Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
22.345 views

Amerika Serikat Benar-Benar Teroris Pengecut

Jakarta (voa-islam.com) Sejatinya Amerika Serikat itu negara terkutuk. Negara yang paling banyak menumpahkan darah manusia. Negara yang paling banyak membunuh dan membantai manusia tanpa sebab dan alasan yang  jelas. Sepanjang sejarah.

Negeri itu lahir diatas genangan darah dan tumpukan mayat, serta terjadi perang yang dahsyat, sesama penduduknya alias perang saudara. Selama ratusan tahun, sebelum menjadi sebuah negara merdeka, tak henti-henti perang terjadi diantara mereka, dan bahkan Amerika Serikat memiliki sejarah yang sangat kelam, di mana terjadi pembataian dan genocide terhadap penduduk asli, orang-orang Indian.

Bagaimana Amerika Serikat bisa dijuluki dan menjadi rujukan sebagai negara kampiun demokrasi yang selalu menjunjung hak-hak asasi manusia. Bagaimana Amerika Serikat yang sering menumpahkan darah manusia bisa dijuluki sebagai penjaga hak-hak asasi manusia (HAM)?

Sudah berapa banyak manusia yang sudah dibunuh dan dibantai oleh Amerika Serikat? Tetapi, banyak manusia yang tidak berakal dan primitip masih menjadi Amerika Serikat sebagai kiblat demokrasi dan penjaga hak asasi manusia.

Betapa masih banyak orang-orang yang dungu, sekarang masih mengagung-agungkan Amerika Serikat sebagai bangsa yang lebih mulia dengan bangsa lainnya. Bangsa yang lebih beradab, dan bangsa yang besar, sebagai "super power".

Ketika terjadi peristiwa WTC di New York, Manhattan, begitu dahsyatnya opini yang disebarkan melalui media, dan menuduh pelakunya Usamah bin Ladin, dan Taliban. Kemudian, Presiden Amerika Serikat George Walker Bush, memaklumkan perang terhadap Afghanistan, dan mengatakan perang yang dijalankan itu sebagai "Crussade", alias "Perang Salib".

Sejak itu, nafsu membunuh Presiden Bush, menggelegak, sampai ke ubun-ubun, mendeklarasikan perang global melawan terorisme. Mengeluarkan dana triliun dollar digunakan memerangi terorisme, yang tak lain, mereka ini adalah para aktivis Islam, yang menolak sistem "Barat"  yang kafir itu.

Presiden Bush dengan sangat jelas-jelas mengatakan, bersama Amerika Serikat atau menjadi musuh Amerika Serikat. Karena itu, seluruh dunia memaklumkan perang terhadap terorisme, yang sejatinya para aktivis Islam yang lebih "puritan" dalam cita-cita menegakkan Islam.

Sejak itu, genderang perang terus ditabuh oleh Presiden Bush, dan dilanjutkan oleh penggantinya, sampai hari ini. Bush melakukan invasi ke Afghanistan, Irak, dan sejumlah negara lainnya, yang dituduh sebagi dalang dan pendukung aksi terorisme. Termasuk Indonesia yang membuat undang-undang terorisme, dan kemudian Densus 88, membunuhi para aktivis Islam, tanpa bukti yang memadai, dan hanya sekadar tuduhan.

Sekarang terjadi bom kembar di Boston, Massachusetts, Senin kemarin, saat berlangsung marathon, sudah menimbulkan kegemparan yang begitu dahsyat. Seakan di Boston sudah terjadi perang dan pemboman yang begitu luar biasa. Opini media begitu luas. Seperti air bah. Pemboman di Boston itu, kemudian disimpulkan sebagai tindakan teroris. Tak kurang seperti Presiden Barack Obama, sudah mengutuk tindakan pengeboman itu, dan menuduh sebagai tindkan teroris terkutuk. 

Peristiwa di Boston yang menewaskan beberapa gelintir orang, dan melukai tak lebih dari 100 orang itu, sudah dianggap sebagai peristiwa yang dahsyat? Tetapi, bandingkan dengan invasi Amerika Serikat ke Irak, yang setiap meluncurkan rudal balistik jenis Tomhawk, dari kapal induk mereka di Teluk, dan dilanjutkan dengan perang darat, dan berapa korban manusia, terutama rakyat Irak, yang tewas?

Bandingkan peristiwa di Boston dengan agresi militer Amerika Serikat ke Afghanistan? Berapa banyak rakyat Afghanistan yang tewas dan terbunuh oleh tentara sekutu? Amerika Serikat dan Sekutunya menerjunkan 150 ribu pasukan dilengkapi dengan peralatan militer yang sangat modern. Hanya guna menghadapi negara miskin, yang mayoritas rakyatnya buta huruf. Tetapi, Amerika Serikat menggunakan kekuatan militernya secara massive.

Sungguh sejatinya Amerika Serikat itu negara terkutuk dan pengecut. Jika Presiden Barack Obama mengatakan pelaku bom kembar di Boston, sebagai teroris sebagai pengecut, sejatinya yang pengecut itu, adalah negara Amerika Serikat, serta pemimpin-pemimpinnya.

Amerika Serikat penjarah, perampok, penjajah, dan pembunuh, serta bermental pengecut. Tidak layak mendapat julukan sebagai penjaga demokrasi dan hak-hak asasi manusia, karena pada dasarnya secara fakta Amerika Serikat dan pemerintahannya, terus-menerus tangannya berlumuran darah, terutama darah kaum muslimin.

Tetapi, media-media yang ada, terutama media  yang sudah dikuasai jaringan yahudi dan nasrani itu, selalu memutarkan balikkan fakta, dan menuduh Muslim. Termasuk media-media di Jakarta yang dimiliki kalangan nasrani memutarkan balikkan fakta. Memang mereka para pengecut. Wallahu'lam.

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Opini Redaksi lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News
Feminisme dan Delusi Kesetaraan Gender

Feminisme dan Delusi Kesetaraan Gender

Rabu, 25 Dec 2024 20:55


MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X