Ahad, 14 Jumadil Akhir 1446 H / 24 Agutus 2014 09:42 wib
13.220 views
Khaled Mishaal : Kami Tidak Akan Pernah Kompromi Dengan Zionis
DOHA (voa-islam.com) - Betapa mulianya tokoh Hamas ini. Di tengah kepungan internasional, dan hujan peluru, serta kehancuran Gaza, tetap tidak mau tunduk kepada Zionis-Israel. Kepala Biro Politik Hasmas, Khaled Mishaal, tetap teguh dengan pendiriannya, tidak ada kompromi dengan Zionis.
Khaled Mishaal,sekalipun Gaza menghadapi pembantaian, dan 'holocoust' (pembantaian massal) oleh Zionis-Israel, tetap bersikap teguh. Tidak mau menghentikan perang, sampai benar-benara Zionis, mencabut blokade atas Gaza. Tidak ada penghentian perang, tanpa pencabutan blokade.
Blokade oleh Zionis-Israel dan Mesir, sesungguhnya menjadikan bangsa Palestina, khususnya yang hidup di Gaza, bagaikan berada hidup dalam penjara. Mereka tidak dapat bergerak secara bebas.
Mereka dipenjara, dikurung, seperti hidup dalam ruangan 'gelap', tanpa ada cahaya. Untuk apa hidup, jika harus berada dalam penjara? Bangsa Palestina ada yang dipenjara secara total dalam hidup mereka, diblokade. Tapi, ada pula bangsa Palestina, yang hidup di penjara-penjara Israel, tidak pernah merasakan udara segar, selama hidup mereka.
Hamas memilih terus berperang, tanpa henti melawan Zionis-Israel, sampai banga Palestina mendapatkan hak-hak dasar mereka, termasuk hak hidup, tidak dijajah, dan mendapatkan kebebasan untuk bergerak ke manapaun.
Sekarang bangsa Palestina, terutama 1,8 juta penduduk di Gaza, benar-benar orang-orang yang sudah mati, meskipun mereka masih hidup. Mereka tidak dapat menjalan aktifitas apapun secara bebas. Karena adanya blokade dari Mesir dan Zionis.
Mesir dan Zionis, menginginkan bangsa Palestina, semuanya mati secara perlahan-lahan. Seperti yang dikehendaki oleh para pemimpin Zionis, bahwa penduduk Gaza itu, dimusnahkan.
Maka, Kepala Biro Politik Hamas Khaled Mishaal mengatakan bahwa Palestina bisa kembali ke perundingan gencatan senjata tidak langsung dengan Israel, jika ada indikasi bahwa Zionis-Israel akan menerima tuntutan Palestina. Tanpa ada jaminan dari Zionis, maka Hamas memilih jalan perang.
"Kita tidak akan pernah mundur pada tuntutan kami sebagai bangsa Palestina, khususnya yang berkaitan dengan mengakhiri blokade di Gaza," kata Mishaal, mengulangi posisi sikap Gerakan nya dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Anadolu, Kamis, 21/8/2014.
"Pesan kami kepada dunia adalah bangsa Palestina hanyalah berurusan dengan akar masalah konflik, dan jika ingin mengakhiri konflik dengan Zionis-Israel, pilihannya Israel harus menghentikan pendudukan (penjajahan), pembangunan pemukiman Yahudi, dan menghentikan blokade, dan yang memungkinkan rakyat Palestina untuk hidup dalam damai di tanah mereka sendiri," tambahnya.
Mishaal mengatakan bahwa pejuang Hamas akan terus berjuang membela rakyat dan tanah mereka sendiri, dan Mishaal menegaskan bahwa rakyat Palestina telah berjuang menghadapi pendudukan Israel, selama beberapa dekade, dan waktu yang sangat panjang dan sekarang tidak bisa berhenti dengan masih adanya blokade, tegasnya.
Mishaal membantah bahwa Gerakan Hamas melanggar gencatan senjata sementara, sebaliknya dia menuduh pertama dan yang berbohong adalah Israel kepada masyarakat internasional seperti yang dilakukan sebelumnya, dan Israel selalu melanggar gencatan senjata dengan dalih salah satu prajuritnya ditangkap.
Tokoh Hamas yang pernah menghadapi percobaan pembunuhan oleh Mossad di ibukota Yordania, Amman, itu menuduh Zionis sebagai pembunuh anak-anak, dan menuduh pasukannya melakukan "holocaust" secara keji dan kejam di Jalur Gaza.
"Apa yang telah dilakukan Israel di Jalur Gaza selama 45 hari terakhir adalah sebuah bencana kemanusiaan yang luar biasa," kata Mishaal kepada kantor berita Anadolu. "Mereka membunuh anak-anak, menghancurkan perumahan penduduk, masjid, rumah sakit dan sekolah yang dikelola UNRWA", tambah Mishaal.
Mishaal mengatakan bahwa lebih dari 2.000 warga Palestina, seper-empat mereka adalah anak-anak yang tewas dalam serangan Israel baru-baru ini. Zionis-Israel hanya membunuhi orang-orang sipil yang tidak berdosa. Tida dapat mengalahkan militer Hamas. Justru yang menjadi sasaran Zionis-Israel hanyalah rakyat sipil.
Mishaal apa yang dilakukan oleh Zionis, sama seperti yang dilakukan leh Nazi Jerman, ketika membumi-hanguskan kota Dresden,saat berlangsung Perang Dunia II. Orang-orang sipil tewas, akibat serangan oleh Nazi Hitler. Sekarang, Zionis-Israel adalah replikasi dari pemimpin Nazi, yaitu Adolf Hitler, melakukan pembunuhan massal terhadap bangsa Palestina",kata Mishaal.
Mishaal tidak akan berkompromi dengan Zionis, betapapun kondisinya sangat luar biasa, khususnya yang dihadapi Muslim Palestina di Gaza. Tidak ada yang menarik berkompromi dengan musuh seluruh umat manusia, yaitu Zionis-Israel.
Seperti semboyan yang sudah sangat kuat tertanam dalam dada setiap Muslim Palestina, yaitu : 'HIDUP MULIA, ATAU MATI SYAHiD'. Untuk apa hidup, jika hanay dijajah dan diperbudak oelh Zionis, lebih baik memilih mati, mati Syahid. Wallahu'alam.
mashadi1211@gmail.com
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!