Rabu, 13 Jumadil Awwal 1446 H / 20 November 2013 07:00 wib
6.305 views
Keluarga Perdana Menteri Haniyah pun Terkena Dampak Embargo Israel
Gaza City (voa-islam.com) Sungguh sangat luar biasa penderitaan yang dialami oleh Muslim Palestina di Gaza, akibat dampak embargo Zionis-Israel, selama tujuh tahun. Bukan hanya kekurangan bahan pangan, tetapi kondisi rata-rata Muslim Palestina terus memburuk.
Zionis-Israel bukan hanya melakukan embargo ekonomi, tetapi Zionis Israel itu melakukan kampanye politik dan militer secara kejam terhadap Muslim di Gaza, termasuk melarang semua bantuan ke Gaza. Zionis-Israel melakukan kampanye internasional menyudutkan Hamas. Hamas sebagai gerakan teroris berbahaya.
Usaha-usaha internasional membuka blokade embargo Zionis-Israel itu gagal total. Pemerintah Turki dan lembaga amal seperti IHH Turki, berusaha membuka blokade dengan mengirimkan kapal Mavi Marmara. Kemudian kapal itu diserang oleh pasukan khusus Israel, dan menewaskan sejumlah relawan, termasuk dari Turki.
Di tengah-tengah blokade sejak tahun 2006, sesudah Hamas memenangkan pemilu, dan mengambal alih Gaza dari Gerakan Al-Fatah, Zionis-Israel melakukan embargo, segala hal berkaitan dengan Muslim Palestina di Gaza dihentikan secara total. Tidak ada pergerakan apapun keluar dan masuk Gaza.
Zionis-Israel berusaha melumpuhkan secara total terhadap Muslim Gaza. Kehidupan mereka dihancurkan dengan sistematis melalui embargo dan operasi militer.
Tahun 2009, Zionis-Israel melakukan serangan ke Gaza secara besar-besaran ke wilayah Gaza, tujuannya menghancurkan dan melikwidasi Hamas. Tetapi, Israel gagal melumpuhkan Hamas, dan Hamas tetap bisa bertahan, dan sampai pasukan militer Zionis meninggalkan Gaza, dan menderita kekalahan. Tak kurang lebih 1.000 warga Muslim Palestin yang gugur, akibat invasi militer Zionis-Israel, termasuk kehancuran infrastruktur, seperti kantor, rumah sakit, sekolah, dan masjid, hancur.
Muslim di Gaza sedikit memiliki kelonggaran dan lega, bersamaan perubahan terjadinya perubahan politik di Mesir. Di mana Jamaah Ikhwan menapaki kekuasaan, dan Presiden Mohammad Mursi berkuasa. Hamas danr Muslim di Gaza menjadi relatif lebih tenang. Akses keluar melalui Mesir lebih terbuka, dan kehidupan lebih normal.
Semuanya tidak lama. Presiden Mohammad Mursi digulingkan oleh rezim militer dipimpin Jendral Abdul Fattah al-Sissi, dan bagian dari kepetingan dan operasi Zionis-Israel di Timur Tengah. Hanya beberapa bulan sesudah itu, segalanya berubah, dan sangat berpengaruh kepada kehidupan Muslim Palestina di Gaza.
Jendral Abdul Fattah al-Sissi menjalankan missi Zionis-Israel, dan ikut melumpuhkan Hamas. Selama al-Sissi berkuasa, dan hanya beberapa bulan, tidak kurang lebih 500 torowongan yang membentang di sepanjang perbatasan di Rafah sudah hancur. Selama ini suplai kebutuhan pokok dari Mesir itu, melalui terowongan, dan semuanya sekarang sudah dihancurkan oleh pasukan Mesir.
Pemerintah baru Mesir juga membatasi pergerakan manusia dari Gaza ke Mesir. Orang-orang yang keluar masuk Gaza dibatasi. Tidak dapat bebas, saat seperti Murs berkuasa. Apalagi, Jendral al-Sissi sangat membenci Hamas, dan dituduh bekerjasama dengan Mursi menggulingkan pemerintah Mubarak dan rezim baru sekarang ini. Gaza benar-benar di buat menjadi lumpuh total.
Pemerintah Mesir di bawah Jendral al-Sissi, melakukan semua apa agenda Zionis-Israel, bahkan kapal-kapal penangkap ikan warga Gaza dihancurkan. Ratusan kapal penangkap ikan warga Gaza dibumi hanguskan dengan serangan udara pasukan Mesir.
Belum lagi. Zionis-Israel membakar kebun-kebun warga Palestina, dan kemudian menjadi ladang-ladang mereka menjadi rumah baru bagi warga Yahudi. Yerusalem Timur, dan menjadi ibukota Palestina merdeka, sekarang sudah menjadi bagian negara Israel, dan seluruh penghuninya, warga Palestina di usir, dan digantikan para yahudi pendatang. Tak ada lagi tempat bagi warga Palestina.
Sementara itu, Perdana Menteri Gaza Ismail Haniyeh mengatakan, bahwa ia telah dipaksa mengirim putrinya sakit parah ke Israel untuk perawatan medis akibat krisis medis yang melumpuhkan - disebabkan embargo Israel selama tujuh tahun - di Jalur Gaza, Selasa, 19/11/2013.
Amal , cucu Haniyeh, berumur satu tahun, baru kembali ke Gaza dari Israel - tempat ia dirawat di rumah sakit selama beberapa jam - dalam keadaan mati klinis, Selasa pagi. Amal menderita infeksi pencernaan serius yang telah merusak otaknya . Keluarganya diberitahu bahwa kondisinya tidak dapat disembuhkan .
“Blokade Israel terhadap Gaza, dan termasuk blokade bahan bakar mengakibatkan krisis energi listik, dan menghantam sektor medis sangat luar biasa, serta menyebabkan kurangnya obat-obatan dan peralatan medis yang dibutuhkan , " ujar Abdel - Salam Haniyeh , putra perdana menteri , mengatakan kepada kantor berita Anadolu .
"Ini memaka saya mengirimkan anak saya mendapatkan perawatan medis di Israel", tambahnya .
Menurut Abdel - Salam, Amal menderita demam yang menyebabkan kerusakan otak serius dan mempengaruhi sistem sarafnya .
Warga Gaza benar-benar menghadapi kondisi krisis sangatr hebatr, akibat embargo Israel, dan membutuhkan perhatian internasional, terutama bidang medis yang mendesak, karena Gaza satunya pintu gerbang ke dunia luar - perbatasan Rafah dengan Mesir – tetapi sekarang ditutup rapat-rapat oleh penguasa militer Mesir.
Sebenarnya, sangat mudah menghentikan krisis dan blokade oleh Zionis-Israel, hanya dengan memberikan pengakuan terhadap eksistensi (keberadaan) negara Zionis-Israel, dan segalanya akan menjadi beres. Tetapi, langkah itu tidak akan pernah dilakukan oleh Hamas. Seperti sudah dicontohkan oleh pemimpin Hamas, Sheikh Yasin, orang tua yang lumpuh, dan meninggal akibat tembakan rudal Zionis-Israel, usai shalat Shubuh.
Mereka memahami, warga Muslim di Gaza, bahwa hidup di dunia ini, tidak akan pernah lama. Semua akan berakhir dan sirna dengan kematian. Mereka semua telah berketetapan hati, memilih jalan, “Hidup mulia atau mati syahid”.
Semoga kemuliaan akan selalu menyertai mereka yang hidup di jalan Rabbnya. Muslim atau Hamas yang hidup di Gaza tidak akan pernah menukar keyakinan mereka, hanya dengan penderitaan mereka alami di dunia. Wallahu’alam.
*mashadi.
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!