Survei: 37 Persen remaja Yahudi AS Bersimpati Pada HamasSabtu, 23 Nov 2024 20:25 |
Oleh:
Keni Rahayu || Dakwah Influencer
DILEMA. Perempuan bekerja hari ini banyak menuai pro kontra. Jika ia single, keamanan belum nyata. Kehormatan belum tentu ada. Kerja apa saja yang penting ada uangnya. Jika ia berkeluarga, memiliki anak sebuah challenge tersendiri. Tak ada yang merawat, bagaimana ibu bisa bekerja.
Sedangkan, tuntutan hidup begitu tinggi. Bak tak ada pilihan lain. Bekerja sudah menjadi keputusan terbaik, untuk hari ini. Hal inilah yang melandasi pemerintah melahirkan gagasan baru dalam RUU KIA. Ada wacana pemberian cuti melahirkan setidaknya enam bulan. Jika ternyata keguguran, cuti diberikan minimal satu setengah bulan (Detiknews, 20/6/22). Angin segar, bukan?
Tapi, tunggu dulu. Bukan aturan Kapitalistik namanya kalau tidak makan buah simalakama. Lahir respons netizen terkait RUU KIA ini: "kalau begini, perusahaan mana mau memperkerjakan perempuan menikah? Yang lolos seleksi kerja hanya perempuan single, dong? Bagaimana nasib keluarga kami jika kami sudah menikah namun tidak lolos seleksi?"
Masalah Sejati
Setidaknya, minimal ada dua penyebab fundamental ketika perempuan bekerja.
Solusi Sejati
Islam. Satu-satunya paradigma berpikir yang agung dan luas. Cakupan aturan dan konsepsinya memakmurkan setiap lini. Setiap individu akan merasakan legowo dengan pengaturannya yang luar biasa. Lahir darinya konsep perempuan bekerja adalah mubah. Maka, tak ada tuntutan dari mana pun ia harus bekerja. Ia bebas, apakah hendak bekerja atau tidak, cuti melahirkan atau selamanya. Sebab bekerja bagi perempuan sebatas realisasi ilmu semata.
Bagaimana dengan kebutuhan hidup? Tentu bukan urusan (inti) kaum Hawa. Kewajiban mereka sebatas taat pada suami, merawat anak, dan mengurus rumah, ditambah kewajiban agung berdakwah. Sebab Islam telah mewajibkan nafkah hanya kepada kaum Adam. Perempuan tak pernah sekalipun dipaksa bekerja dalam Islam, meskipun itu adalah keadaan.
Hanya saja, konsep ini menjadi realistis jika lingkungan mendukung. Dibutuhkan sistem perekonomian, sistem sosial, sistem hukum, dan seluruh sistem peraturan yang tegak dibangun menerapkan aturan Islam. Sebab seluruh sistem inilah yang akan menjamin terpenuhinya semua kebutuhan hidup (sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan, keamanan). Negara dengan menjalankan aturan Islam kafah adalah pelayan dan periayah rakyat, sehingga lapangan pekerjaan untuk paran ayah dan laki-laki baligh terjamin.
Jadi apa masalahnya perempuan bekerja jika ia hidup dalam konsepsi dan realisasi sistem kehidupan berdasarkan Islam? Tidak ada. Wallahua'lam bishowab.*
FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id
Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com
Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com
Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%.
Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com