Selasa, 25 Jumadil Awwal 1446 H / 14 Juli 2015 05:38 wib
6.763 views
Mengajak Balita Iktikaf, Haruskah?
Momen 10 hari akhir Ramadan masjid-masjid terlihat penuh oleh yang sedang beriktikaf. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak bahkan balita pun terlihat menyemarakkan masjid. Ya...mereka adalah anak-anak dari para orang tua yang sedang melakukan iktikaf. Beragam alasan para orang tua mengajak anaknya iktikaf di masjid. Mulai dari karena tidak ada orang lain yang bisa dititipi anak, hingga langkah awal untuk mengenalkan anak untuk mencintai masjid.
Apa tidak membuat kekhusyukan iktikaf terganggu karena hadirnya anak-anak tersebut? Mungkin kekhawatiran ini hadir pada sebagian jamaah masjid yang berniat iktikaf. Nah Bunda, hal-hal seperti ini harus tetap menjadi perhatian ketika mengajak si kecil iktikaf di masjid. Kira-kira rewel nggak ya si anak di saat kekhusyukan itu sangat dibutuhkan?
Bagi Bunda yang anaknya bisa dikondisikan dalam artian tidak rewel, sah-sah saja mengajak anak iktikaf. Tapi tentunya dipastikan bahwa si anak tidak membawa atau mengakibatkan najis pada tempat salat ya. Beri ia popok sebagai antisipasi meskipun mungkin ia sudah bisa disiplin toilet training. Ingat, ini balita yang sedang dibawa bukan anak yang sudah baligh.
...Bagi Bunda yang anaknya bisa dikondisikan dalam artian tidak rewel, sah-sah saja mengajak anak iktikaf...
Langkah berikutnya, siapkan hal-hal atau alat-alat yang membuatnya nyaman. Bisa mainan, bantal kesayangan atau bahkan makanan camilan. Jangan lupa pula siapkan obat-obatan untuk jaga-jaga. Meskipun di masjid, biarkan anak memakai pola jam tidurnya seperti biasa. Ia belum terbebani untuk kewajiban ibadah salat dan iktikaf. Yang penting ia bisa diawasi oleh orang tua sendiri dan ia pun nyaman berada di masjid.
Bagaimana bila sudah dikondisikan sedemikian rupa, si anak masih tetap rewel? Jangan dipaksa, Bunda. Biarkan ia tidur dan tinggal dengan nyaman di rumah. Bila ada yang bisa dimintai tolong untuk menjaganya, itu lebih baik. Bila tidak ada maka Bunda tak perlu memaksakan diri untuk berangkat iktikaf di masjid. Allah Mahatahu. Ibadah Bunda di rumah insya Allah setara nilainya dengan mereka yang berada di masjid. Apalagi ketika anak benar-benar tidak ada yang menjaga selain ibunya sendiri.
Masih panjang jalan untuk mengenalkan anak agar mencintai masjid. Tidak harus dengan iktikaf apabila anak tidak merasa nyaman tidur di masjid, apalagi di usinya yang masih sangat dini. Semoga amal bunda menjaga sang buah hati dengan tetap beribadah salat, puasa, zakat dan tilawah menjadikan sempurnanya Ramadan di tahun ini. Insya Allah. (riafariana/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!