Selasa, 15 Jumadil Awwal 1446 H / 6 April 2010 14:11 wib
2.956 views
Al-Quds, Sepotong Tanah Suci Yang Terus Dicabik...
Para penguasa Arab menutup KTT Arab yang ke 22 pada tanggal 22 Maret 2010 lalu, yang diselenggarakan do lpta Sirte, Libya. Resolusi-resolusi KTT dipenuhi oleh paragraf lama yang di perbaharui seputar upaya perdamaian, yang kesemuanya hanya sekedar kata-kata kosong. Di antaranya, masalah Al-Quds, mereka dengan bangga mengumumkan bahwa mereka telah menyiapkan strategi untuk membebaskan Al-Quds yang mereka fokuskan pada 3 (tiga) poros, yaitu ; Politik, Perundingan-perundingan dan Finansial.
Mereka menyerukan agar Dewan Keamanan PBB memikul tanggung jawabnya sekaligus bergerak mengambil langkah-langkah dan mekanisme yang diperlukan untuk penyelesaian pertikaian Arab – Israel. Mereka memutuskan untuk mengarahkan resolusi kepada Mahkamah Kejahatan Internasional untuk menghakimi kejahatan Israel di kota-kota yang disucikan oleh umat Islam, mendukung Al-Quds dengan dana setengah milyar dolar untuk menghadapi rencana-rencana pemukiman Israel, seolah mereka berlomba secara ’hangat’ untuk menyampaikan kecintaan atas Al-Quds dan pujian atas Al-Aqsa.
Pertanyaannya, bisakah Al-Quds dibebaskan dengan perundingan umum yang tidak memiliki kekuatan sedikitpun? Bisakah Al-Quds dibebaskan dengan dukungan finansial yang tidak akan bisa sampai ke Al-Quds kecuali di bawah pengawasan Yahudi? Bisakah Al-Quds dibebaskan dengan seruan kepada Dewan Keamanan PBB yang justru telah mendirikan negara Yahudi di tanah Palestina? Bisakah Al-Quds dibebaskan dengan mengajukan tuntutan kepada Mahkamah Internasional yang tidak bisa memutuskan kebenaran atau menolak kebathilan? Cukupkah membebaskan Al-Quds dengan ucapan hangat sementara pemilik ucapan tersebut justru membuka kedutaan untuk negara Yahudi di negaranya bahkan mengundang pembantai Al-Quds ke negerinya?
Sungguh yang bisa membebaskan Al-Quds adalah seorang panglima yang ikhlas dan bertakwa pada Rabb-nya, yang membenarkan Rasul-NYA serta memimpin tentara kaum muslimin dan orang-orang yang mampu bergabung di dalam pasukan kaum muslimin.
Satu-satunya bahasa yang dapat difahami oleh kaum kafir yahudi untuk membebaskan Al-Quds hanyalah ”JIHAD”.
Ummu Sumayyah
Jagakarsa – Jakarta selatan
[muslimdaily.net]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!