Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
4.800 views

Menilik Program Parenting Wasathiyah dalam Moderasi Beragama

 

Oleh: Luthfiah Jufri, S. Si, M. Pd.

 

Arus moderasi agama di Negeri ini semakin menderas, bak gelombang yang siap menghantam keluarga muslim, jika tak waspada arus ini akan akan meluluhlantahkannya. Sebagaimana belum lama ini, Badan Kesatuan Bangsa  dan Politik  (BKBP) Kota Yogyakarta memperkenalkan model parenting atau pola asuh kebangsaan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan partisipasi keluarga dalam menumbuhkan semangat dan jiwa nasionalisme anak sejak usia balita.

Dikutip dari Antaranews.com (Selasa, 02/11/2021) Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Yogyakarta Budi Santosa disela acara peluncuran Program Parenting Wasathiyah di Yogyakarta mengungkapkan bahwa mengenalkan wawasan kebangsaan masih perlu ditingkatkan dan terus melakukan evaluasi atas penerapan Parenting Wasathiyah.

BKBP juga akan mengeluarkan Kartu Menuju Kebangsaan untuk mengukur sejauh mana anak usia nol sampai empat tahun bisa memahami dan mengenal wawasan kebangsaan. Kartu ini akan diperlihatkan ketika ada pertemuan Bina Keluarga Balita dan bisa dilanjutkan hingga anak masuk PAUD dan SD.

Sebenarnya program parenting ini akan lebih baik, jika dibingkai dengan asas agama. Namun, Ketua BKBP sama sekali tak menyinggung kata agama sebagai pondasi dalam mendidik anak. Dan ini sejalan dengan wacana akan absennya kurikulum agama di sekolah. Tentunya bukan suatu kebetulan, karena seakan nampak ada program sistemik untuk menjauhkan generasi kita dari agamanya sendiri.

Parenting wasathiyah yang digalakkan hakikatnya propaganda moderasi beragama yang dibungkus dengan istilah-istilah islam. Pola asuh ala Parenting wasathiyah tidak lain adalah pola asuh yang mengandung pluralisme. Paham ini mencampuradukkan yang hak dan yang batil. Semua agama dipandang sama, sama-sama membawa kebenaran.

Padahal paham ini sangat berbahaya, jika disuntikkan ke dalam keluarga khususnya anak-anak, karena akan mengaburkan keyakinan mereka bahwa islam adalah agama tauhid. Misi tauhid sejalan dengan tujuan Allah Swt. menciptakan manusia, yakni agar menjadi hamba-hamba yang hanya menyembah Allah semata.

Selain itu, istilah wasathiyah  adalah istilah khas Islam berasal dari Al Qur’an. Sebaliknya istilah moderasi adalah istilah yang berasal dari epistemologi barat. Sehingga, tidaklah sama antara makna Islam wasathiyah dengan Islam moderat.

Di samping itu, secara etimologi makna alwasath adalah sesuatu yang memiliki dua belah ujung yang ukurannya sebanding, pertengahan (Raghib Al Isfahani, Mufradat Alfazh Al Quran, Jilid II). Karakter atau sikap wasath yang dimaksud adalah karakter umat terbaik dan terpilih karena mendapatkan petunjuk dari Allah.

Sedangkan istilah moderat adalah Islam yang menerima akidah sekulerisme, sehingga lahir sikap yang berbau kompromistik. Paham ini mengakui eksistensi agama (Tuhan) untuk mengatur interaksi manusia dengan Tuhan, tetapi agama (Tuhan) tidak diberi hak untuk turut campur dalam kehidupan. Pengaturan urusan kehidupan sepenuhnya diserahkan kepada manusia.

Pasalnya, jika umat muslim mengetahui wajah asli ‘moderasi beragama’ proyek ini  pasti gagal.  Karena cenderung menyasar agama Islam. Untuk itu, agen-agen barat, melalui ulama dan akademisi bayaran mencari-cari dalil, tepatnya dalih dalam Al-Qur’an dan Sunnah untuk mengukuhkan moderasi beragama sebagai bagian yang tak terpisahkan dari ajaran islam.

Tak hanya itu, narasi moderasi beragama adalah bagian dari proyek deradikalisasi terkait komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan, dan penerimaan atas tradisi. Kementrian Agama pun terus menggalakkan konsep moderasi beragama sebagai amunisi dan alternatif kebijakan pemerintah dalam menanggulangi paham keagamaan yang ekstrem. Inilah yang melatar belakangi munculnya program Parenting Wasathiyah,padahal ini hanyalah mantel agar konsep moderasi beragama mengakar hingga ke keluarga muslim.

Sungguh Islam mengajarkan umatnya untuk mencintai negara karena Allah dengan cara mengelola berdasarkan hukum yang telah Allah turunkan. Islam adalah agama yang paling toleran atas keragaman sosial maupun agama. Sehingga, ajaran agama (islam) yang seharusnya ditanamkan kepada tiap keluarga.

Oleh karena itu, pengokohan fungsi keluarga muslim agar menjadi keluarga yang tegak atas ketaatan kepada Allah dan tegak diatas pondasi agama dengan menjadikan Islam sebagai standar kehidupan adalah misi utama negeri ini, bukan hanya menguatkan sisi kebangsaan saja, tapi nihil paham agama. Wallahu alam bi ash-shawab. (rf/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Muslimah lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Sahabat, Ulurtangan mari kirimkan dukungan terbaikmu untuk warga Palestina di Gaza demi menguatkan mereka menghadapi situasi mencekam ini. Mari dukung mereka dengan berdonasi dengan cara:...

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Saat ini, Ulurtangan bersama Yayasan An Najjahtul Islam Jonggol sedang merintis pembangunan Rumah Qur’an dan Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) An Najjah dan Gedung Majelis Taklim di Jonggol,...

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Mari bergabung dalam memperkuat jaringan kebaikan di pelosok negeri dengan Wakaf Al-Qur'an. Jangan ragu untuk menjadi bagian dari kebaikan ini. Abadikan harta dengan wakaf Al-Qur'an dan saksikan...

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Hidup Naura Salsabila dipenuhi dengan rintangan yang sangat berat. Meskipun baru berusia sepuluh bulan, bayi yang imut ini harus menghadapi penyakit yang dahsyat, yaitu tumor pembuluh darah berukuran...

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah yang ditinggali keluarga yatim Ibu Turyati (34) ludes terbakar saat ditinggal berbuka puasa bersama dan sholat Tarawih. Kebakaran pada Kamis malam (23/3/2023) itu tak menyisakan barang...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X

Selasa, 28/01/2025 21:37

Pahala Jariyah Menanam Pohon