Kamis, 25 Jumadil Awwal 1446 H / 10 Desember 2015 11:50 wib
13.547 views
Ayah Doyan Makan, Berpengaruh terhadap Kesehatan Mental si Anak
Menurut penelitian yang diadakan oleh Universitas RMIT (Royal Melbourne Institute of Technology), pola makan yang dimiliki oleh seorang ayah secara genetik bisa diturunkan pada anak-anaknya. Dan pola makan ini sangat mungkin mempengaruhi kesehatan fisik maupun mental yang akan dimiliki si anak di masa datang.
Bila keterkaitan pola makan seorang ibu berpengaruh terhadap bayinya, itu tak bisa dipungkiri. Banyak penelitian telah dilakukan dalam hal ini. Tapi bila keterkaitan pola makan si ayah terhadap calon bayinya kelak, maka baru pertama kali inilah penelitian semacam ini dilakukan.
Professor Antonio Paolini dari fakultas Ilmu Kesehatan Universitas RMIT melakukan penelitian ini dengan uji coba terhadap hewan tikus. Tikus jantan yang diberi sejumlah besar makanan dibandingkan dengan tikus jantan yang kalori makanannya dikurangi 25 persen.
“Meskipun si ayah cenderung tak ada kontak dengan keturunannya, dan pola makan si ibu tak mengalami perubahan, ternyata anak dari tikus yang sudah dikurangi makannya mengikuti berat badan si ayah yaitu lebih ringan, makannya lebih sedikit dan yang utama adalah tidak mudah gelisah,” ujarnya.
...Sedikitnya kalori yang dikonsumsi mempertajam instink makhluk hidup untuk survive atau mempertahankan hidupnya, tidak mudah gelisah, dan lebih berjiwa petualang dalam mengeksplorasi alam sekitar...
Paolini fokus di penelitian tentang seberapa penting lingkungan menghasilkan perubahan pada otak, gen dan tingkah laku. Ia mengatakan bahwa perbedaan yang muncul di antara dua subjek penelitian itu merupakan ‘epigenetik’ yang artinya gen dari anak-anak berfungsi secara berbeda sebagai akibat dari pola makan yang berbeda dari ayah masing-masing.
Sedikitnya kalori yang dikonsumsi mempertajam instink makhluk hidup untuk survive atau mempertahankan hidupnya, tidak mudah gelisah, dan lebih berjiwa petualang dalam mengeksplorasi alam sekitar. Selain itu Paolini juga menekankan bahwa kondisi lingkungan juga mempengaruhi produksi dan kualitas sperma yang dihasilkan oleh laki-laki. Ayah dan ibu dari calon bayi harus menjauhi lingkungan yang buruk semisal dari mengkonsumsi minuman beralkohol dan aktivitas merokok.
Jadi para ayah dan calon ayah, ayo mulai peduli dengan diri dan apa saja yang layak dikonsumsi. Karena kepedulian laki-laki dalam mengurus diri sendiri akan mempermudah para ibu dan calon ibu untuk menghadapi perkembangan si anak kelak. Wallahu alam. (riafariana/sciencedaily/voa-islam.com)
Ilustrasi: Google
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!