Di Akhir Desember Harus Semakin Khawatir Bencana, Kenapa?Kamis, 26 Dec 2024 12:03 |
|
Feminisme dan Delusi Kesetaraan GenderRabu, 25 Dec 2024 20:55 |
Sahabat Voice of Al Islam,
1 Mei 2014 yang jatuh pada hari Kamis, kalender berwarna merah. Itu artinya semua institusi libur. Awalnya saya pikir ada perayaan harir besar agama sebagaimana biasanya. Ternyata bukan. 1 Mei ini adalah peringatan hari buruh secara internasional. Baru pada tahun 2014 ini, Indonesia mengikuti jejak tersebut dengan menjadikan 1 Mei sebagai hari libur nasional.
Saya menaruh hormat pada semua profesi termasuk buruh. Namun ada hal yang mengganjal, mengapa ada hari buruh 1 Mei yang diperingati? Bagaimana dengan profesi lain semisal petani, nelayan, peternak, guru, perawat, dokter, kuli batu, sopir, tukang pos, bahkan ibu rumah tangga? Bila ada hari buruh, seharusnya profesi yang lainnya juga memunyai hari istimewa sebagai penghormatan.
Peringatan hari buruh harus dilihat dalam skala luas. Ada yang mengatakan demikian. Buruh adalah simbol semua rakyat proletar yang masih berada dalam ketertindasan dan belum mendapatkan hak-haknya. Jangan melihat hari buruh hanya sebatas orang-orang yang bekerja di sektor pabrik dan mendapat gaji dari para juragan kaya atau jenis rakyat borjuis. Ah...masa iya?
Sejarah munculnya hari buruh saja tak bisa dilepaskan dari perjuangan dan pergolakan kaum buruh di Eropa dan Amerika Serikat. Mereka menuntut hak-haknya sebagai pekerja dan manusia. Zaman itu buruh bekerja selama 20 jam per hari dengan gaji minim dan hak-hak yang tak ditunaikan oleh para juragan. Perjalanan panjang para buruh untuk mendapat perlakuan manusiawi dengan jam kerja selama 8 jam per hari beserta hak-haknya. Sangat khas bentuk masyarakat dan pemerintahan yang mendasarkan pada kapitalisme.
Sebagai ujung lain, sosialisme mengambil alih. Ide ini diusung ke Indonesia pada zaman partai komunis masih marak. Masuk ke era orde baru, peringatan hari buruh dilarang diadakan. Orde baru tumbang, peringatan ini muncul lagi meminta pengakuan. Berkembangnya zaman dan bergulirnya demo yang terus marak, pemerintah pun menetapkan hari buruh sebagai libur nasional. Itulah sekilas pintas sejarah hari buruh yang diperingati setiap 1 Mei.Buruh merupakan salah satu dari sekian banyak profesi yang ada di dunia ini. Mengapa ia begitu istimewa? Ada banyak jenis profesi lain yang juga sama-sama mulia. Ketika ada hari buruh 1 Mei untuk diperingati, profesi lainnya pun berhak menuntut untuk diperlakukan sama. Kaum buruh sudah memunyai UMR (Upah Minimum Regional), hak-haknya yang lain pun sudah diakui. Tak sedikit para juragan pun takut dengan kekuatan buruh. Jangankan juragan, pemerintah saja tunduk dengan menjadikan hari buruh sebagai hari libur.
Ketika buruh sudah mendapatkan hak-haknya sesuai dengan tuntutannya, lalu bagaimana nasib profesi lain yang masih terpinggirkan? Sebut saja profesi guru, perawat dan ibu rumah tangga. Sejauh ini tak ada yang bersuara lantang ketika guru digaji hanya 200 ribu per bulan, setara dengan sepersepuluh gaji buruh. Padahal upaya yang dikeluarkan untuk menjadi guru bukanlah sesuatu yang mudah. Namanya guru, sudah pasti dia harus pintar karena tugasnya sendiri adalah mencerdaskan generasi bangsa. Belum lagi lamanya menempuh pendidikan beserta uang, keringat, waktu, dan airmata yang tertumpah untuk mendapat predikat guru. Namun, mengapa guru tak pernah mendapat tempat untuk disebut dalam UMR beserta hak-haknya diakui?
Perawat. Tahukan anda bahwa sekolah menjadi perawat itu susahnya sama dengan dokter? Ya...apa yang dipelajari dokter, perawat juga mendapatkannya. Tapi, kedudukan perawat dalam masyarakat maupun gaji tak bisa disamakan dengan menterengnya profesi dokter. Bila anda pernah sakit kemudian harus rawat inap, pastilah tahu betapa besar jasa perawat ini yang mengurusi hampir semua kebutuhan pasien. Namun, pernahkah tercetus memikirkan UMR dan hak-hak perawat dalam hal ini?
Ibu rumah tangga atau IRT. Satu profesi yang super duper berat karena tak ada gaji, tak ada cuti dan harus full melayani ‘konsumen’ 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Adakah penghargaan dari masyarakat apalagi pemerintah untuk profesi unik dan abadi ini? Sebaliknya, perempuan malah ditarik ke ranah publikk dengan slogan emansipasi dan kesetaraan gender. Mereka diajak beramai-ramai masuk ke pabrik dan meninggalkan tugas mulia ini. Perempuan yang kurang pendidikan jelas mudah tergiur akan janji manis UMR dan hak cuti, sesuatu yang tak mereka dapatkan ketika berprofesi menjadi IRT. Anak dan suami, cukup mereka menyewa tenaga pembantu untuk membantu apa yang menjadi kewajiban IRT. Tak heran banyak anak yang kemudian lebih dekat ke pembantunya daripada ibunya sendiri.
Marilah lebih cermat dalam memandang sesuatu. Menjadi buruh itu mulia. Ketika yang menjadi buruh adalah para bapak yang memang bertugas mencari nafkah dan tulang punggung keluarga. Setiap tetes keringat darinya adalah pahala untuk menafkahi keluarga. Alkisah, Rasulullah pun pernah mencium tangan salah satu sahabat yang kasar dan keras karena digunakan untuk bekerja dalam rangka memenuhi kewajiban.
Menjadi guru, itu juga mulia. Umar bin Khatab pernah menggaji guru TK setara dengan 15 dinar = 63,75 gram emas. Di zaman ini kurang lebih sekitar 30 juta rupiah. Bandingkan dengan gaji guru faktanya saat ini (non PNS) sekitar 200 ribu rupiah saja. Bukan hanya guru, dosen pun mengalami nasib yang sama. Profesi mulia ini, layakkah dihargai serendah itu?
Perawat di zaman Rasulullah, mendapat penghargaan setara dengan mereka yang maju ke medan jihad. Keberadaan mereka sangat penting untuk merawat para pasukan/ mujahid yang terluka. Tak ada yang memandang rendah profesi ini. Imbalan surga yang jelas mahal harganya, pun tersedia atas keiekhlasan merawat orang sakit.
Jadi, mengapa hanya buruh? Karena bahkan negeri ini pun, membebek terhadap sejarah perburuhan negara Eropa dan Amerika Serikat dengan paham kapitalismenya. Termasuk juga kelakuan para juragan yang suka merendahkan kaum buruh. Kaum buruh sendiri pun, cenderung ikut arus. Tak sedikit yang ikut-ikutan tanpa tahu makna perjuangan dan demo yang mereka lakukan. Para pimpinan demo ini, mendapat pasokan dana dari luar negeri untuk memuluskan langkah mereka terhadap rencana yang ada, apapun itu bentuknya. Lingkaran setan ini teman, tak akan terputus hingga ada kemauan kuat dari segenap lapisan masyarakat untuk mulai peduli bahwa sistem yang ada saat ini selalu menciptakan masalah demi masalah yang tak akan pernah ada ujung pangkalnya. Wallahu alam. [riafariana/voa-islam.com]
FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id
Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com
Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com
Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%.
Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com
Di Akhir Desember Harus Semakin Khawatir Bencana, Kenapa?Kamis, 26 Dec 2024 12:03 |
|
Feminisme dan Delusi Kesetaraan GenderRabu, 25 Dec 2024 20:55 |