Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
12.906 views

Perempuan dan Kiprah Politiknya

Sahabat,

Bulan April diyakini oleh perempuan Indonesia sebagai tonggak perjuangan mereka dalam memperjuangkan hak-haknya. Begitu juga dalam kiprahnya di panggung politik nasional demi menentukan arah bangsa ini agar tidak timpang dalam membela kepentingan kaum perempuan. Sehingga ide penambahan komposisi prosentase perempuan dalam parlemen yang disuarakan oleh banyak aktivis perempuan semakin marak mendekati pemilu. Diharapkan dari bertambahnya jumlah prosentase kaum perempuan di parlemen, dapat meningkatkan kepedulian pemerintah terhadap nasib dan hak-hak perempuan yang selama ini dianggap terpinggirkan.

Bila kita cermati ide penambahan komposisi perempuan dalam parlemen pada sebuah sistem demokrasi adalah suatu hal yang utopis. Karena dalam sistem demokrasi yang mengedepankan kepentingan individual dan kebebasan, seberapa pun prosentase perempuan dalam parlemen tidak akan mengubah nasib perempuan itu sendiri. Belum lagi rendahnya keterikatan dan kepedulian wakil perempuan dalam parlemen terhadap isu-isu perempuan sendiri. Bahkan pemimpin negara perempuan yang diharapkan mampu mengakomodasi kepentingan perempuan pun ternyata hanya harapan semu yang tak berujung.

Islam sebagai sistem hidup yang paripurna tidak membenarkan perempuan atau muslimah untuk mengambil peran dalam parlemen yang bermakna kekuasaan dan berfungsi sebagai pembuat hukum (legislatif). Dalam Islam telah jelas kedudukannya bahwa pembuat hukum itu hanya Allah semata dan kedaulatan itu ada di tangan syara’ dan bukannya rakyat. Permasalahan perempuan dalam Islam tidak dipandang terpisah sebagai perempuan an sich, melainkan juga merupakan satu agenda permasalahan umat.

Islam juga tidak menutup mata terhadap keterlibatan perempuan dalam kancah politik. Karena makna politik sendiri dalam Islam adalah memelihara urusan umat dengan suatu sistem tertentu dalam hal ini adalah Islam, maka kiprah perempuan sebagai ‘agent of change’ di tengah masyarakat pun dinanti kehadirannya. Perempuan juga mempunyai kewajiban untuk mengingatkan penguasa apabila ia melakukan pelanggaran terhadap hukum-hukum Allah. Maka keberadaan perempuan dalam majelis syuro’ yang berbeda dengan parlemen adalah suatu pilihan atau boleh.

Bila kita mau menengok ke belakang, sejarah tentang realitas politik perempuan dalam dunia Islam, maka akan kita dapati seorang perempuan yang menggunakan hak politiknya untuk menegur seorang pemimpin negara sekaliber Khalifah Umar Bin Khatab. Lalu ada juga beberapa wanita yang membaiat Rasulullah sebagai bukti kepedulian politik mereka.

Ada peran penting lain yang harus dijalankan oleh perempuan dalam kondisi negara yang sedang carut marut seperti ini untuk mengubah kondisi ke arah yang lebih baik. Bentuk praktis itu tak melulu mendaftar menjadi calon legislatif. Kiprah perempuan dalam satu keluarga secara praktis lebih menentukan masa depan generasi ke depannya. Mendidik anak-anak dengan pola didik yang khas untuk menjadikan mereka generasi berkualitas. Lingkungan tempat tinggal juga butuh sentuhan nyata untuk perempuan berkiprah. Mengaktifkan kajian ibu-ibu di kampung, menghidupkan remaja masjid hingga turut serta membina anak-anak dalam grup PAUD atau tahfidz Qur’an. Ini semua adalah suatu kewajiban sebagai tanggung jawab politiknya di hadapan Allah kelak.

Jadi, perempuan peduli politik seyogyanya mewujud nyata dalam kehidupan sehari-hari dengan karya yang lebih terasa bagi umat. Terjun dalam parlemen yang notabene tugasnya adalah membuat undang-undang menyaingi hak mutlak Allah sebagai al-mudabbir (pengatur) bukanlah solusi untuk mengajak perempuan lebih memaksimalkan kiprahnya. Apalagi bila kiprah itu dimaknai sempit dengan datang ke bilik suara dan menggunakan hak suaranya saja dengan mencoblos caleg atau partai yang tersedia di lembaran surat suara pemilu.

Bagaimana bila partai yang kita inginkan tak tercantum dalam kertas suara dalam pemilu? Karena jelas, surat suara itu tak mungkin menampung partai yang bertujuan tidak selaras dengan keberadaan demokrasi yang menaungi proses pemilu yang sedang berlangsung itu sendiri. Sebuah wadah yang kecil tak mungkin mampu menampung sesuatu yang lebih besar daripada wadah tersebut. Keberadaan demokrasi yang utopis sulit kalau tak bisa dibilang mustahil untuk menampung ide besar terlaksananya kembali satu sistem yang itu tunduk pada maunya Sang Pengatur. [Ria Fariana/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Muslimah lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X