Pendakian Bukit Jalin Bersama Perempuan Tangguh KAMMI

ACEH (voa-islam.com) - Belum genap sebulan pasca pelantikan pada awal Maret lalu, berbagai macam kegiatan telah diadakan oleh jajaran pengurus KAMMI, baik itu tingkat Komisariat, Daerah, maupun tingkat Wilayah. Agenda kali ini merupakan salah satu rangkaian acara dalam rangka Milad KAMMI ke-19, yaitu pendakian Bukit Jalin bersama Perempuan KAMMI ACEH.

Selain untuk tafakur alam, kegiatan ini juga diadakan untuk mempererat persatuan antar pengurus perempuan, dan meningkatkan kebugaran jasmani, agar bukan hanya pola pikir saja yang terasah saat berdiskusi tapi juga harus memiliki fisik yang kuat. Bukan hanya lihai dalam beretorika tetapi juga menjadi kader yang tangguh dan siap pakai.

Antusiasme pengurus dan kalangan umum sangat tinggi, buktinya hingga 60 peserta yang mendaftar, walau ternyata hanya 39 yang akhirnya ikut mendaki. Jumlah tersebut cukup banyak untuk sekelas kegiatan mendaki perempuan. Rangkaian kegiatan selain mendaki adalah dhuha bareng, ngejuz (tilawah bareng), dan sharing ala perempuan KAMMI.

"Insya Allah ke depan kita akan mengadakan agenda yang juga dapat meningkatkan kapasitas perempuan KAMMI. Saya harap semua peserta yang hadir kali ini bisa tetap ikut berpartisipasi pada agenda-agenda kita ke depan," tutur Ketua Bidang Perempuan KAMMI Aceh Suci Ananda.

Selain kegiatan mendaki bukit khusus perempuan ini, KAMMI Aceh masih memiliki segudang rencana agenda dalam rangka Milad KAMMI yang ke-19 yaitu Trip to Lhok Mata Ie, Bakti Sosial membersihkan masjid, sehari bersama yatim, Mabit, dan lainnya. [ivana/syahid/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Muslimah lainnya:

• Inilah 6 Langkah Praktis Melindungi Anak dari Taring Beracun Pedofil
• Menjadi Muslimah Tangguh
• Peran Wanita dalam Membentuk Kemajuan Peradaban
• Pesan Ibu Palestina untuk Ibu di Indonesia
• Sentuhan Awal di Kehidupan Bayi Membantu Perkembangan Otaknya di Kemudian Hari
• Foto Anak di Medsos dan Pedophilia
• Meraih Cinta yang Hakiki
• Anak Pembangkang dan Pembantah, Meniru Siapa?