Pertemuan Liga Arab Bahas Palestina Selesai

Pemimpin Arab memutuskan pada hari Minggu di pertemuan puncak mereka di Libya dan sepakat untuk mengadakan pertemuan khusus September mendatang untuk membahas perkembangan regional dan untuk menindaklanjuti keputusan yang diambil untuk mengembangkan kerjasama negara Arab.

Yaman telah mengajukan proposal yang didukung oleh Libya untuk mengubah Liga Arab menjadi "Uni Arab". Sementara itu, ketua Liga Arab Amr Moussa mengusulkan sebuah " Asosiasi Lingkungan Arab" yang akan memajukan kerjasama pada kepentingan keamanan bersama di antara negara-negara Arab dan negara-negara tetangga, termasuk Turki dan Chad.

Pemimpin Arab telah bertemu secara tertutup untuk membahas secara dalam strategi untukbersatu melawan kebijakan pemukiman Israel dan menyatakan sikap zionis tersebut justru merusak perdamaian.

Para delegasi mengatakan mereka telah mendiskusikan terhenti proses perdamaian Timur Tengah dan bagaimana upaya menghadapi kebijakan Israel yang mencaplok Yerusalem timur di tengah peringatan bahwa kegagalan untuk memulai pembicaraan perdamaian Israel-Palestina dapat menyebabkan perang baru.

Sebelumnya para Mentri luar negeri negara-negara Arab menyetujui mengucuran bantuan sebesar  500 juta dollar untuk mendukung rakyat Palestina yang berada di Al Quds atau Yerusalem.
Pertemuan mentri luar negeri Arab yang dilaksanakan di kota Sirte yang berakhir akhir pekan ini diharapkan dapat melawan rencana zionis Israel untuk membangun pemukiman di Al Quds.

"Ya, mereka telah setuju," tutur sekjen liga Arab, Amir Musa kepada para wartawan.

[muslimdaily.net/alarby]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Muslim Daily lainnya:

• Obama Janji Menang di Afghanistan
• Jangan Mikir Dunia Mulu Bro!
• Bom Mengguncang Irak Menewaskan Seorang Politisi
• Pejabat Somalia Tewas Setelah Pengusiran Mogadishu
• Supir Taksi Chicago Dituduh Bantu Al Qaida
• CIA Takut Eropa Tinggalkan Amerika di Afghanistan
• Hamas : Brigade Al-Qassam Siap Beri Pelajaran Kepada Israel
• Kongres Homoseks dan Sensifitas Penguasa