Kamis, 13 Jumadil Awwal 1446 H / 7 Agutus 2014 15:14 wib
12.083 views
Jangan Biarkan Nazisme-Yahudi Terus Membunuhi Anak-Anak Palestina
JAKARTA (voa-islam.com) - Kita tidak akan pernah lagi menggunakan bahasa yang lembut terutama terhadap Yahudi-Nazi. Kejahatan Yahudi-Nazi terhadap rakyat Gaza, adalah membantai tanpa hati terhadap anak-anak, perempuan, dan orang tua.
Nazisme telah mengendap dalam sunsum dan hati kaum Yahudi, dan holoucut menjadi ideologi mereka, kemudian mereka melakukan praktek pembantaian terhadap anak-anak dan perempuan tak berdosa di Gaza. Kejahatan mereka jauh lebih biadab dan kejam dibandingkan kejahatan Nazi yang melakukan pemboman terhadap kota Dresden, saat Perang Dunia II.
Pembumi-hanguskan dengan membom terhadap Dresden masih belum seberapa, dibandingkan pemboman Yahudi-Nazi terhadap Gaza. Tak terperikan. Tak dapat lagi dilogikakan dengan nalar, dan oleh apapun, serta diluar emajinasi manusia.
Kematian, kehancuran, dan luluh-lantaknya semua sarana hidup di Gaza secara massal, sudah tak dapat lagi dipikirkan oleh akal manusia.
Akibat yang ditimbulkan oleh pemboman Yahudi-Nazi terhadap penduduk yang tidak berdosa di Gaza, jauh lebih buruk dibandingkan dengan pembunuhan oleh Nazi terhadap Yahudi di kamp Auschwitz. Sementara itu, kejahatan Nazi terhadap kaum Yahudi di Auschwitz, terus menjadi modal kampanye oleh kaum Yahudi tentang kejahatan Nazi. Sampai hari ini.
Kejahatan Yahudi-Nazi lebih gila dibandingkan dengan pembumi-hanguskan orang-orang Yahudi di kamp Auschwitz, Mauthauzen dan Dachau. Gaza jauh lebih mengerikan dibandingkan dengan Auschwitz, Mauthauzen, dan Dachau.
Ribuan rudal dan artileri Zionis-Yahudi menghancurkan anak-anak kecil yang tak berdaya dan perempuan Palestina. Siapa pelakunya? Pelakunya adalah orang-orang Yahudi- Nazi, di mana mereka berpikiran ingin membalas ‘holocaust’ Jerman yang dilakukan dalam Perang Dunia II.
Kita mulai sekarang tidak akan ada lagi yang mau mendengarkan dari siapa pun yang berbicara tentang perdamaian dengan negara Yahudi-Nazi. Dalam analisis terakhir, perdamaian dengan Zionis-Israel akan sangat mirip dengan perdamaian dengan Hitler. Karena hakikatnya Nazisme-Hitler dan Yahudi Nazisme adalah dua keping mata uang.
Pada hari ini, tidak ada satupun orang yang sedikit memiliki akal sehat, pasti berpikir tidak akan bisa selamat dalam lubang, di mana dalam lubang itu ada ular berbisa yang hidup. Logika yang sama berlaku dengan adanya negara Yahudi-Nazi yang penduduknya bergembira, dan mereka bersuka cita merayakan pembunuhan massal terhadap anak-anak dan ibu menyusui sebagai kemenangan nasional.
Mereka menari-nari dengan riang. Mereka melihat dengan teropong, diatas rumah-rumah mereka, yang dekat dengan perbatasan Gaza, muntahan artileri ataupun rudal yang dijatuhkan oleh pesawat jet tempur mereka. Setiap melihat bola api yang membubung, Yahudi-yahudi itu, bergembira dan tertawa, sambil berpelukan. Sementara itu, anak-anak dan perempuan di Gaza meregang nyawa.
Oleh karena itu, kita harus memobilisasi seluruh masyarakat internasional melakukan perjuangan melawan negara Yahudi-Nazi di semua tingkatan. Kita berutang kepada korban Nazisme Yahudi di Gaza dan di tempat lain.
Kita harus menghentikan perilaku kaum Yahudi yang naif, dan ingin menghidupkan masa lalu, dan berusaha mencoba membangun kembali kejahatan yang dilakukan oleh Nazi, dan mempraktekannya dengan cara membunuhi anak-anak dan perempuan di Gaza. Kita jangan ada lagi yang membiarkan bangsa Palestina menjadi korban Yahudi-Nazi.
Jangan dibiarkan Yahudi-Nazi membangun kegilaan masa lalunya, dan ingin membalas dendam kejahatan Nazi, dan ditimpakan kepada bangsa Palestina. Mereka menyerukan penghancuran dan pemusnahan terhadap bangsa Palestina. Tindakan Yahudi-Nazi itu seperti itu sebagai cara berpikir jauh lebih bodoh, dan akan menimbulkan bencana bagi diri mereka sendiri.
Kita juga harus memobilisasi masyarakat Muslim di seluruh dunia, dan mengakhiri sikap Yahudi-Nazi dengan ideologi jahat dan perilaku jahat mereka. Tindakan membunuh anak-anak, perempuan, dan orang tua tidak pernah bisa dimaafkan. Semua kejahatan Yahudi-Nazi itu harus menjadi sarana menghidupkan gerakan perlawanan yang bersifat menyeluruh-semesta dalam melawan Yahudi-Nazi
Kita harus meninggalkan sikap lemah, toleransi, dan sikap apapun yang bisa menunjukkan sebagai kelemahan dan pengecut. Kita harus menanggalkan sikap takut, rendah diri, dan pengecut, sebaliknya kita harus menegakkan sikap saja’ah (keberanian) menghadapi belenggu yang mengancam oleh Yahudi- Nazi.
Tidak ada lagi kehidupan normal dan harmoni dengan pembunuh anak-anak Palestina. Tidak ada pertemuan antar-agama, tidak ada toleransi, dan persaudaraan dengan mereka.
Jangan pernah ada lagi terbersit sikap yang percaya terhadap mereka yang sudah membunuhi dengan sangat kejam terhadap anak-anak, perempuan dan orang-orang tua, tak berdosa. Kita jangan lagi membiarkan kejahatan demi kejahatan Yahudi-Nazi, dan mereka akan terus menipu kita menari-nari diatas kuburan anak-anak Palestina.
Siapapun jangan ada lagi yang ingin berunding dengan Yahudi-Nazi. Tidak juga Otoritas Palestina, atau Mahmud Abbas. Sekali melangkah ke meja perundingan berarti, sama dengan ikut menari-nari diatas mayat-mayat anak-anak, perempuan dan orang tua yang sekarang ini sudah bersemayam di alam baka. Tidak mungkin bangsa Palestina bisa hidup berdampingan dengan para pembunuh anak-anak dan perempuan yang sedang menyuusi bayi mereka.
Tidak boleh ada pengkhianatan terhadap darah anak-anak Palestina yang sudah tumpah. Kejahatan Yahudi-Nazi ini, bisa terjadi karena kelalaian atas Muslim dan bangsa Palestina. Semua sudah harus berakhir. Kita tidak ingin lagi melihat pembunuh Yahudi-Nazi berada di kota-kota atau desa Palestina.
Biarkan dunia, termasuk Barat dengan segala macam tuduhan terhadap kita. Biarkan mereka menuduh kita sebagai anti-Semit dan segala julukan lainnya. Sebuah dunia yang benar-benar diam seperti patung saat anak-anak dan perempuan sedang dibantai setiap hari selama hampir tiga puluh hari.
Mereka semua adalah penjahat. Barat sama dengan Yahudi-Nazi tak bergeming. Seperti batu saat anak-anak meregang nyawa, dan badan-badan mereka hancur oleh senjata Yahudi-Nazi. Yahudi-Nazi upaya membasmi orang-orang tua kita, dan bertujuan ingin membangun masyarakat etnis Yahudi secara murni mengikuti gaya Nazi.
Kita juga tidak boleh lupa bahwa rezim Arab melacur, dan ikut menghancurkan Palestina yang diduduki Yahudi-Nazi. Para penguasa berperan dalam tindakan yang memungkinkan negara Yahudi-Nazi membunuh anak-anak dan perempuan dan menghancurkan kota-kota Palestina.
Rezim-rezim yang melacur kepada Yahudi-Nazi itu, adalah rezim kriminal di Kairo, dipimpin oleh Fattah al Sissi, yang tangannya berlumuran darah membantai ribuan rakyatnya yang tak berdosa persis seperti Benyamin Netanyahu yang membantai anak-anak dan perempuan Palestina.
Arab Saudi gagal total memanfaatkan minyaknya dan kekayaannya yang melimpah-ruah mendukung rakyat Palestina, dan justru menjadi penyokong Nazisme-Yahudi, dan meninggalkan Muslim sendirian dihancur-leburkan oleh tentara Yahudi-Nazi.
Sebaliknya, setiap rakyat Palestina harus berterima kasih kepada rakyat Turki, Erdogan, dan seluruh pemimpin Turki dengan solidaritas moral yang sangat tulus. Bangsa Palestina menyampaikan terima kasih yang mendalam kepada pemerintah dan rakyat Amerika Latin, terutama negara-negara yang menarik duta besar mereka dari negara Yahudi-Nazi sebagai protes terhadap serangan kilat Yahudi-Nazi terhadap Gaza.
Peradaban masa depan umat manusia hanya ditentukan oleh keberanian mereka melawan kejahatan Yahudi-Nazi yang menjadi sebuah entitas yang sangat jahat. Ini tidak boleh dibiarkan terus berkembang dan eksis di muka bumi, karena hanya akan selalu melahirkan tragedi kemanusiaan. Wallahu’alam.
*mashadi
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!