Foley dan Sotloff oleh pejuang Daulah Islam, dan beberapa kasus lainnya ini sudah dipandang sebagai ancaman resmi terhadap AS dari Barat. Mengapa AS dan Barat begitu terkejut dan sangat panik, melihat video ekskusi terhadap Foley dan Sotloff?
Tidakkah mereka memiliki hati nurani, ketika anak-anak, perempuan, dan orang-tua meregang nyawa di Afghanistan, Irak, dan Gaza? Jutaan orang Afghanistan, Irak, dan Palestina yang tewas, dan kehilangan tempat tinggal akibat invasi militer AS dan Zionis. Tapi, hanya dua orang AS mati, seluruh dunia menjadi geger. Di mana keadilan?
Bisa ISIS Mengekspor Teroris ke Barat?
Pejabat Barat prihatin tentang ancaman yang ditimbulkan oleh simpatisan Daulah Islam Irak dan Suriah. Jumlah mereka ribuan yang sudah berjihad di Irak dan Suriah. Para pejabat keamanan dan intelijen mereka menunjuk pada kasus Mehdi Nemmouche, seorang warga Prancis yang pernah ikut berjihad bersama pejuang Daulah Isam Irak dan Suriah, sebelum dia menembak empat orang di Museum Yahudi di Brussels Mei lalu.
Analis percaya kelompok ini akan menjadi ancaman regional, namun mengakui bahwa "serigala", yang akan menyerang ini, terinspirasi oleh ideologi Daulah Islamiyah, dan mengancam Barat. Ancaman ini dipandang sangat penting, melihat gelombang pemuda Muslim di sejumlah negara Eropa yang terlibat dalam jihad di Irak dan Suriah.
Raja Arab Saudi Abdullah memperingatkan pekan lalu ,"Jika diabaikan, saya yakin bahwa setelah sebulan mereka (ISIS) akan mencapai Eropa dan satu bulan lagi, Amerika", ungkap pejabat Inggris yang telah mengangkat tingkat ancaman teror di negara itu, dinilainya sangat "tinggi", dan mencapai tingkat yang kedua tertinggi, karena perkembangan di Irak dan Suriah.
Semua kekacauan dan kekerasan semuanya bermula dari kafir musyrik (yahudi dan nasrani), bukan dari Islam dan umat Islam. Ini harus 'clear' oleh siapapun. Tidak menuduh Islam dan umat Islam melakukan kekerasan dan kejahatan terorisme. Ini hanyalah manipulatif belaka.
Jujur. Siapa yang melakukan kekerasan di Afghan dengan invasi militer ke negara miskin itu? Koalisi pasukan Sekutu yang dipimpin AS, jumlah lebih 150.000 pasukan bercokol di negara miskin, seperti Afghanistan. Hanya berdalih memerangi teroris Taliban.
Siapa sejatinya teroris itu? Seorang prajurit AS, membunuh 28 orang Afghan dalam satu keluarga, dan mereka tidak berdosa, tapi prajurit AS itu, hanya dijatuhi hukuman seumur hidup. Ini sebuah bukti kejahatan yang terkutuk pemerintah AS.
Di Irak AS dua kali melakukan invasi militer, sejak zamannya Presiden George Bush Sr, dan dilanjutkan anaknya George Bush Jr, dan berapa korban dan penderitaaan rakyat Irak. Sekarang meninggalkan limbah (residu), berupa konflik antara Sunni dan Syi'ah, yang menghancurkan. Perang Sunni-Syi'ah ini, benar-benar menghancurkan masa depan Irak. Ini hanyalah limbah dari invasi AS di Irak.
Kalau sekarang lahir Daulah Islam Irak dan Suriah atau ISIS, ini hanyalah akibat dari sebab. Akibat dari kejahatan kafir musyrik (yahudi dan nasrani), dan akan berakibat terhadap eksistensi imperium Barat yang menjadi tempat kafir musyrik (yahudi dan nasrani). Nasib mereka akan persis seperti James Foley dan Sotloff, dipenggal. Peradan Barat yang sekuler dan materialis, tanpa hati nurani, penuh dengan kekerasan dan kekejaman akan berakhir di tangan Daulah Islam.
Tidak perlu paranoid dengan lahirnya Daulah Islam dan ISIS di Timur Tengah, dan Dunia Islam, karena konsekuensi dan respon terhadap segala bentuk kejahatan yang mereka lakukan selama ini. Tidak ada yang permanen. Semua menuju perubahan yang mendasar dalam kehidupan.
Hegemoni Barat dan kafir musyrik akan segera berakhir. Sekalipun, mereka menggalang koalisi, mengirimkan senjata apapun, tidak akan dapat menyelamatkannya kafir musyrik. Termasuk Gaza akan menjadi kuburan tentara Zionis-Israel. Gaza bukan lagi tempat wisata bagi pasukan Zionis yang menyenangkan. Wallahu'alam. mashadi1211@gmail.com
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!