Selasa, 13 Jumadil Awwal 1446 H / 19 Juni 2012 08:41 wib
10.796 views
Hadiah Sepotong Kondom Ibu Menteri?
Jakarta (voa-islam.com) Baru dilantik menjadi Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboy sudah membuat langkah yang mengejutkan.
Banyak kalangan yang mengereyitkan dahinya. Mengapa berbagai kalangan sangat takut dengan langkah yang akan diambil Menteri Kesehatan Nafsiah Mboy?
Langkah yang diambil oleh Menteri Kesehatan itu, sepertinya akan membuka ajang kebebasan seks dikalangan remaja. Menteri Kesehatan menyatakan, bahwa akses kondom akan dipermudah bagi remaja??
Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi yang baru saja di lantik oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beberapa waktu lalu akan menjalani tugasnya selama 2,5 tahun, itu sudah mengawali masa jabatannya sebagai menteri dengan sebuah kontroversi.
Nafsiah yang menggantikan Endang Sri Sediangingsih Rahayu, yang meninggal karena kanker paru-paru, dan dikenal dekat dengan Amerika Serikat itu, digantikan tokoh yang tak kalah dengan pendahulunya, Nafsiah Mboy, yang akan membagi-bagikan kondom kepada remaja. Nafsiah Mboy yang kelahiran Makassar itu, sudah lama berkecimpung di LSM Perlindungan Anak.
Memang, sepertinya tak pernah sepi dari polemik pemerintahan SBY ini. Satu masalah belum selesai muncul masalah baru. Seperti susul-menyusul masalah yang timbul. Selalu muncul. Rakyat menjadi berpikir negatif terhadap SBY. Mengapa selalu muncul masalah baru? Apakah SBY memang sengaja memproduk masalah, yang membuat rakyat bingung, sehingga lupa masalah esensi yang dihadapinya?
Menteri Kesehatan yang baru Nafsiah baru diangkat SBY, belum apa-apa sudah membuat kegaduhan. Timbul kontroversi di tengah-tengah masyarakat dengan langkah yang diambilnya, salah satunya adalah akan memberikan akses yang mudah bagi remaja dalam hal mendapatkan kondom. Nafsiah akan membagi-bagikan kondom kepada remaja, sebagai langkah preventif terhadap penyakit HIV.
Alasannya, Nafsiah sangat menghawatirkannya kondisi kesehatan masyarakat Indonesia, terutama remaja yang banyak terjangkit Virus HIV/AIDS.
Menurut data yang ada di Indonesia, setiap tahun ada sekitar 2.3 juta remaja yang melakukan aborsi. Akibat berlangsungnya kebebasan sek.
Kebebasan dikalangan remaja Indonesia sudah sangat luas. Jumlah presentase remaja yang melakukan hubungan sek, jumlahnya sudah sangat tinggi, lebih dari 60 persen remaja yang melakukan hubungan sek sebelum nikah.
Namun, kebijakan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboy itu, hanyalah akan mendorong meningkatnya kebebasan sek dikalangan remaja di Indonesia. Pemberian kondom itu, sama halnya dengan mempromosikan sek bebas dikalangan remaja.
Langkah Menteri Kesehatan Nafsiah itu, bukan solusi. Bukan langkah yang tepat menghentikan sek bebas dikalangan remaja. Ini hanya seperti pengobatan yang tidak permanen bagi sebuah "sympton" di masyarakat. Seperti mengajak dan mendorong masyarakat melakukan sek bebas, asal menggunakan alat pengaman yang bernama : "kondom".
“Kita berharap bisa meningkatkan kesadaran mengenai kesehatan reproduksi untuk remaja. Dalam Undang-Undang, yang belum menikah tidak boleh diberi kontrasepsi. Namun kami menganlisis data dan itu ternyata berbahaya jika tidak melihat kenyataan. Sebanyak 2,3 juta remaja melakukan aborsi setiap tahunnya menurut data dari BKKBN,” ungkap Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi.
“Kita akan membahas bagaimana hak-hak anak dalam kandungan ini dapat terpenuhi. Kampanye kondom difokuskan untuk seks yang berisiko. Untuk mempercepat pencapaian goal MDGs, maka kampanye kondom merupakan suatu kewajiban. Setiap hubungan seks yang berisiko menularkan penyakit atau kehamilan yang tak diinginkan adalah hubungan seks yang berisiko,” tambahnya lagi saat jumpa pers di Kantor Kementerian Kesehatan kemarin (14/6/2012).
Menteri Kesehatan berpendapat kondisi remaja saat ini sudah sangat memprihatinkan. Tingkat kehamilan remaja sebelum nikah sudah sangat tinggi. Sehingga banyak diantara mereka yang memilih melakukan aborsi.
Bayangkan saja, data remaja yang aborsi saja setiap tahun udah mencapai 2,3juta kasus. Bagaimana yang tidak aborsi, yang mereka tidak mengalami kehamilan. Pasti jumlah remaja yang seks bebas jumlahnya lebih besar dari itu?
UU mengenai perlindungan anak menyatakan bahwa setiap anak mempunya hak mulai dari dikandung sampai dilahirkan dan tumbuh besar. Atas landasan tersebut maka Menteri Kesehatan akan mengajukan usulan agar remaja dapat dengan mudah mendapatkan kondom untuk mengurangi tingkat aborsi.
Nampaknya, Menteri Kesehatan yang baru ini, lebih memberikan kesempatankepada para pelaku sek bebas, dan memberikan fasilitas, serta jaminan yang agar mereka tidak mengalami resiko, akibat pergaulan bebas, cukup dengan : "Sepotong kondom".
Seharusnya, Menteri Kesehatan Nafsiah Mboy, sebagai abdi pemerintah, mengajak pemerintahan SBY, mencegah agar tidak terjadi pergaulan bebas, yang memiliki dampak negatif, seperti hamil sebelum menikah, bahkan melakukan aborsi.
Menteri Kesehatan Nafsiah Mboy, selaku wakil pemerintah, meminta pemerintah SBY, melakukan tindakan preventif, kemungkinan akan timbulnya gerakan sek bebas dikalangan remaja.
Meminimalisir semua sarana, dan fasilitas, termasuk melakukan tindakan prenventif, yang melarang segala aktivitas yang dapat mendorong terjadinya sek bebas dikalangan remaja. Bukan dengan cara mengobral : "Sepotong Kondom", yang kemudian dibagi-bagikan kepada remaja.
Pernyataan dan kebijakan Menteri Kesehatan itu, artinya melegalisasi sek bebas, yang akan menghancurkan masa depan bangsa. Jadi kalau Menteri Kesehatan Nafsiah Mboy, memiliki keprihatinan terhadap dampak dengan adana sek bebas, caranya bukan membagikan gratis kondom. Tetapi, pemerintah bersama dengan seluruh elemen masyarakat, melakukan tindakan bersama mencegah kemungkinan timbulnya sek bebas.
Kalau hanya dibagi-bagiakan kondom kepada remaja, maka akan semakin banyak remaja yang melakukan hubungan sek bebas, dan tidak ada jaminan itu, tidak terjadi kehamilan. Tidak ada jaminan remaja tidak melakukan aborsi. Tidak ada jaminan remaja tidak terkena HIV.
Mengapa pemerintahan SBY ini, selalu menciptakan masalah baru dalam kehidupan masyarakat luas, khususnya para pembantunya. Apa memang pemerintahan SBY bagian dari masalah? Bukan bagian yang menyelesaikan masalah rakyat dan bangsa. Wallahu'alam.mi
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!