Senin, 13 Jumadil Awwal 1446 H / 4 Juni 2012 09:41 wib
7.671 views
Bersabarlah! Wahai Para Pejuang dan Penegak Islam
Berapa lama harus menanggung penderitaan? Di tahan, dipenjara, disiksa, dibunuh, dan diusir. Dihancurkan kehidupannya. Dihancurkan keluarganya. Semuanya mereka menghadapi dengan sabar.
Sepertinya tidak lagi memiliki harapan. Sepertinya pupus segala cita-cita perjuangannya. Tapi, mereka tidak pernah melepaskan cita-citanya. Sampai para penguasa zalim itu pergi.
Para penguasa zalim tidak pernah henti-henti berbuat zalim. Menangkap, memenjarakan, menganiaya, menyiksa, membunuh, menggantung, mengusir mereka, dan menghancurkan para pejuang penegak agama Allah.
Penguasa-penguasa yang menggenggam kekuasaan dengan zalim, dan menzalimi rakyatnya dengan sangat keras, tak peduli dengan penderitaan mereka.
Seperti para tiran di dunia Arab sekarang. Mereka dengan begitu sangat kejam terhadap rakyatnya. Tak ada belas kasihan. Mengejar rakyatnya dengan begitu bengis. Kekuasaan yang berada di tangan mereka, tak bermanfaat sedikitpun bagi kehidupan. Kekuasaan hanya membuat malapetaka belaka.
Hafez al-Assad tahun 1982, membumi hanguskan kota Hamma. Kota Hamma rata. Tak tersisa. Al-Assad membunuhi rakyatnya tanpa belas kasihan. Lebih 100 ribu penduduk Hamma tewas. Hafez al-Assad sepanjang kekuasaannya, penuh dengan lumuran darah.
Sekarang, anaknya Bashar al-Assad, mengulangi sejarah hitam ayahnya Hafez al-Assad, membunuhi rakyatnya dengan sangat kejam. Rezim Alawiyyin (Syiah ghulat) itu, membantai penduduk kota Hamma dan Houla, seperti membunuhi binatang. Hafez al-Assad danBashar al-Assad, sepanjang kekuasaannya tangannya berlumuran darah rakyatnya.
Tetapi, kekejaman rezim Syiah di Suriah itu, tak menghilangkan semangat para penegak Islam, tak pernah membuat surut, dan mereka terus berjuang, melawan tiran itu. Bayangkan kota Hamma yang sudah luluh lantak, di tahun l982, kemudian di tahun 2011 ini, kini menjadi pusat perlawanan menentang rezim Syiah Alawiyyin, dan berhadapan dengan penguasa Bashar al-Assad.
Penguasa Mesir, mulai Farouk, Jenderal Najib, Jenderal Gamal Abdul Nasser, Marsekal Anwar Sadat, dan Marsekal Hosni Mubarak, menangkap, memenjarakan, menyiksa, membunuh, dan menggantung para Islamis, dan kekejaman itu, tak pernah menyurutkan mereka dalam menegakkan Islam.
Pernah dalam satu hari, Jenderal Gamal Abdul Nasser, menangkap lebih dari 10 ribu kaum Islamis, memenjarakan mereka. Menyiksa mereka dengan berbagai cara, yang sangat kejam dan biadab. Tanpa belas kasihan. Banyak diantara para Islamis yang tewas, dan bahkan digantung.
Kisah yang sangat luar biasa, bagaimana Sayyid Qutb, saat menjelang digantung, masih ditawari grasi oleh Nasser, dan seorang opsir menyampaikan kepada Qutb supaya maaf kepada Nasser. Sayyid Qutb menolak. Memilih tiang gantungan.
Saat menapaki jalan menuju tiang gantungan, tak ada kesedihan, dan rasa takut yang terpancar di wajahnya, berjalan dengan lurus menuju tiang gantungan, dan dengan wajah tersenyum.
Sayyid Qutb benar-benar memahami, makna : “La ilaaha illallah”. Sangat tulus kepada Rabbnya, dan sebuah obsesi yang luar biasa, Sayyid Qutb ingin segera bertemu dengan Rabbnya. Dibanding menerima tawaran jabatan dari Gamal Abdul Nasser sebagai menteri.
Para tiran di negeri Spinx, seperti Farouk, Najib, Gamal Abdul Nasser, Anwar Sadat, dan Mubarak pergi. Pergi dengan sangat hina, dan tak layak sebagai manusia. Rakyat Mesir mengenangnya sebagai penjahat. Sepanjang kekuasaan mereka, hanya menangkap, menahan, menyiksa, dan membunuhi rakyatnya. Mereka, para penguasa tiran itu, tak lebih para pecundang, dan budak kaum Zionis dan Salibis, yang hina-dina.
Mubarak yang berkuasa selama tiga dekade yang baru di vonis hukuman penjara seumur, rakyatnya tak puas, mereka terus menuntut agar Mubarak, yang sudah membunuhi rakyatnya dihukum mati.
Sementara itu, para Islamis, penegak agama Allah, seperti Sayyib Qutb, Hasan al-Banna, dan lainnya, namanya masih harum, di kenang Muslim di berbagai negara. Tafsir Fii Dzilalil Qur’an dan buku Maalim Fit Thoriq, yang ditulis Sayyid Qutb saat di penjara terus memberikan inspirasi kepada kaum Islamis di seluruh dunia.
Penguasa Libya, Kolonel Muammar Gaddafi, berkuasa sepanjang empat dekade. Lebih dari satu generasi. Memiliki kekuasaan yang luar biasa. Menjadi penguasa sejak berumur 27 tahun. Kekayaannya lebih dari $ 160 miliar dollar.
Begitu kejamnya terhadap kaum Islamis. Entah sudah berapa banyak kaum Islamis yang tewas di tangan Gaddafi? Gaddafi dikenal sebagai pengagum Jenderal Gamal Abdul Nasser. Gaddafi melawan kaum Islamis, karena Gaddafi seorang sosialis tulen, dan berkiblat ke Moskow.
Betapa hinanya akhir hidup Gaddafi. Ditangkap di gorong-gorong oleh para pejuang, dihinakan, kemudianditembak. Mayatnya sempat di tempatkan di tempat pendingin daging, dan dipertontonkan kepada rakyatnya.
Kuburan Gaddafi pun, sekarang tak ada yang tahu, di mana letaknya. Begitulah kisah “Raja Diraja” Libya, yang hilang seperti di telan bumi. Sangat paradok dibanding saat berkuasa.
Zainal al Abadin dijatuhi hukuman mati in absensia oleh pengadilan Tunisia. Penguasa Tunisia itu, sekarang hidup dibawah belas kasihan Raja Arab Saudi Abdullah.
Berkuasa lebih dari tiga dekade. Pernah menghancurkan kaum Islamis di tahun l992. Banyak yang ditangkap di siksa dan dibunuh. Diantaranya ada yang melarikan diri keluar negeri. Seperti pemimpin An-Nahdah Prof.Rasyid Gounushi.
Tapi, hanya dengan peristiwa tukang buah yang membakar dirinya di depan kantor Parlemen Tunisia, menyebabkan penguasa Tunisia yang berkuasa selama tiga dekade itu hengkang. Seakan tak ada gunanya kekuasaannya. Tunisia sekarang dibawah kekuasan kaum Islamis.
Ali Abdullah Saleh yang menjadi budak Zionis dan Amerika, bukan hanya membuat rakyatnya sangat miskin, tetapi tangan Ali Abdullah Saleh penuh dengan lumuran darah rakyatnya. Ali Abdullah Saleh yang sekarang terbaring di rumah Sakit New York, Amerika Serikat, tak lain, dia budak Zionis-Israel, yang dengan menggunakan tangan Amerika Serikat membunuhi rakyatnya.
Mereka para budak Zionis-Israel dan Amerika Serikat itu, semua sudah pergi selamanya. Meskipun, hari ini mereka masih mencoba bertahan, dan ingin merebut kekuasaan kembali. Mereka masih ingin mencengkeram dunia Muslim, dan menghancurkannya.
Muslim seluruh dunia sudah menyaksikan Zionis-Salibis,sudah pergi dari Irak, dan sebentar lagi, mereka akan meninggalkan bumi yang diberkahi Allah Azza Wa Jalla Afghanistan dengan kekalahan.
Mereka para Zionis-Salibis meninggalkan negeri-negeri Muslim dengan penuh hina. Mereka sudah menjadi sampah sejarah. Mereka yang meneriakkan supremasi budaya Barat, dan hak-hak asasi manusia itu, mereka adalah para penjahat yang sangat bengis. Mereka tangannya dipenuhi darah kaum Muslimin.
Di ujung abad 21 ini, sudah menampakkan kehancuran budaya bathil (Barat), yang mengusung kebobrokan. Mereka aka menghadapi kehancuran total dari segi politik, ekonomi, sosial, budaya, dan agama.
Teriakkan Obama yang membolehkan perkawinan antar jenis, sebagai tanda lonceng kematian Barat. Mereka menggali liang kubur mereka. Kebathilan itu menghancurkan diri mereka sendiri.
Maka, kaum Islamis dalam memperjuangkan agama Allah Azza Wa Jalla, saatnya nanti akan memperoleh pertolongan. Kuncinya hanya terus memiliki sifat : “hirsy (semangat), taqwa, ikhlas, dan sabar”.
Wahai para pejuang penegak agama Allah .. !!
Banyaklah mentadzaburi al-Qur’an, membaca Sunnahnya, dan membaca kehidupan para salafushalih. Teladani kehidupan mereka. Bacalah surah Az-Zumar dan al-Ankabut.
Jangan sekali-sekali bertoleransi dan berkompromi dengan para thoghut dan anshorutthogut. Karena itu, hanya akan membawa kehinaan di dunia dan akhirat.
Yakinilah agama Allah dan al-Haq yang akan membawa kebahagiaan di negeri akhirat nanti. Wallahu’alam.
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!