Cairo (voa-islam.com) Presiden Mesir Mohamad Mursi, memutuskan hubungan diplomatik dengan Suriah, dan menutup perwakilan Kedutaan Suriah di Kairo. Departemen Luar Negeri Mesir juga memerintahkan Kuasa Usaha Suriah, yang mewakili kepentingan pemerintah Suriah, segera meninggalkan Cairo, Jum'at, 14/6/2013.
Dalam pidatonya yang disiarkan telivisi nasional, Mursi menuduh bahwa Bashar al-Assad telah melakukan kejahatan, dan membantai rakyatnya tanpa belas kasihan. Bashar al-Assad telah melakukan kejahatan yang sangat nyata, tegasnya.
Dibagian lain, para tokoh Ikhwanul Muslimin menyerukan kepada kaum Muslimin, dan aktivis Ikhwan di Mesir, dan negara-negara Arab, agar segera pergi berjihad menyelamatkan kaum Muslimin di Suriah yang sekarang terancam oleh kekajaman rezim Syiah Alawiyyin yang dipimpin Bashar al-Assad.
Sebelumnya, Presiden Mursi yang menghadiri pertemuan Non-Blok di Teheran, dan bertemu dengan Presiden Iran, Ahmadinejad, bulan April lalu, tanpa ragu telah menyerukan kepada Presiden Bashar al-Assad mundur kekuasaannya.
Sikap pemerintahan Mursi dan para pemimpin Ikhwan mendapat sambutan dari Dr. Safwat Hijazi, pemimpin ulama Sunni di Mesir mengumumkan bahwa pihaknya akan membentuk brigade tempur dari warga Mesi untuk berperang di Suriah melawan rezim Bashar al-Assad.
Hal ini disampaikan saat pidatonya pada Muktamar “peran Uama Umat terhadap Tragedi Suriah”, yang diselenggarakan Dewan Koordinasi Islam, pada hari Kamis, “Asosiasi telah mengirim senjata ke Suriah untuk mendukung oposisi selama hampir satu tahun ini.”
Hijazi menambahkan bahwa Asosiasi Ulama Sunni akan menjadi Asosiasi Ulama yang pertama yang mengirim Brigade Jihad ke tanah Syam (Suriah), tanpa memberikan rincian lebih lanjut mengenai Brigade ini, seperti yang dikutip oleh kantor berita Anatolia.
Hijazi mengatakan,”kami tak kalah dibandingkan Rafidhoh (Syiah Imamiyah) dimana ketuanya menuju Suriah, hal itu mengacu pada Hasan Nasrallah, pemimpin Hizbullah Libanon, dan mereka masuk ke Suriah untuk membunuh kaum Sunni.
Hijazi juga menyatakan bahwa Asosiasi Ulama Sunni di Mesir telah mendukung revolusi Suriah sejak lebih setahun yang lalu dengan mengirim senjata, Ia mengatakan,”saya katakan terus terang tentang hal ini dengan harapan semua negara ikut mendukung Revolusi di Suriah dengan Senjata pula.”
Para Ulama yang berkumpul di Kairo itu menyatukan sikap mereka atas krisis Suriah dan mengeluarkan pernyataan yang mengecam rezim “sektarian” di Suriah.
“Kita harus berkomitmen untuk berjihad mendukung saudara-saudara kita di Suriah dengan mengirimkan mereka uang dan senjata, serta memasok semua bantuan untuk menyelamatkan rakyat Suriah dari kekejaman rezim sektarian,” kata para ulama dalam pernyataanya.
Sebelumnya, tokoh dan pemimpin Ulama se-Dunia Dr.Yusuf Qardhawi telah mengeluarkan fatwa dan menyerukan jihad melawan rezim Bashar al-Assad. Pernyataan Yusuf Qardawi ini telah mendapatkan sambutan luas dikalangan Muslimi di Dunia Arab, dan mereka bergegas ke medan jihad Suriah.
Nampaknya dengan kondisi yang terjadi di Suriah, di mana kekejaman yang sangat luar biasa telah terjadi, akibat rezim Bashar al-Assad, dan didukung oleh Hisbullah, Irak, dan Iran, dan menghancurkan serta meluluh-lantakkan kehidupan kaum Sunni Suriah yang mayoritas di negeri itu.
Langkah pemerintah Presiden Mohamad Mursi dan para ulama Mesir itu, sebagai langkah menyelamatkan Muslim Sunni di Suriah yang terus dizalimi dengan penuh kekejaman oleh Bashar al-Assad.
Sudah lebih 100.000 ribu Muslim yang tewas, dan ratusan ribu lainnya yang mengungsi, akibat kebiadaban Assad. Muslim se-dunia mesti bersatu-padu mengakhiri kekejaman Bashar al-Assad. Wallahu'alam.