Jum'at, 25 Jumadil Awwal 1446 H / 11 Juni 2010 08:28 wib
2.502 views
Warga Afghanistan Marah Akan Maraknya Kristenisasi
MAZAR-E-SHARIF - Lebih dari seribu pengunjuk rasa turun ke jalan-jalan di Mazar-e-Sharif, Afghanistan utara, untuk berdemonstrasi menentang LSM asing (organisasi non-pemerintah) yang sedang diselidiki telah menyebarkan agama Kristen di negara itu.
Ini adalah protes massa ketiga hanya dalam waktu seminggu sejak pemerintah Afghanistan menghentinkan dua kelompok bantuan Kristen, Gereja Amerika yang berbasis di World Service dan Gereja Norwegia Aid, dicurigai menyebarkan Kristen di negara ini.
Dalam aksi mereka selama satu jam, para demonstran meneriakkan slogan-slogan seperti "Matilah Amerika Hidup Islam! Hidup!" mereka membawa spanduk-spanduk dan plakat-plakat protes terhadap kehadiran asing di negeri ini.
Para demonstran, yang kebanyakan mahasiswa, juga membakar boneka figur dengan pakaian Barat, yang mereka gambarkan sebagai patung Paus.
Demonstrasi yang berakhir damai ini dijaga 200 polisi.
"Kami ingin orang-orang yang telah murtad dari Islam harus dihukum. Kami juga ingin Republik Islam Afganistan untuk melarang semua gereja-gereja yang berdiri dan setiap organisasi yang menyebarkan agama Kristen di sini," kata seorang pengunjuk rasa, Zabiullah Khan.
Sebuah komisi penyelidikan, termasuk petugas dari Keamanan Nasional dan Departemen Dalam Negeri, telah ditunjuk untuk menyelidiki aktivitas LSM yang ditangguhkan tersebut, menurut Mohammad Hashim Mayar, wakil direktur Badan Koordinasi Afghanistan Relief (ACBAR).
"Kami sedang menunggu hasil, sabar, karena jika kita tidak tahu hasil akhir, Anda tahu, situasinya akan tambah buruk, dan keamanan para pekerja asing dan nasional dari LSM akan terancam, dan juga ... akan mempengaruhi kegiatan LSM, "kata Mayar.
Pejabat pemerintah mengatakan penyelidikan lanjutan akan bertujuan untuk menentukan apakah kelompok lain mencoba untuk mengkristenkan orang Muslim.
Minggu lalu dua protes serupa pecah di ibukota Kabul dan kota Herat Barat.
Ratusan siswa berteriak mengancam pembunuhan terhadap orang asing yang ingin memurtadkan Muslim dan mereka membakar bendera Norwegia.
LSM yang ditangguhkan itupun membantah tuduhan.
Sekretaris Bantuan Gereja Norwegia Jenderal Atle Sommerfeldt mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya memiliki kebijakan perusahaan, tidak mencoba "untuk mengubah agama orang lain" di semua negara dimana mereka beroperasi.
Maurice Bloem, wakil direktur program untuk Gereja World Service, mengatakan dalam sebuah pernyataan organisasinya tidak proselytise, sesuai dengan kode etik bagi LSM.
Proselytising ilegal di Afghanistan, seperti halnya di negara-negara Muslim.
[muslimdaily.net/3news]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!