Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
6.271 views

Ibu Tangguh di Tengah Pandemi

 
Oleh:
 
Nabila Zidane
 
Forum Muslimah Perduli Generasi dan Peradaban
 
 
INDONESIA pertama kali  mengkonfirmasi terdapat kasus COVID-19 pada Senin 2 Maret 2020. Saat itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan ada dua orang Indonesia positif terjangkit virus Corona yakni perempuan berusia 31 tahun dan ibu berusia 64 tahun.(detiknews,26/4/2020).
 
Sampai dalam perjalanannya hingga 16 Maret mulai diberlakukanlah belajar di rumah, bekerja di rumah. Jika kita hitung sampai sekarang maka sudah hampir 2 bulan anak anak belajar online dirumah dengan didampingi orang tuanya.
 
Hal ini juga bisa menambah PR atau menambah beban para orang tua khususnya para ibu. Yang sebelumnya ibu-ibu itu memang sudah banyak kewajibannya sebagai ibu rumah tangga. Sekarang ditambah dengan proses pendidikan atau belajar di rumah. Khususnya yang punya putra-putri masih Paud atau TK atau SD dimana mereka harus mendampingi putra-putrinya ketika belajar di rumah. Dan ternyata lumayan banyak yang harus dikerjakan. Apalagi jika putra-putrinya itu ada 3 bahkan 4 seperti saya.
 
Semuanya mendapatkan tugas dari sekolah secara online. Apa jadinya jika jumlah HP atau laptop nya terbatas? Jika pada jam yang hampir bersamaan semua harus online?
 
Ditambah lagi berbagai materi pembelajaran wajib dijelaskan orang tua.Padahal tidak semua orang tua bisa menguasai berbagai materi tersebut. Inilah yang juga menjadi beban berat  yaitu yang selama ini mungkin orang tua tidak begitu memperhatikan. Selama ini sudah pasrah aja, diserahkan ke pihak sekolah, ternyata sekarang harus mendadak menjadi guru di rumah.
 
Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti dalam keterangan di Jakarta, Senin (13/4) mengatakan bahwa KPAI sudah menerima pengaduan terkait PJJ(pelajaran jarak jauh) sebanyak 213 kasus, dimana pengaduan didominasi oleh para siswa sendiri terkait berbagai penugasan guru yang dinilai berat dan menguras energi serta kuota internet.(republika.co.id, 13/4/2020)
 
Selain itu, Retno mengatakan bahwa kondisi orang tua juga tidak semuanya bisa mendampingi anak-anaknya saat belajar dari rumah. Karena memang masih banyak masyarakat yang berangkat bekerja, walau ditengah pandemi corona.
 
Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi mengungkapkan banyak anak-anak yang mengalami stres setelah menjalani pembelajaran oleh orangtua di rumah.Banyak anak anak yang mengalami stres ini disebabkan salah satunya adalah kadang di dalam cara orangtua menghadapi putra putri tercinta. Para orangtua sekarang harus menjadi guru tiba-tiba di dalam rumah. (25/4/2020).(Tribunnews.com).
 
Dari sisi suami,selain terbatas dalam mencari nafkah juga sudah banyak yang dipekerjakan di rumah alias kena PHK. Karena memang perusahaan atau instansi tempat suami bekerja sudah tidak mampu lagi bisa membayar gajinya. Karena kondisi seperti ini, akibatnya sang ibu juga ikut berfikir bagaimana cara menambah pemasukan ditengah wabah pandemi Corona ini.Dan hal seperti ini banyak terjadi di negeri ini. Syukur alhamdulillah jika mendapat pesangon dan itupun akan dipikirkan kembali oleh seorang ibu,bagaimana bisa bertahan, seberapa lama mengelola uang pesangon ini untuk dikonsumsi, ditambah lagi kewajiban memenuhi kebutuhan quota internet anak, bayar spp sekolah, bayar listrik,air dll.Ditambah lagi seorang ibu wajib memastikan kesehatan putra-putrinya. 
 
Lalu bagaimana seorang ibu itu dia bisa tangguh menghadapi kondisi yang seperti ini?
 
1. Fisik seorang ibu harus kuat, jika sakit sakitan akan sulit untuk bisa menjadi ibu yang tangguh, mengingat kegiatan seorang ibu itu hampir 24 jam tidak pernah berhenti.
 
2. Tidak hanya sebatas fisik yang kuat tapi Ibu itu juga harus punya ilmu. Harus mempunyai pengetahuan bagaimana mendidik anak. Baik disaat terjadi pandemi maupun kondisi normal.
 
Maka seorang ibu wajib banyak belajar bagaimana menjadi seorang ibu yang bisa mendidik anaknya dengan tepat dan benar. Tentu saja ukuran benar dan salah ini adalah sesuatu yang sesuai syari'at islam. Mulai anak dalam kandungan hingga memasuki usia baligh dan seterusnya bahkan hingga mereka telah berumah tangga.Maka seorang ibu tangguh harus memiliki kepribadian islam yang istimewa. 
 
Abdullah bin Umar radhiallahu ‘anhuma berkata,
 
أدب ابنك فإنك مسؤول عنه ما ذا أدبته وما ذا علمته وهو مسؤول عن برك وطواعيته لك
 
“Didiklah anakmu, karena sesungguhnya engkau akan dimintai pertanggungjawaban mengenai pendidikan dan pengajaran yang telah engkau berikan kepadanya. Dan dia juga akan ditanya mengenai kebaikan dirimu kepadanya serta ketaatannya kepada dirimu.”(Tuhfah al Maudud hal. 123).
 
3. Ibu juga perlu belajar teknis bagaimana membuat anak senang melakukan kebaikan dan giat beribadah. Senantiasa berkomunikasi dengan baik,bertutur kata halus dan sabar dalam memotivasi anak anaknya. Ibu wajib Kreatif menciptakan cara supaya bisa menanamkan nilai nilai islam kepada anak anaknya dengan cara yang menyenangkan tanpa paksaan ataupun tekanan kepada anak. Nah jadi ibu itu tidak boleh mati gaya, ya bunda. Wajib kreatif.
 
4. Ibu wajib menjadi ibu yang bervisi surga. Artinya dorongan kehidupannya  adalah surga bukan yang lainnya. Motivasi hidupnya Adalah surga. Sehingga dalam kegiatan apapun termasuk kegiatan mendidik anak motivasinya adalah surga. Menjadi seorang istri, menjadi seorang ibu, menjadi seorang menantu, motivasinya adalah motivasi surga.
 
Dengan demikian energi yang dimiliki akan selalu ada untuk menghadapi berbagai macam problematika kehidupan. Ibu akan memandang masalah itu adalah satu hal yang perlu dicarikan solusi bukan untuk  diratapi, ditangisi bahkan dimaki maki. 
 
Misalnya Seorang ibu yang bervisi surga, dalam menghadapi kesulitan ekonomi akan senantiasa bersabar, bersyukur dan terus berikhtiyar dalam keyakinan bahwa rejekinya telah dijamin oleh Allah.
 
Rezeki yang telah dijamin.
 
‎وَمَا مِن دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُّبِينٍ
 
“Tidak ada satu makhluk melatapun yang bergerak di atas bumi ini yang tidak dijamin ALLAH rezekinya.” (Surah Hud : 6).
 
5. Ibu bervisi surga juga memahami kewajibannya untuk mengaplikasikan ilmunya demi mencerdaskan umat. Mengajak umat untuk kembali kepada islam kaffah. Tentu yang pertama adalah kepada keluarganya terutama kepada anak anaknya. Agar keluarga dan anak anaknya dapat menjadi orang orang yang bisa berislam secara kaffah. 
 
Oke bunda, tetap semangat ya. Jadilah para ibu tangguh yang bervisi surga. MasyaAllah.*

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Muslimah lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X