Rabu, 27 Jumadil Akhir 1446 H / 24 Februari 2016 10:20 wib
12.752 views
Waspada, Predator Anak Laki-laki Mengancam!
“Biar saja, dia kan anak laki-laki. Kalau capek nanti kan pulang sendiri,” jawab salah satu kerabat ketika ditanya kemana anaknya yang usia 5 tahun bermain.
Hanya karena laki-laki, para ibu biasanya cenderung ‘tega’ melepas anaknya bermain tanpa pengawasan secara intensif. Tertanam dalam benak secara otomatis bahwa laki-laki itu harus berani, suka tantangan dan tidak cengeng. Bila bermain jauh maka dianggap wajar dan tak perlu segera dicari keberadaannya.
Bunda salihah, zaman telah berubah. Dulu, hanya anak perempuan saja yang akan dijaga dengan ekstra ketat oleh orang tua. Tapi kini, bahkan anak laki-laki pun harus dijaga dengan ekstra pula. Predator anak laki-laki alias para gay atau homo menjadikan keselamatan anak-anak kita terancam. Banyak kisah bermulanya kaum gay/homo adalah dari pengalaman masa kecil yang traumatis. Mereka mendapat pelecehan seksual dari kerabat dekat yaitu (maaf) disodomi.
...Predator anak laki-laki alias para gay atau homo menjadikan keselamatan anak-anak kita terancam...
Ada kisah yang beredar di medsos bahwa seorang bunda membawa anak laki-lakinya jalan-jalan ke mall. Saat ingin buang air kecil di toilet mall, si bunda melepas anak sendirian dengan asumsi karena sebentar. Beberapa saat ditunggu, si anak tak juga muncul. Ketika si bunda mendatangi toilet, si anak laki-laki tersebut terduduk di di toilet dengan pandangan kosong. Ia tak mampu bicara apa-apa hingga beberapa hari kemudian ia mengaku bahwa telah disodomi oleh laki-laki dewasa di toilet tersebut. Naudzubillah min dzalik.
Lebih baik waspada Bunda, daripada menyesal kemudian. Anak laki-laki meskipun laki-laki dia tetap saja anak-anak yang tak berdaya ketika ada bahaya mengancam. Tak ada salahnya membekali mereka dengan bela diri sedari dini. Pengetahuan tentang alat kelamin juga harus diperkenalkan dengan memakai bahasa yang mereka pahami. Tak boleh ada yang menyentuh bahkan termasuk kerabat sekalipun. Pengawasan juga jangan sampai lengah. Akses internet, adalah sarana ampun para predator ini menyebarkan penyakitnya. Waspadalah, Bunda!
Di atas semua poin di atas, ada satu hal yang paling penting dan selalu harus dilakukan. Doa dari orang tua kepada anak. Memang tak mungkin sebagai orang tua, kita mengawasi putra-putri kita selama 24 jam terus menerus. Oleh karena itu, kekuatan doa terutama dari bunda merupakan bekal dan senjata ampuh untuk menjauhkan anak dari marabahaya.
Sembari menunggu ketegasan dari pembuat kebijakan negeri ini tentang keberadaan para kaum homo dan gay yang makin berulah, kita lakukan apa yang kita bisa. Jaga anak-anak kita dari predator tersebut, semampunya. Jauhkan mereka dari gadget yang memang belum dibutuhkan oleh usia anak-anak. Bangun kedekatan emosi dan hati antara orang tua dan anak sehingga bila ada kejadian sekecil apapun, mereka akan segera menceritakannya. Wallahu alam. (riafariana/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!