Kamis, 23 Jumadil Awwal 1446 H / 3 November 2016 10:43 wib
18.845 views
Video: 3 Srikandi Aktivis Kebangsaan Turut Hadir Aksi Bela Islam 4/11
JAKARTA (voa-islam.com) - Dalam acara konferensi Pers Aksi Bela Islam II dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF-MUI), Selasa (1/11/2016) di Hotel Sahid Jakarta terungkap bahwa tiga aktivis perempuan lintas ormas dan latar belakang akan hadir pada Aksi Bela Islam II di Istana Negara, Jum'at, 4 November 2016.
Dalam kesempatan tersebut Fahira Idris, anggota DPD menyatakan, "Kami salag satu dari wanita yang akan di garis depan pada tanggal 4 November, oleh karena itu saya menghimbau seluruh warga DKI Jakarta dan juga yang ada di seluruh Indonesia untuk bergabung bersama kami, hilangkan rasa takut, mari kita sama-sama membela agama kita, mari kita sama-sama membela Al Quran, Allahu akan melindungi, Allahu Akbar." tegasnya seraya mengajak umat untuk bersatu.
Aktivis kemanusiaan dari Gerakan Selamatkan Indonesia (GSI) Ratna Sarumpaet tak ingin kita terkecoh masalah intoleransi, "Saya ingin menambah ya, jangan masyarakat terkecoh masalah intoleransi, yang dilakukan Ahok di Kepulauan Seribu adalah tindakan intoleransi, dialah yang melalukan tindakan intoleran. Jadi jangan dibalik, Saya menghimbau kepada seluruh rakyat Indonesia, apapaun agamanya, apapun sukunya, ini perjuangan kita menegakkan kebenaran menjaga keberagaman kita dengan toleransi yang benar dan utuh. Terima Kasih.." tutup Ratna Sarumpaet.
Jangan masyarakat terkecoh masalah intoleransi, yang dilakukan Ahok di Kepulauan Seribu adalah tindakan intoleransi, dialah yang melalukan tindakan intoleran. Jadi jangan dibalik, ujar ratna
Sementara itu putri kandung mantan Presiden Soekarno, Rachmawati Soekarnoputri menyatakan, "Kawan-kawan dari media, Saya mencoba menjelaskan sedikit ya, bahwa sejak Orde baru itu selalu stigmatisasi terhadap pergerakan apalagi yang disebut progresif revolusioner itu akan dianggap sebagai suatu gerakan ekstrimis, sehingga tidak heran kalo kemarin itu kita mendengar ekstrim kanan, ekstrim kiri, radikalisme, bahkan sekarang jadi terorisme." jelasnya.
Ia menghimbau agar jangan ada stigma lagi oleh penguasa, "Nah jadi tolong stigmatisasi oleh penguasa sekarang pun masih berjalan terhadap para aktivis pergerakan atau pejuang terhadap kebenaran dan keadilan. Jadi ini tidak perlu kita kaget, bahwa itu akan menjadi bahan fitnah bagi para pejuang-pejuang revolusioner," tutupnya. [adivammar/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!
FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai. http://beautysyari.id
Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471 http://www.kiosherbalku.com
Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller http://www.tasbrandedmurahriri.com
Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...
Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...
Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...
Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....
Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...