Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
13.748 views

Antara Dahulu dan Sekarang, Di mana Dirimu Berada?

Jakarta (voa-islam.com) Dahulu mereka merupakan sebuah komunitas yang dianggap shalih. Sangat puritan. Memiliki karakter yang sangat khas, dan  berbeda dengan kalayak lainnya. Dengan mudah menemukannya ditengah-tengah kehidupan yang ramai.

Seiring berjalannya waktu semuanya menjadi berubah. Karakter dasar mereka menjadi berubah. Seperti tak nampak lagi. Seperti tertelan oleh  alam. Seperti hilang bersama angin kehidupan. Tanpa bekas. Kemudian, menjadi sangat aneh. Kemuliaan, keshalihan, puritan, dan bersahaja, semuanya menjadi hilang.

Memang, tidak mudah tetap "beriltizam bil Islam" (komitmen terhadap Islam), diakhir zaman, diumpamakan seperti memegang bara api. Betapa beratnya hidup di akhir zaman, bisa tetap istiqomah dengan Islam, sebagai dinul haq, dan tetap menjadikan pedoman hidup.

Dahulu. Masih melihat mereka nampak selalu memegang mush'af Qur'an. Di kenderaan, seperti di bus, kereta, angkot, kampus, kantor, dan tempat lainnya. Sekarang sudah sangat langka. Mush'af Qur'an di gantikan blackberry, samsung, dan nokia, sebagai "dzikir" baru mereka disetiap saat.

Dahulu. Usai shalat shubuh, tidak bergegas pergi, tetapi masih membaca Qur'an, membaca ma'syurat, wirid yang diajarkan oleh Rasullullah Shallahu alaihi wassalam.

Sekarang, usai shalat shubuh, tak lagi terdengar lantunan Qur'an atau ma'syurat. Begitu usai shalat shubuh langsung bergegas, memegang blackberry, samgsung, nokia, atau IPad, mengurai berbagai pekerjaan, dan berkomunikasi dengan relasi. Itu lebih penting dibandingkan membaca al-Qur'an atau ma'syurat.

Mereka yang dahulu shalih, puritan, dan bersahaja, sudah berubah. Menjadi pemimpin partai, gerakan, dan organisasi yang orientasinya pada harta, kekayaan, kemewahan, dan dimulai dengan merebut kekuasaan. Bukan lagi menegakkan kalimatullah atau syariah-Nya. Itu sudah tidak penting lagi.

Sekarang, mereka membalutnya dengan berbagai diksi (kata), yang diuntai dengan kalimat yang sangat indah,dan diungkapkan dengan penuh retorika, sampai mendapat julukan oleh para pengikutnya sebagai "soekarno muda" atau "pemimpin masa depan", yang sejatinya sang "tokoh" hanyalah tukang merangkai kata-kata, yang tanpa isi serta makna apapun.

Dahulu. Acara pernikahan dipisahkan antara pengantin perempuan dengan laki. Para undangan pun dipisahkan antara laki dengan perempuan. Tak disatukan. Karena dilarang. Benar-benar dijaga. Jangan sampai terjadi "ihtilat" (campur), dan dapat menimbulkan ekses negatif.

Dahulu. Laki-laki tak berani menatap wajah perempuan. Laki-laki selalu menundukan pandangannya. Bahkan, para perempuan (akhwat), jika berbicara dengan laki-laki tak berani menatap wajahnya.

Sebagian dikalangan kampus, dahulu, para aktivis perempuan, kalau duduk membelakangi para laki-laki (ikhwan)nya, sehingga seakan menjadi aneh. Tetapi, sekarang tidak lagi seperti itu, dan sudah banyak yang terkena penyakit virus "ungu" (berpacaran).

Dahulu. Para pekerja di kantor dilarang menerima uang "subhat", dan banyak para pegawai yang mentaatinya, dan tidak mengambil barang subhat itu, dan dibiarkan di laci mereka. Kalau pun diambil paling-paling hanya digunakan untuk sumbangan membangun jalan, wc, dan tempat yang tidak berkaitan dengan kehidupan langsung mereka.

Sekarang, tidak ada lagi shubhat, halal,dan haram.Semua sudah boleh, dan dihalalkan. Harampun sekarang menjadi halal. Dengan berbagai dalih. Inilah perubahan. Perubahan di era baru dalam kehidupan.

Dahulu. Mereka sangat suka masjid. Acara-acara yang mereka selenggarakan lebih Islami. Tak terlepas motivasi adanya kebersihan, dan semua diorientasikan kepada kedekatan dengan Allah Rabbul Alamin. Tak mau berbuat dosa.

Tak mengenal namanya hotel. Apalagi hotel mewah. mall, plaza, cafe, dan tempat-tempat yang dapat membuat jatuh ke tempat maksiat.

Sekarang setiap kegiatan acara selalu lekat dengan hotel mewah. Seakan kurang afdhal, kalau tidak ditempat yang sangat "mewah", dan itu sudah menjadi bagian hidup mereka.

Lobbi hotel, mall, plaza, dan cafe, tak pernah ketinggalan. Karena, tempat-tempat itu, sangat kosmopolitan. Kalau ingin dinilai sebagi komunitas atau gerakan modern, maka harus lebih dekat dengan tempat-tempat modern.

Dahulu. Mereka selalu lekat dengan seni dan budaya yang Islami, dan penuh dengan nuansa Islami. Tak suka dengan berbagai budaya dan seni, yang penuh dengan gairah, yang menyebabkan lahirnya nafsu. Apalagi, dengan kegiatan budaya seni, yang lebih mempertontonkan aurat dan syahwat.

Sekarang budaya seni Islami yang pernah mereka tumbuhkan dan menjadi salah satu "brand image" gerakan mereka, kemudian luruh dan hilang, bersamaan dengan orientasi mereka dengan budaya seni yang lebih mengedepankan syahwat dan nafsu.

Makanya, tak jarang mereka menyelenggarakan acara-acara yang selalu dibumbui dengan budaya dan seni yang lebih mengundang syahwat. Bukan membuat mereka menjadi lebih dekat dengan budaya Islam.

Seperti menampilkan musik "dangdut" pada setiap acara yang mereka  selenggarakan. Maka, tak aneh mereka mempunyai hubungan dekat dengan artis-artis  "suur". Karena kalkusinya  hanya ingin mendapatkan suara yang banyak.

Semua yang dahulu dikenal shalih, puritan, dan bersahaja, berubah. Secara total. Dalam segala aspek kehidupan mereka. Membangun rumah bermilyar-milyar. Apartemen-apartemen eksklusif.Bahkan, hidup di bukit-bukit diatas villa.

Tetapi, kalau bertemu pengikutnya berlagak miskin, dan suka kepada kemiskinan, merakyat dan menampakkan kehidupan yang bersahaja. Sejatinya hanya sekadar mengelebahui para pengikutnya dan rakyat.

Dahulu. Mereka suka mengajarkan tentang kebenaran, kejujuran, amanah, dan  pengorbanan. Mereka selalu menampakan sikap-sikap mulia, tidak menunjukan pamrih, dan motive yang ambisius terhadap kehidupan duniawi. Sungguh segala dilakukan dengan ikhlas.

Tetapi, sekarang mereka menjadi kumpulan orang-orang yang tamak, dan rakus, dan tak mengindahkan aturan moral. Segalanya menjadi dibolehkan,  dan tidak ada lagi yang dianggap tabu.

Makanya,di akhir zaman ini, kehidupan penuh dengan kepalsuan, kepura-puraan, dan tidak ada yang sungguh-sungguh. Hanya terkadang mereka pandai menyuguhkan sebuah adegan yang sangat baik, baik untuk membodohi, menipu, dan mendustai para pengikutnya dan rakyat. Dengan gaya berpura-pura. Semuanya itu hanya berpura-pura.

Pura-pura cinta kepada rakyat. Pura-pura berkerja untuk rakyat. Berpura-pura harmoni dengan kehidupan rakyat miskin. Semua itu hanya satu tujuannya, yaitu menipu rakyat. Tidak ada yang lain. Hanya menipu rakyat. Menjelang pemilu atau pilkada.

Berpura-pura menjadi orang yang shalih, dan menjadi orang yang paling cinta kepada rakyat, menjadi orang yang sungguh-sungguh bekerja untuk rakyat, dan berpura-pura bisa hidup harmoni dengan rakyat. Usai pemilu semua akan berubah. Tak berbekas. Karena motivasinya hanya ingin menipu rakyat.

Diatas segalanya yang paling penting, tentu sang "tokoh" ini memiliki kemampuan menyihir para pengikutnya, dan para pengikutnya menjadi kagum, fanatik, dan taklid. Para pengikutnya berubah menjadi seperti "benda" mati. Tanpa akal.

Pengikutnya akan selalu memanjakan sang "tokoh", dan mau bertindak apa saja demi sang "tokoh" yang menjadi idolanya. Mereka menjadi mesin yang efektif di setiap waktu, dan akan selalu membelanya dengan seluruh yang mereka miliki. Wallahu'alam.

 

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Opini Redaksi lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News
Feminisme dan Delusi Kesetaraan Gender

Feminisme dan Delusi Kesetaraan Gender

Rabu, 25 Dec 2024 20:55


MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X