Ahad, 21 Jumadil Awwal 1446 H / 2 November 2014 07:45 wib
29.538 views
Rengkuhlah Ia, Jangan Pernah Lepaskan!
Sahabat VOA-Islam yang Mengharap Kasih Sayang Allah SWT...
Teman semasa SMA dulu ingin sekali mamakai hijab. Ortu mengizinkan, SK hijab sudah keluar, teman-teman mendukung bahkan ikut memotivasi dan membantunya. Tapi ia tak kunjung berhijab hingga berpuluh tahun kemudian. Keinginan tinggal keinginan ketika tak ada tindakan.
Ada teman kantor yang juga sangat ingin berhijab. Tapi ia menangguhkan pelaksanaan niatnya itu dengan alasan menunggu nikah dulu. Setelah nikah, ia bersuamikan laki-laki yang tak suka istrinya menutup aurat. Jadilah ia semakin jauh dari upaya untuk mengikuti perintah Allah dengan berhijab.
Ada juga yang bertekad tak ingin pacaran dalam mencari jodoh. Tapi keinginan tinggal keinginan ketika akhirnya ada yang memintanya menjadi pacarnya, ia pun dengan senang hati menerimanya.
Keinginan untuk meninggalkan riba, bila tak segera dilaksanakan maka ia akan terus susah keluar darinya. Banyak pertimbangan ini-itu hanya membuka pintu bagi setan untuk meniupkan keraguan. Pelan tapi pasti, keinginan untuk berjalan di jalan syariat pun makin ditinggalkan.
Sobat muda voa-islam.com, hidayah itu tak selamanya ada di hati. Layaknya bunga, ia butuh dijaga, dipelihara dan dirawat dengan sepenuh hati. Ketika ada dorongan hati ingin melakukan kebaikan yang ini dinamakan hidayah, maka rengkuhlah ia. Dekap dirinya dengan cara segera melaksanakan kebaikan itu agar tak sekadar berupa keinginan atau niat. Tak perlu menunggu terlalu banyak pertimbangan yang hanya mengakibatkan hidayah pergi dan enggan kembali. Sungguh, sayang sekali.
Dalam salah satu hadisnya, Rasulullah bersabda bahwa barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan padanya niscaya akan dipahamkan masalah agama. Ketika seseorang mendapat hidayah entah itu ingin berhijab, ingin keluar dari lingkaran riba, ingin bekerja yang halal, tidak mau pacaran dan lain sebagainya, itu artinya Allah telah memberikan petunjuk kebaikan padanya. Merugi orang-orang yang tidak segera menyambut pancaran hidayah yang tidak semua bisa mendapatkannya.
Tak perlu beribu alasan untuk membenarkan nafsu berpaling dari hukum Allah. Karena itu, senyampang hidayah masih mau bersemayam di hati, rengkuh dan genggamlah ia. Jangan pernah dilepaskan lagi apapun yang terjadi
Ketukan hati pada kebaikan ini jangan dibiarkan saja. Jaga ia dengan terus berdoa dan memaksimalkan usaha. Bilapun ada satu dan lain hal kendala menghadang, jangan langsung putus asa. Berkumpullah dengan orang-orang salih karena mereka akan ikut menjaga hidayah yang sudah mulai tumbuh dalam hati. Ketika si pacar tak mau diputuskan padahal kamu sudah tahu hukum pacaran dalam Islam, maka jangan mudah menyerah.
Begitu pun ketika kamu memutuskan untuk bekerja tanpa riba, yakinlah bahwa rezeki Allah itu luas. Riba hanya menjadikan hidupmu tidak berkah. Keyakinan yang kuat untuk meninggalkan yang haram dan bersegera pada kebaikan ini butuh lingkungan yang mendukung. Berteman dengan orang-orang yang salih adalah salah satu upaya untuk menjaga hidayah agar ia semakin kokoh.
Sami’na wa atho’na. Saya dengar dan saya patuh. Inilah sikap para sahabat dan salafus salih terdahulu ketika mereka mengetahui salah satu hukum dalam Islam. Mereka mendengar dan langsung patuh. Tak perlu beribu alasan untuk membenarkan nafsu berpaling dari hukum Allah. Karena itu, senyampang hidayah masih mau bersemayam di hati, rengkuh dan genggamlah ia. Jangan pernah dilepaskan lagi apapun yang terjadi. Wallahu alam. [riafariana/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!