Rabu, 21 Jumadil Awwal 1446 H / 28 September 2011 09:58 wib
13.674 views
Kepada (Mantan) Saudaraku Yang Murtad
Begitu terlenanya engkau dengan kehidupan dunia dan segala gemerlapnya sampai- sampai kau mengorbankan akidahmu sebagai muslim. Dan aku kini menyebutmu `mantan` saudaraku, karena dahulu aku mencintaimu karena Allah, dan kini aku membencimu pun juga karena Allah.
Kau berkata karena kau kelaparan. Ingatlah, mantan kawanku, Dalam satu riwayat dikisahkan bahwa ketika Nabi muhammad mengimami shalat berjamaah, para sahabat mendapati seolah-olah setiap beliau berpindah rukun terasa susah sekali dan terdengar bunyi yang aneh.
Para sahabatpun terkejut ketika mendapati perut Rasulullah yang kempis tengah di lilit oleh sehelai kain yang berisi batu kerikil sebagai penahan rasa lapar. Ternyata, batu-batu kerikil itulah yang menimbulkan bunyi aneh setiap kali tubuh Rasulullah bergerak. Para sahabatpun berkata, “Ya Rasulullah, apakah bila engkau menyatakan lapar dan tidak punya makanan, kami tidak akan mendapatkannya untuk engkau?.” Rasulullah pun menjawab dengan lembut, “Tidak para sahabatku. Aku tahu, apapun akan kalian korbankan demi Rasulmu. Tetapi, apa jawabanku nanti dihadapan Allah, apabila aku sebagai pemimpin, menjadi beban bagi umatnya? Biarlah rasa lapar ini sebagai hadiah dari Allah buatku, agar kelak umatku tak ada yang kelaparan di dunia ini, lebih-lebih di akhirat nanti.
Dan Nabi Muhammad pun sangat begitu takwanya kepada Allah Subhanahu Wata`ala.
Kau berkata karena kau menginginkan kekayaan. Bahkan Allah telah memberi mukjizat yang sangat hebat kepada Nabi Sulaiman. Beliau dapat melihat segala kekayaan alam yang ada di perut bumi, baik yang merupakan emas, perak, besi dan tembaga, begitu pula harta kekayaan yang berada di dalam laut, seperti intan, mutiara dan berbagai-bagai pualam yang mahal-mahal harganya. Ditambah lagi, segala jin dan setan pun dapat dikuasai oleh Nabi Sulaiman, sehingga kekuatan jin dan setan itu dapat digunakan oleh Nabi Sulaiman untuk menjadi kuli, kaum pekerja yang harus mengeluarkan semua kekayaan dan perhiasan sebanyak itu, untuk mendirikan rumah-rumah dan gedung-gedung besar dan megah.
Dan Nabi Sulaimanpun sangat begitu bertakwanya kepada Allah Subhanahu Wata`ala.
Kau Berkata karena kau menginginkan ketampanan. Apakah kau masih ingat tentang kisah nabi yusuf yang begitu tampannya sampai para wanita yang melihat tanpa sadar mengiris tangan mereka. Dan sang permaisuri raja pernah menggodanya untuk diajak berzina, namun nabi Yusuf takut kepada Allah, dan menolak semua itu.
Dan Nabi Yusufpun sangat begitu bertakwanya kepada Allah Subhanahu Wata`ala.
Kau berkata karena kau meyakini apa yang mereka katakan kepadamu. Telitilah kembali! pelajarilah lagi apa yang mereka ucapkan itu. Tak apa jika kau harus mengharuskan hidupmu demi semua itu, dari pada kau harus menggadaikan keselamatanmu di dunia dan menyia- nyiakan akheratmu. Dan ketika semakin dalam kau mempelajari atau bahkan sebaliknya, kau mencari kekurangan dalam islam, maka akan semakin jelaslah kau menemukan kesempurnaan didalamnya. Jangan begitu bodoh, mantan temanku. Jangan kau biarkan akalmu yang dangkal dan pengetahuan mu yang banyak bersumber hanya dari sebuah kira- kiramu saja, malah kau jadikan pemimpin atas sebuah keputusan sangat besar dalam hidupmu. Bahkan yang mereka katakan tak jarang adalah hanya berupa kutipan-kutipan ide-ide yang dicomot dari sana-sini, dan terkesan hanya sebagai pemikiran asal-asalan belaka alias plagiator, yang tergantung waktu, dan atau bisa saja tergantung selera dan pesan sponsor.
Maka hentikanlah semua ucapanmu, karena bahkan hati nuranimu sendiri lebih mengetahui dan tak akan mungkin berbohong kepadamu.
Bukan kepada manusia sekitarmu kau harus bersusah payah menjelaskan semua alasan yang kau yakini, namun cukup kepada hati nuranimu sendiri.
Kau telah mengkhianati tuhanmu yang maha menyayangi dan mengasihimu bahkan lebih dari dirimu sendiri. dan sadarlah bahwa Kau telah menjual sesuatu yang sangat sedikit demi sebuah keabadian.
Jika kau masih dengan sikapmu untuk mendamaikan dirimu sendiri bahwa semua agama adalah baik, maka kau telah salah mantan saudaraku, bahkan Allah telah menjelaskan dengan sangat gamblang tentang hal itu bahwa,
Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. (QS Ali Imran:19)
Juga firman-Nya:
“Barangsiapa mencari agama selain agama islam, Maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi”.3 (QS Ali Imran:85).
Maka lihatlah, begitu repot sekali lagi kau bersusah payah menenangkan dirimu untuk seolah olah kau tenang dengan yang kau jalani sekarang, padahal kau begitu gelisah. Pertanyaannya adalah, akan sampai kapan kau bertahan dalam pondasi retak seperti itu. Janganlah berlama- lama, atau bangunan hatimu yang akan tidak kuat lagi menopang kepura- puraanmu akan roboh dan menghancurkan dirimu sendiri.
Bukankah hidup ini adalah tentang kejujuran. Ya, kau akui ataupun kau sangkal, jujur kepada diri sendiri dan hati nurani adalah yang paling melegakan dan memerdekakanmu. Maka mengapa harus kau penjara dirimu sendiri?
Jujurlah, menyerahlah, dan kembalilah kepada jalur hatimu, jalur hidupmu, walaupun tinggal sedikit cahaya yang menyinarinya. Namun kau masih punya walaupun sangat sedikit, sedangkan lihatlah mereka yang lain yang tetap dengan santai melenggang di dunia dan tanpa menghiraukan suara hati nuraninya sendiri, bahkan berusaha menutupi dan acuh kepadanya. Mereka tersesat semakin jauh dan akhirnya Allah mengunci mati hatinya.
Yang terakhir untukmu, mantan kawanku, ingatlah tentang satu firman Allah dibawah ini, jika kau masih meragu,
`Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.(QS Ali Imran:102`.
(Syahidah/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!