Senin, 14 Jumadil Akhir 1446 H / 1 September 2014 11:59 wib
15.989 views
Kebatilan Pasti Akan Menghancurkan Dirinya Sendiri
JAKARTA (voa-islam.com) - Sudah menjadi aksiomatik (kemestian), kebatilan itu akan menghancurkan dirinya sendiri. Apapun wujud kebatilan pasti akan membawa kehancuran secara sistemik. Secara pasti kebatilan merusak sistem yang dibangun oleh para pelakunya atau pendukungnya.
Karena, kebatilan yang sudah menjadi sistem itu, melahirkan dampak ikutannya, berupa manusia-manusia yang menjadi pelaku dan pendukung kebathilan, kemudian melahirkan kehidupan yang fasad (rusak).
Sejarah mencatat kebatilan itu, tak pernah melahirkan kebaikan, dan memberi solusi bagi kehidupan manusia. Siapapun yang bertumpu dengan kebatilan, diujungnya akan menghadapi kehancuran.
Terkadang manusia-manusia yang sudah terpesona dan tergiur oleh ilusi dari kebatilan, karena dibungkus dengan berbagai ‘bungkus’ yang nampak indah, terutama secara dhahir (luar), tapi tidak akan bertahan lama, dan kebatilan itu akan menelanjangi dirinya sendiri. Ibaratnya, seperti ‘kotak pandora’, tidak tahan oleh terpaan angin, dan runtuh dengan desiran angin.
Kebatilan terkadang nampak begitu kuat, canggih, dan sangat menakutkan bagi orang-orang Mu’min, tapi semuanya terbukti ringkih. Tak memiliki kesanggupan bertahan, dan kebatilan itu akan hancur bersamaan dengan datangnya waktu. Ideologi dan keyakinan yang batil, tidak akan pernah dapat menyelamatkan para pendukung dan pengikutnya.
Seperti dalam kehidupan sekarang begitu sangat jelas. Bagaimana para pendukung ideologi dan sistem batil, terus berjuang menyelamatkan hari depan mereka. Takut tenggelam bersama kebatilan. Meskipun, para pendukung kebatilan nampak begitu kuat, dan mereka didukung kekuatan sumber daya manusia, dana, dan senjata. Tapi, tak dapat menyelamatkan diri mereka, dan pasti akan menghadapi kehancuran.
Fenomena perang yang terjadi di seluruh kawasan, tak terlepas dari perang antara pelaku dan pendukung nilai-nilai dan sistem bathil melawan orang-orang Mu’min yang sekarang berjuang ingin mengakhiri bentuk-bentuk produk kebatilan yang sudah mengancam kehidupan umat manusia.
Kebatilan yang sekarang menjadi hegemoni global, ingin terus mempertahankan kekuasaannya, dan tidak ingin lahir sebuah kekuatan baru yang mengancam keberadaannya.
Aliansi kafir musyrik (Yahudi-Nasrani) dengan kaum munafik, seperti koalisi antara Amerika, Eropa, Israel, dan penguasa negara-negara Arab munafiq, yang bertujuan menghancurkan tumbuhnya ‘shohwah Islamiyah’ (kebangkitan Islam), sebagai bentuk usaha-usaha menyelamatkan nilai-nilai batil dan sistam batil yang sudah sekarat, dan pasti mereka akan gagal.
Sekalipun, beberapa rezim Arab berhasil menggulung dan menghancurkan ‘shohwah Islamiyah’, seperti yang terjadi di Mesir. Di mana kekuatan dan kekuasan sistem batil menghancurkan kekuatan orang beriman Mu'min dengan kekuatan militer.
Pasti, suatu hari al-Sisi akan gulung tikar. Kebatilan selamanya hanya akan menghancurkan dirinya sendiri. Bagaimana al-Sisi bisa bertahan terus-menerus diatas bedil dan tumpukan mayat, dan disertai dengan kekejaman membunuhi Muslim di negeri Spinx? Tidak mungkin akan dapat bertahan lama.
Sebaliknya, dalam kehidupan sekarang ini, seluruh umat manusia diberi pelajaran yang sangat berharga, adanya peristiwa yang sangat menggugah kemanusiaan, yaitu perang yang berlangsung di Gaza. Bagaimana raksasa militer Zionis-Israel, tak mampu mengalahkan Hamas dan pejuang Brigade Izzudin al-Qassam, akhirnya menerima gencatan senjata, sesudah melakukan agresi militer selama 51 hari terhadap Gaza.
Sebuah kotak ‘pandora’ membuka kedok Zionis yang selama ini disangka sebagai kekuatan militer terbesar di Timur Tengah, dan harus menyerah kepada Hamas. Ini menandakan kekuatan sekecil apapun, yang dilandasi oleh kebenaran al-haq dan keimanan akan memenangkan pertarungan melawan sebuah raksasa yang batil. Ini sebuah sejarah baru bagi kehidupan.
Sekecil apapun kekuatan yang berlandaskan atas al-haq dan keimanan, dan diusung oleh orang-orang yang komit kepada al-haq, bisa mengalahkan kekuatan batil, sekalipun kekuatan batil sebuah raksasa dan sangat kuat.
Akhirnya, kebatilan akan hancur oleh dirinya sendiri, dan al-haq akan memenangkan, karena sistem bathil dan kebatilan, tidak pernah dapat menjadi kekuatan yang nyata dalam kehidupan.
Seperti dalam sejarah Fir’aun yang sangat kuat, dan sombong, bahkan menyatakan dirinya sebagai ‘Saya tuhan tertinggi’ (Ana rabbukumul ‘ala), dikalahkan oleh Musa, yang didukung oleh kekuatan orang-orang yang lemah, tapi komit kepada kebenaran. Jadi peristiwa ini memberikan sebuah pelajaran yang sangat berguna bagi siapapun yang masih yakin dan komit kepada al-haq. Wallahu’alam.
mashadi1211@gmail.com
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!