Rabu, 21 Jumadil Awwal 1446 H / 23 November 2022 09:03 wib
6.095 views
LGBT dan Perjudian Hantam Keutuhan Keluarga Indonesia
Oleh: Hanum Hanindita, S.Si
Kehancuran bangunan keluarga karena perceraian semakin menjadi. Ada banyak faktor yang menyebabkan meningginya kasus perceraian. LGBT dan judi online menjadi di antaranya.
LGBT dan Perjudian Penyebab Tingginya Perceraian
Bisa dipahami, mengapa LGBT dan perjudian, bisa menjadi faktor yang menyebabkan tingginya angka perceraian. Kedua hal tersebut adalah perilaku yang amat buruk, tergolong maksiat dan membawa dampak yang sangat membahayakan baik untuk diri sendiri ataupun orang lain.
LGBT tentunya termasuk penyimpangan seksual yang tidak bisa diterima oleh pasangan dalam membangun sebuah mahligai rumah tangga. Ada yang sebelum menikah sudah menyimpang, ada juga yang menyimpang atau mengalami perubahan setelah menjalani pernikahan, bahkan dalam usia pernikahan yang lama dan telah memiliki anak. Faktornya banyak, bisa dari pola asuh dan lingkungan tumbuh sejak kecil, minimnya pengetahuan dan pemahaman agama, serta ditambah pengaruh dunia digital yang begitu mudah diakses dan memberi ruang bagi komunitas pelaku seksual menyimpang untuk mengeksiskan diri. Mereka mudah merangsek masuk ke masyarakat dari berbagai lini.
Sementara perjudian, lebih didorong faktor ekonomi. Beratnya beban hidup yang semakin menjadi karena tingginya kebutuhan pokok, biaya sekolah, tagihan listrik, dan sebagainya, sulitnya mencari pekerjaan ditambah lagi dengan gaya hidup publik figure yang selalu flexing dan selalu disaksikan oleh masyarakat umum, tentu semakin membuat kesenjangan. Dalam kondisi yang terjepit dan miskin keimanan, akhirnya muncul niatan ingin memperkaya diri dengan jalan instan, malas bekerja, dan tergiur dengan gaya hidup hedon yang sering dipamerkan maka diambillah judi sebagai jalan pintas meraih kekayaan. Bahkan perjudian bukan hanya dilakukan oleh orang yang kesulitan ekonomi, golongan borjuis pun karena demi tuntutan hidup dan gengsi banyak yang terjatuh dalam lembah kotor perjudian.
Karena tidak selalu menang dalam perjudian, bahkan lebih sering merugi, ujung-ujungnya judi memicu pertengkaran dan perselisihan dalam keluarga yang berujung pada hancurnya rumah tangga. Lumrah Kita ketahui, korban kekalahan judi pasti identik dengan terlilit hutang yang begitu banyak pada akhirnya.
Di dalam Islam LGBT dan perjudian adalah perbuatan haram yang harus dijauhi. Allah dengan tegas melarang perbuatan tersebut. Allah berfirman yang artinya :
“Sesungguhnya kalian mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsu kalian (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kalian ini adalah kaum yang melampaui batas.” (TQS. Al-A’raaf: 81).
"Sesungguhnya (minuman) khamar (arak/memabukkan), berjudi (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan keji termasuk perbuatan setan. Maka, jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan." (TQS Al-Maidah : 90).
Sekulerisme Kapitalisme Penyebab Maraknya LGBT dan Perjudian
Semakin maraknya LGBT dan perjudian, semua ini akibat sekulerisme kapitalisme yang diadopsi dari Barat dan diterapkan dalam sistem kehidupan di negeri ini. Sekulerisme meletakkan agama hanya sebagai ibadah spiritual saja, ketika beraktivitas sehari-hari, agama tidak bisa mengatur kehidupan. Kapitalisme menyebabkan cara pandang manusia melihat kenikmatan dan kebahagiaan hanya dari sisi banyaknya materi yang diraih. Semakin banyak materi, semakin bahagia kehidupannya. Akhirnya sekulerisme kapitalisme menyebabkan orang tidak takut lagi kepada hukum agama, dan menjadikan hawa nafsu menguasai diri. Mereka tidak peduli lagi sekalipun yang dilakukan menabrak aturan agama. Sekulerisme kapitalisme telah melahirkan kehidupan liberal yang serba bebas tanpa aturan dan serba boleh.
Corak dari penerapan sekulerisme kapitalisme yang bercokol di negeri ini terlihat dari peran penguasa sendiri yang tidak serius menindak kemaksiatan tersebut. Bisa dilihat saat ini, berbagai macam konten berbau LGBT beredar luas dan mudah diakses. Para influencer berlomba memberi panggung, mengundang pelaku LGBT dalam konten mereka. Iklan-iklan perjudian pun bertebaran dimana-mana. Kalau pemerintah serius, tidak akan mungkin hal-hal tadi terjadi. Padahal LGBT membawa dampak yang tidak bsa disepelekan seperti penularan penyakit seksual, memutus keberlangsungan generasi, penyimpangan perilaku, dan sebagainya. Perjudian pun membawa dampak seperti hilangnya produktivitas kerja, kemalasan, KDRT, dan lain-lain. Termasuk LGBT dan perjudian merusak bangunan rumah tangga, yang ujung-ujungnya anak atau generasi akan menjadi korban juga. Lebih parah lagi kedua hal tersebut akan mengundang turunnya murka dan azab dari Allah SWT.
Cara Islam Menjaga Bangunan Keluarga
Kapitalisme sekulerisme yang diterapkan di negeri ini telah terbukti memandulkan peran penguasa dalam menjaga keutuhan bangunan keluarga, bahkan yang ada hanya mendatangkan bencana-bencana. Berbeda dengan Islam yg memilik perangkat aturan komprehensif untuk menjaga bangunan keluarga. Mengapa demikian ? Karena Islam bukanlah sekedar agama ritual saja, tetapi Islam diturunkan oleh Allah sekaligus sebagai way of life yang akan menuntun manusia menjalani kehidupan sesuai dengan fitrahnya. Cara islam menjaga keutuhan bangunan keluarga, diantaranya :
1. Islam akan membina aqidah warganya, baik itu di masyarakat sampai dengan level individu di dalam keluarga. Mereka semua akan diberikan penguatan aqidah sehingga ketika berbuat sesuatu harus dilandaskan pada hukum syara. Artinya ketika beramal, harus menyesuaikan dengan perintah dan larangan Allah SWT. Mereka juga akan diberikan pemahaman tentang kewajiban kepala keluarga yang wajib memberi nafkah untuk keluarganya dengan jalan yang halal.
2. Menerapkan sistem pendidikan Islam yang akan melahirkan generasi yang berkepribadian Islam dan menciptakan pribadi yang taat kepada Allah.
3. Menerapkan sistem ekonomi Islam. Sistem ekonomi Islam akan mengatur kekayaan SDA milik negara dengan adil dan merata, sehingga semua rakyat akan mendapatkan kesejahteraan. Daulah memberikan keluasan lapangan pekerjaan bagi laki-laki karena sebagai pencari nafkah.
4. Menerapkan sistem pergaulan Islam, seperti perintah menjaga batasan aurat laki-laki dan perempuan saat di tempat umum, mengatur agar tidak terjadi khalwat, dan lain-lain.
5. Menindak tegas dengan sanksi yang menjerakan untuk pelaku LGBT dan perjudian. Di dalam Islam sanksi bagi pelaku LGBT adalah bagi pelaku gay diberlakukan hukuman mati. Bagi lesbian hukumannya adalah ta’zir yaitu diserahkan kepada penguasa atau pemerintah. Penguasa yang memiliki wewenang untuk menentukan hukuman yang paling tepat sehingga hukuman itu bisa memberikan efek jera bagi pelaku. Dan bagi biseksual dan transgender hukumannya juga termasuk hudud secara garis besar. Sedangkan untuk perjudian, Islam memandang bahwa dapat dikenakan sanksi ta’zir dimana segala penetapan dan pelaksanaan hukum nya diserahkan kepada Khalifah. Bentuknya dapat berupa penjara, hukuman cambuk ataupun denda.
5. Menutup semua pintu fasilitas LGBT dan perjudian. Khalifah akan mengatur tayangan di media baik cetak, elektronik ataupun digital, informasi mana saja yang layak dan tidak layak dipublish. Tentunya kelayakan ini berdasarkan hukum syara bukan untung rugi materi. Pelaku LGBT tidak akan pernah diberi panggung untuk tampil, iklan perjudian tidak akan dibiarkan tayang. Begitu pula dengan tayangan-tayangan lain yang sifatnya merusak aqidah, menyebarkan kejahatan, fitnah, dan sebagainya. Daulah memiliki otoritas yang penuh untuk mengontrol dan meloloskan isi media yang akan disebar ke masyarakat, tidak seperti saat ini, penguasa tidak mengontrol penuh. Maka wajar, jika banyak tontonan yang tidak sesuai syariat Islam berseliweran dimana-mana.
Dengan ini, Islam mampu menyelamatkan keutuhan keluarga dan juga generasi. Bahkan bukan hanya sampai di situ, tetapi Islam akan mampu menyelesaikan seluruh problem umat manusia di dunia pada umumnya. Hanya saja kuncinya adalah Islam harus diterapkan dalam sebuah institusi politik yang dinamakan Daulah Khilafah Islamiah. Penguasanya disebut sebagai Khalifah. Nantinya Khalifah yang akan menerapkan aturan Islam secara kaffah dalam berbagai aspek kehidupan. Wallahu alam. (rf/voa-islam.com)
Ilustrasi: Google
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!