Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
5.100 views

Rakyat Selalu Menjadi Komoditas Politik

Dalam sistem "kufur" seperti demokrasi selalu rakyat menjadi objek. Rakyat tidak pernah menjadi subjek. Sekalipun rakyat dikatakan sebagai pemegang kedaulatan tertinggi. Kedaulatan di tangan rakyat. Suara rakyat adalah suara tuhan.  Sejatinya wujud kedaulatan di tangan rakyat tidak pernah terjadi.

Rakyat selamanya hanyalah menjadi objek. Rakyat hanyalah menjadi komoditas. Realitas politik yang ada tidak pernah memposisikan rakyat sebagai penentu. Rakyat hanya dibutuhkan pada saat pemilihan, memberikan legitimasi bagi para pemburu rente kekuasaan. Mereka saling berebut, dan mengaku sebagai tokoh yang  berdiri di garda paling depan membela  rakyat.  Tapi tidak pernah ada, dan menjadi kenyataan.

Dalam ideologi yang paling ekstrim yang mengaku paling membela rakyat, seperti komunisme, yang membuat jargon politik : “tanpa kelas”, dan kemudian dikenal dengan terminologi politik komunis, “sama rata sama rasa”, tetap saja yang menikmati dalam sistem komunis itu, para kamerad (pemimpin)  partai, yang sangat sedikit (elitis), dan dengan gaya yang sangat “borjuis”.

Di Cina dan Rusia yang menganut sistem komunis, tak ada yang disebut dengan “tanpa kelas” alias “sama rata sama rasa”. Para  pemimpin partai menjadi kelas elite yang dengan gaya hidup yang "borju", dan jauh dari cita-cita komunis, yang proletar.

Meraka yang berada diatas sebagai pemimpin partai tetap menikmati hak-hak istimewa (privilege), yang tidak bisa dinikmati rakyat. Rakyat hanyalah menjadi  bahan isu yang selalu dimunculkan saat atau moment tertentu, yang tujuannya membangun atau mendapatkan kekuasaan. Berbicara tentang nasib rakyat, seperti kemiskinan, kebodohan, ketertinggalan, dan sejumlah isu lainnya yang populis,sebagai  cara para pengejar kekuasaan, atau yang memiliki libido kekuasaan yang kuat, dan rakyat selalu menjadi bahan komoditas.

Siapa yang benar-benar menjadi pembela rakyat di negeri ini? Adakah tokoh-tokoh yang selalu berbicara tentang rakyat dan mengidentikkan dirinya dengan “wong cilik” itu, benar-benar sebagai pembela rakyat? Tidak. Itu hanyalah berlangsung saat mereka belum berkuasa. Ketika mereka sudah berkuasa tidak lagi berbicara tentang rakyat. Tidak lagi nampak pembelaan terhadap rakyat. Rakyat mereka  lupakan.

Para tokoh yang sudah berkuasa dan pemimpin negara, mereka hanyalah menyediakan waktunya dan perhatiannya bagi mereka yang dapat melanggengkan kekuasaannya. Para pemilik modal, pengusaha, kelompok penekan, dan jaringan  lobby internasional, yang dekat dengan kekuasaan global. Karena hakekatnya para penguasa lokal, yang sudah memenangkan pemilu, tak lain, mereka itu hanyalah perpanjangan tangan dari kepentingan global.

Rakyat tugasnya selesai saat pemilihan selesai. Tidak ada lagi mereka perannya. Dalam sistem demokrasi keterwakilan, di manapaun mereka yang mendapatkan mandat sebagai wakil rakyat, dan dapat mengataskan namakan rakyat, tidak pernah mereka benar-benar mengabdi kepada rakyat. Mereka mengabdi kepada kekuasaan.

Dalam kontek  sekarang ini di Indonesia, bagaimana rakyat dihabisi oleh kekuatan”koalisi” partai-partai politik, yang tergabung dalam Setgab yang menjadi pilar kekuasaan. Mereka menjadi pendukung  kekuasaan tanpa reserve. Mereka mendukung  kebijakan pemerintah, betapapun kebijakan itu sangat menyakitkan bagi rakyat.

Mengapa sesudah Soeharto lengser, tak juga berubah nasib dan kehidupan rakyat? Justeru nasib rakyat semakin terpuruk. Karena para  pemimpin partai dan partai politik, termasuk mereka yang menjadi wakil rakyat (DPR) bukan menjadi wakil rakyat. Tetapi, mereka semuanya hanyalah mengabdi kepada para penguasa.

Para pemimpn partai politik memanipulasi rakyat, dan membiarkan rakyat dengan nasibnya sendiri. Dalam setiap peristiwa politik, yang manapun, tak nampak adanya keberpihakan mereka terhadap nasib rakyat.

Lalu, apa maknanya rakyat berbondong-bondong ke kotak suara,dan memilih wakil rakyat, dab  para pemimpin negeri ini? Kalau kemudian yang mereka pilih itu, hanyalah para pengkhianat. Mereka bersekongkol menghancurkan rakyat. Seperti sekarang ini. Rakyat dibiarkan menderita sendiri.

Sekalipun mereka dengan cara-cara masing-masing terus berusaha menipu rakyat dengan berbagai adegan, yang sangat menjijikkan. Mendatangi para buruh, kuli, pedagang kaki lima, rumah-rumah kumuh, naik kereta api, dan berlagak empati kepada rakyat, tapi semuanya hanyalah sandiwira yang sangat menipu. Tak ada yang sungguh-sungguh dan jujur.

Lihat saja kalau mereka berkuasa, mereka pasti mendahulukan “perut” mereka terlebih dahulu. Atau memuaskan mereka yang telah berjasa, terutama para pemilik modal.  Mereka yang lebih dahulu mendapatkan ganjaran dari para penguasa baru itu. Bukan rakyat. Rakyat hanyalah kebagian janji-janji di pemilu. Sesudah tidak ada lagi.

Para penguasa sesudah mereka dilantik menjadi penguasa, ucapan pertama yang lakukan mengucapkan, "Selamat tinggal rakyat". Sejatinya rakyat hanya menjadi komoditas politik, para pemimpin partai politik,  yang kemudian dijual kepada para penguasa yang zalim, yang tidak pernah berpihak kepada rakyat. Wallahu’alam.

 

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Opini Redaksi lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X